Part; 8

498 63 6
                                    

Vomentnya heem🌚

Happy reading!

Hening dan juga canggung yang Jihoon rasakan sekarang,entahlah ia merasa gugup dengan keadaan ini.

Apakah Daniel menyadarinya?

Jihoon tidak menyatakan perasaannya bukan?

Ayolah, Jihoon tidak siap dengan reaksi Daniel.

"niel" Jihoon ingin mencairkan suasana canggung malam ini, percayalah ini pertama kalinya Jihoon canggung terhadap Daniel.

Daniel melirik sebentar kearah pemuda itu dan kembali netranya melihat kedepan "apa?"

"a-aku hm yang tadi-"

"ahh itu! Kau tidak perlu merasa terlalu bergantung padaku sekarang"

"apa maksudmu?"

"mulailah mencari pendampingmu Jihoon-ah, dan juga tadi ada temanku yang ingin lebih dekat denganmu, jadi aku memberikan nomor ponselmu padanya"

Apa ini?

"mwo?"

"dia orang baik, percaya padaku ne?" Daniel  mengusap kepala Jihoon dengan gemas dan kembali melanjutkan mengemudinya.

"baiklah" Jihoon tidak tahu harus bagaimana, ia hanya menuruti setiap perkataan pria Kang itu.

"dia akan kekantor ku beberapa hari lagi untuk kerjasama antar perusahaan, kau bisa memanfaatkan waktu itu untuk melihat dirinya bagaimana"

Ia tidak menjawab kalimat Daniel barusan, memejamkan mata yang hanya bisa ia lakukan untuk perjalanan yang jauh malam ini. Tempat mereka agak terlalu jauh dari Seoul.

Daniel mungkin berfikir Jihoon hanya lelah dan ingin tidur, tapi pemuda itu sedang membujuk hatinya untuk tidak berteriak saat ini.
.
.
.
.
.
.
Bisakah kau melihat hatiku ini?

Kau tahu hanya dirimulah yang ku punya.

Kisah murahan, cinta bertepuk sebelah tangan eoh?? Ayolah kenapa masih ada kisah seperti ini.

Aku tidak tahu apakah kau berpura-pura tidak tahu? Atau kau yang benar-benar tidak tahu?

Berjalan seorang diri tidaklah terlalu buruk mungkin.

Menyedihkan.

Kuharap kau bisa mendengar suara hatiku, astaga kau benar-benar drama sekali Park Jihoon.

Masih tengah bergelut dengan pemikirannya, Jihoon tidak sadar ia tertawa kecil ketika pikirannya mulai kacau.

Jangan katakan dirinya Gila, Ia hanya menertawakan kehidupannya yang seperti didrama tv.

"ji, ingin makan malam di tempat kita biasanya makan? Aku rindu dengan masakan warung depan sekolah kita yang dulu"

"baiklah, aku juga"
.
.
.
.
.
.
Wanita paruh baya dengan celemek hitam yang ia gunakan juga senyum yang tak pernah lepas ketika pembeli mendatangi tendanya, ia meletakkan dua porsi bibimbap di hadapan pemuda tampan dan juga manis ini.

"ohh kalian?! Omoo  anak-anakku kalian sudah besar eoh? Aigoo"

"Annyeong ajhumma," Jihoon berdiri dari kursinya dan membungkuk pada wanita paruh baya itu diikuti Daniel.

"kami merindukan bibimbapmu ajhumma," Daniel terkekeh ketika wanita paruh baya ini memeluknya dengan erat.

Mereka berbincang ,tidak lama karena ada yang berkunjung tenda kecil ini untuk membeli makanan khas korea itu.

I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang