Pria tampan dengan bermata bulat ini meneliti setiap ruangan, dan melihat sang pemilik sudah ada didepan matanya dengan mug dikedua tangan mungilnya. Dia sangat merindukan pemuda manis dihadapannya. Sangat.
"maaf mengganggumu jihoon, aku sudah menghubungi bengkel mobil dan mereka sedang memperbaiki mesinnya"
Jihoon meletakkan kopi panas diatas meja dan memberikannya pada Lucas sedangkan dirinya meminum teh dengan sedikit perasan lemon untuk menyegarkan tenggorokannya yang sakit karena minuman keras tadi.
"kau kaya kenapa tidak beli mobil baru saja? Kau terlalu perhitungan" sarkas Jihoon dengan lawan bicaranya.
"kau tidak berubah,masih dingin denganku eoh? Hehe" Lucas meminum kopi buatan Jihoon dan netranya masih menatap Jihoon.
"itu mobil kesayangan ayahku. Aku meminjamnya tadi karena mobilku dalam masa perawatannya. Ayahku tidak ingin membeli barang baru" lanjut Lucas.
Jihoon hanya mengangguk tanda mengerti dan mereka mendengar dering ponsel Jihoon diatas meja.
Terlintas dipikiran Jihoon melakukan tindakan tidak masuk akal miliknya, ia tidak tahu ini akan berguna atau tidak. Tidak masalah mencoba bukan?
"apa aku-ehm boleh minta bantuanmu sebentar?" Jihoon meraih ponselnya begitu dapat anggukan dari Lucas, tentu Lucas awalnya ingin bertanya bantuan apa yang dimaksud Jihoon dan belum sempat bertanya Jihoon mengangkat panggilan diponselnya.
"hallo nielhh" Lucas membulatkan matanya saat yang mendengar nada ucapan Jihoon barusan.
"apa kau baik-baik saja ji?" Jihoon memukul lutut Lucas tanda kode ia harus bersuara, Lucas bahkan mengerutkan dahinya saat melakukan perintah Jihoon, benar-benar diluar perkiraannya.
"hmmhh yeahh disitu,ah tentu nielhh" Jihoon memberi jempol setelah Lucas menuruti perintahnya dan ia bisa lihat Lucas yang hanya menggelengkan kepala dan meminum kopinya.
"ada apa denganmu? Apa semua baik-baik saja?"
"ahh lebih dalamh lucas ughh ah ah fuck"
Jihoon menutup matanya saat mengucapkan kalimat itu, tentu saja ia malu dengan Lucas. Dasar gila! Rutuknya dalam hati.Klik
Mendengar panggilan ponselnya terputus Jihoon menghela napasnya sebentar dan segera berdiri menghadap Lucas.
"maafkan aku" ia membungkukkan badannya sedikit. Sungguh ia benar-benar malu.
"apa yang sebenarnya kau lakukan?" Lucas menarik Jihoon duduk kembali disampingnya.
"entahlah aku juga tidak tahu" jihoon meletakkan kedua tanganya dikepala dan menunduk, kepalanya sakit.
Katakan sekali lagi jika Jihoon kali ini benar-benar gila, Jihoon masih setengah mabuk tapi ia masih sadar apa yang dilakukannya tadi.
"apa tujuanmu melakukannya?" tanya Lucas sekali lagi, Lucas hanya memastikan perasaan Jihoon kali ini ia tahu betul bagaimana perasaan Jihoon terhadap Daniel, tapi tidak dengan tindakan Jihoon kali ini.
"arghh!!! Aku tidak tahu!!! Sudah aku katakan aku tidak tahu!! Hiks"
"hei heii! Hentikan! Jangan menyakiti dirimu sendiri!" Lucas menarik Jihoon dalam pelukannya saat pemuda itu memukul kepalanya sendiri dengan keras.
"hiks dia menyuruhku untuk melupakan orang yang aku cintai! Hikss bahkan aku menuruti perkataannya untuk mencari orang lain! Aku bahkan tidak bisa membencinya hiks arghh!!!" Jihoon memukul punggung Lucas untuk melampiaskan perasaannya saat ini. Jihoon sudah tidak tahan dengan semua yang ia jalani.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√
Romance(COMPLETED) "tidak ada yang bisa melakukan ini" Akankah aku masih bisa bertahan di sampingmu? Haruskah aku melangkah mundur menghadapi kenyataan yang ada? Haruskah aku pergi? Dan apakah kau menyadari keberadaanku selama ini? Ku harap aku tak akan...