Menikmati malam Ini dengan segelas teh tidaklah buruk, malam ini adalah malam dengan segala macam pikiran seperti biasa, aku melihat langit malam,
Ada begitu banyak bintang, semakin berkelap kelip, semakin cemas dan gelisah yang ku dapatkan.
Meminum seteguk teh yang ada di meja kecil di hadapanku serta menengadah kedua galaksi ini untuk melihat semua bintang malam yang begitu indah.
Apa dia akan baik-baik saja?
Bagaimana keadaannya?
Haruskah aku kesana?
Kurasa tidak perlu.
Dering ponsel memenuhi ruang apartemen sederhana milik pemuda manis ini, duduk di beranda miliknya dengan secangkir teh untuk menemani dirinya dengan kursi dan juga meja sederhana yang ia sediakan setiap malamnya, hanya untuk melihat bintang malam.
Ia melihat nama si penelpon, dan segera beranjak dari sana tanpa menerima panggilan itu, tanpa mengganti pakaian dan mengambil dompetnya dengan tergesa, memacu langkah dan memandang ke arah jam tangannya, 01:14.
Ku harap kau baik-baik saja
Aku akan segera kesana
Jadi, tunggu aku.
Tentu di jam seperti ini tidak akan ada bis yang berhenti di halte dekat apartemennya , ada, tapi itu akan memakan waktu yang lama karena haltenya beberapa blok dari ia berdiri sekarang.
Yang bisa ia lakukan hanya berlari, berharap dia yang ada di sana baik-baik saja, tak memperdulikan betapa dinginnya malam ini,baju tebal ini mungkin cukup untuknya.
.
.
.
.
.
.
Alunan musik keras dari dalam ruangan ini terdengar dari arah pintu yang ia masuki, menepuk sedikit dadanya, menetralkan nafas. Maniknya mencari di mana dia.Dan netranya menangkap lambaian dari arah kanannya, seorang bartender, kenalannya.
"jihoon hyung! kenapa hyung lama sekali? Lihat,dia minum banyak lagi karena melihat kekasihnya bersama orang lain" pemuda dengan tubuh mungil ini jengkel dengan orang yang tertidur di atas meja dengan gumaman tidak jelas yang ia lontarkan.
"maaf merepotkanmu dongpyo-ya, apa ia berulah lagi?" tanya pemuda itu dan memandang orang yang mabuk di sebelahnya.
"Untungnya ia hanya minum saja, aku bersyukur dia tidak melampiaskan kepada orang yang ada di sini, kalau dia berkelahi lagi dengan tamu yang ada di sini kupastikan dia tak boleh kemari selamanya"
"eoh? Ji-jihoon-ah kenapa kau tidak mengangkat telponku?hik apa kau hik tahu? Dia, pergi bersama yang lain hik, apa dia akan meninggalkanku? hik jika dia meninggalkan ku, aku akan terus mengejarnya, tak akan hik ku biarkan dia pergi dariku hik tidak akan"
Dan aku akan terus di sisimu
Aku tak akan pergi darimu
Dan aku akan tetap dan selalu berada di sisimu
Aku di sini, untukmu.
"kajja, kau akan menginap lagi di apartemenku malam ini"
"hehe tidur denganmu hik, kau benar-benar sahabatku yang baik hik jihoon-ah aku menyayangimuu ugh"
Lelaki berbahu lebar itu bangun dan menegakkan kepala dari tidurnya lalu merangkul serta mencubit pipi sahabatnya dengan gemas dan meletakkan kepalanya di bahu pemuda yang lebih kecil darinya.
Aku menyadari keberadaanku ,bagaimanapun aku harus berjalan di jalan ini.
Lagi dan lagi, berjalan di tempat, aku tak bahagia dengan Deja Vu ini, itu menyakitkan.
"sampai jumpa dongpyo-ya, maaf merepotkanmu lagi"
"tak apa hyung, Kang Daniel ini pasti merepotkanmu bukan? Kau jadi sahabat terlalu baik hyung, hahh beruang ini beruntung punya sahabat sepertimu, tapi jika kau tak tahan lagi dengannya jangan paksakan, aku tahu apa yang kau rasakan padanya" senyum manis pemuda ini terlihat sendu.
"ba-bagaimana kau tahu??"
"itu terlalu terlihat, tapi dia terlalu bodoh untuk mengetahuinya, paipai" jengkelnya lagi dan beranjak dari sana karena ada orang yang minta air dari botol-botol banyak itu, memang tugasnya bukan.
"hik jihoon-ah kajjaa~~ aku ingin tidur di tempatmu hik hehee aku menyayangimu Park Jihoon hik jangan pernah kau meninggalkanku eoh? Arra? Jika kau meninggalkan ku, aku tak akan memaafkanmu, arraseo??"
Hai, aku tahu aku tak akan bisa melakukannya, kau tidak perlu menyuruhkku untuk tidak meninggalkanmu, bukankah sudah ku katakan kalau aku akan tetap di sisimu,
tunggu? Bukankah aku hanya mengatakannya pada diriku sendiri,bodoh.
"kau harus menaikkan gajiku pak, dan juga traktir aku makan, Kalau tidak urus sendiri jadwal rapat dan urus saja tumpukan dokumenmu sendiri"
"baiklah hik akan ku naikkan humm 50% gajimu hik ,dan juga mentraktir ayam hik yang banyak untuk mu, otte??" ujarnya dengan gerakan tangan menunjukkan angka lima dan juga nol lalu merentangkan kedua tangannya dengan cara kekanakan yang hanya ia tunjukkan pada pemuda manis yang ada di depannya.
"ku harap kau menepatinya" hanya kekehan yang di dapatnya, setelahnya kedua pemuda itu berlalu dari sana, dengan ucapan-ucapan tidak jelas dari pemuda berbahu lebar itu di sepanjang jalan, mereka berjalan kaki.
"perut ku hik mual"
"jangan muntah lagi di depan ku"
"jihoon-ah aku lapar"
"aku juga"
"tidak beli makanan?"
"lihat pukul berapa sekarang di jam mahalmu pak"
"aku hik lelah"
"aku juga"
"bisa berhenti sebentar?"
"tidak"
"kenapa tidak hik pakai mobilku saja?"
"kenapa tidak bilang dari tadii?!!"
Ia melepaskan rangkulannya dari lelaki yang sedang mabuk ini, dan hanya membiarkan pria itu jatuh terduduk di atas trotoar dengan mengaduh kesakitan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE
#270919Siper nilwing forevah~
put your handsup🙌
Dahla abaikan plakCeritanya aku up setiap sabtu minggu kalau gak ada halangan yah. Dan aku ingatkan bahwa cerita ini dah menuju ending so jangan lupa tambahin diperpustakaan kalian:(
Jangan lupa voment juga:(
See youu🙇❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√
Romance(COMPLETED) "tidak ada yang bisa melakukan ini" Akankah aku masih bisa bertahan di sampingmu? Haruskah aku melangkah mundur menghadapi kenyataan yang ada? Haruskah aku pergi? Dan apakah kau menyadari keberadaanku selama ini? Ku harap aku tak akan...