Part; 15

535 75 4
                                    

Heyy kamu!



























Iya kamu!




























Votenya huks




Aku menahan ringisanku saat dokter sedikit menggerakan bahu kananku kesegala arah. Ahh untungnya sakitnya tidak terlalu.

"apa kau yakin pulang malam ini tuan kang?" dokter Cha Eunwoo kembali menanyakan hal yang sama dari tadi, itu membuatku kesal.

"ya." aku kembali memasang kemejaku saat perawat sudah memeriksa memar dibahuku dan dokter itu mengatakan jadwal pemeriksaan rutin dua kali seminggu tentunya diapartemen setelahnya dokter Cha pergi dari ruanganku.

Aku melihat jam dinding pukul delapan malam membuatku menghela napas pelan, ponselku berdering tanda masuk pesan dan kulihat isi pesan itu tanpa membalasnya.

Aku menunggunya.

Berdiam diri sambil menatap pintu dihadapanku memikirkan bagaimana dengan perasaan bingungku.

Perlahan mataku tertutup sambil duduk dikasur rumah sakit, mengingat masa-masa sekolah menengahku dengan Jihoon.

Aku selalu mengerjainya.

Aku bermain bersamanya setiap pulang sekolah.

Banyak hal yang aku lakukan padanya dulu membuatku terkekeh pelan. Itu membahagiakan sebagai persahabatan, benarkan aku hanya menganggapnya sahabat?

Bisa aku rasakan kehadirannya walau sambil menutup mata.

"Kang Daniel?" perlahan aku membuka mata memastikan dan atensiku tidak lepas dari galaksi-galaksi dimatanya yang indah, itu membuatku hanyut.

Aku sadari ada orang yang kukenal dibelakangnya sambil tersenyum padaku.

'Lucas Wong' ucapku dalam hati saat melihat pria tampan itu.

"dimana Jihyo nunna? Bukannya dia mengatakan akan kembali melihatmu malam ini?" Jihoon duduk disofa tepat dihadapanku dan juga Lucas disampingnya.

"eoh? Ah Jihyo? Barusan dia mengirimku pesan tidak bisa karena jadwalnya penuh tiga bulan kedepan, dan yaa aku sudah terbiasa hehhe" Jihoon mengangguk tanda mengerti.

"apa kau sudah baik-baik saja?" Lucas bertanya dapatku lihat dia benar-benar khawatir padaku dan aku sadar pria ini sangat baik dan cocok dengan sahabatku dengan hati es itu heheh tidak tidak aku hanya bercanda Jihoon hanya tidak mengeksperikan dirinya.

Atau aku masih tidak paham tentang Jihoon?

Lupakan! Aku sudah lama mengenalnya tentu saja aku tahu sebagian dari Jihoon walaupun itu —sedikit mungkin?

"ya, tapi aku tidak bisa bergerak banyak karena cidera dibahuku"

"jihoon memberitahuku kalau kau memintanya tinggal diapartemenmu?"

Heii pertanyaan itu membuatku kesal, bukankah itu terlalu terdengar protektif? Atau hanya perasaanku saja?

"aku memintanya. Kau tidak perlu terlalu protektif begitu hahahaha"

"hhahah tentu tidak kau kan sahabatnya jadi aku tidak mengkhawatirkan Jihoon jika padamu. Kau lebih dulu mengenalnya aku tahu Jihoon pasti sudah seperti adik manismu"

Lucas mengusap rambut brown keemasan Jihoon dengan lembut, hei heiii rambut kesukaanku! Kenapa aku kesal begini?!

Hei jauhkan tangan besarmu dari kepalanya! Apa-apaan senyummu seperti itu Jihoon-ah?! Ck ck apa kau mau pamer kemesraanmu padaku sekarang? Aigoo uri Jihoonie.

I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang