Part; 29 (Bonchap)

872 67 33
                                    

Something.


















































Kunci aku, dan jangan biarkan aku pergi dari sisimu.

Emosimu membuatku terguncang setiap saat kau ada didekatku.

Jangan berhenti,

Biarkan aku mendengarkan suara hatimu untuk selamanya, katakan padaku apa yang kau rasakan. Senang, sedih, marah, kecewa, kesal...kau bisa katakan padaku kapan saja.

Ada sesuatu yang inginku katakan padamu...

Tetap di sana.

Kau bisa beristirahat sebentar, tahan nafasmu, bahkan saat jantungku berdetak hanya untukmu.

Ada sesuatu yang inginku katakan padamu...

Bahkan jika aku berada di tempat yang berbeda darimu, aku hanya memikirkanmu. Sesuatu tempat yang begitu istimewa, kau ada didalam diriku.

Dalam mimpi yang transparan...

Karena ini nyata.

Ada yang inginku katakan padamu...

Tetap didalam diriku,

Tutup matamu yang indah, tidak terlihat, bahkan jika tidak dapat merasakannya...

Kau bisa bersandar padaku, di suatu tempat di dalam diriku.

Hatiku.

Itu milikmu selamanya, Park Jihoon.

.
.
.
.
.
.
.

Mata moloid itu tidak bosan melihat objek yang indah terlelap dalam dekapan eratnya.

Seolah ia tidak akan membiarkan tubuh itu begerak seinci pun agar tidak menjauh darinya.

Posesif, mungkin itu kata yang pas untuk pria tampan yang kini hanya tersenyum selama 2 jam lebih setelah sesi membagi cinta, nafsu, kasih sayang, hak milik, kewajiban istrinya, Park Jihoon.

Atau mungkin ini kado ulang tahun pernikahannya yang ke empat.

Tapi Daniel selalu mendapat jatahnya kapanpun yang ia mau, baiklah katakan saja itu juga kado dari Jihoon untuk Daniel.

"unghh~" lenguhan kecil Jihoon membuat Daniel terkekeh.

Jihoon terusik.

Karena Daniel mengusap paha putih mulus yang kini dipenuhi bercak kepemilikan.

"love,"

"jauhkan tanganmu Niel, aku lelah~"

Jihoon mengeratkan pelukan mereka, menghirup aroma tubuh suaminya yang maskulin masuk keindra penciumannya tanpa bosan.

Ah benar, tubuh mereka seperti bayi sekarang. Tanpa benang. Hanya selimut yang bisa menutupi yang ada dibalik itu semua.

"aku hanya memanggilmu, atau kau mau tambah ronde?" tangan Daniel tidak tinggal diam, mengusap dengan ritme teratur, menggoda sang istri.

Jihoon menjauhkan kepalanya dan mendongak menatap Daniel.

"dengan satu syarat,"

"katakan,"

"jaga Jinwoo selama sehari, call?"

Daniel mengeleng keras mendengar itu. Daniel tidak sanggup. Sungguh, merawat Jinwoo akan membuat Daniel cepat masuk rumah sakit karena kandungan gulanya naik, oke pasti kalian tidak paham.

I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang