Aku menghiraukan Daniel di belakangku sekarang yang sedang memanggil. Aku tidak peduli dan kembali menegakkan minumanku.
"hyung? Kemana saja kau selama ini, aku selalu mendapati apartemenmu kosong. Kau pindah apartemen?" Dongpyo bertanyaku.
"tidak. Aku merawat seseorang sebentar" ujarku biasa pada Dongpyo yang kini sibuk membersihkan gelas-gelas minuman.
Mataku menjelajahi bar yang ternyata masih sepi, sekarang masih sore jadi belum terlalu ramai.
Dan aku yakin malam bar ini akan penuh sesak oleh umat manusia, tentu saja akan ramai sekarang akhir pekan. Waktu yang pas untuk menghilangkan rasa lelahmu.
"maksudmu merawat Kang Daniel?" anak ini selalu saja terus terang padaku. Dia melirik Daniel yang ternyata duduk disudut meja. Kami duduk dipisahkan dengan lima kursi diantara kami.
Kenapa dia duduk jauh sekali? Ah sudahlah bukan urusanku.
"dia sakit apa hyung?" tanya nya lagi sebelum aku menjawab pertanyaan sebelumnya.
"hanya kecelakaan kecil sampai hampir membuat sendinya lepas, sebentar lagi juga dia sembuh dan aku bisa keluar dari apartemennya" kulirik Daniel yang kini juga memesan minuman di sana dengan bartender lainnya.
"kecelakaan kecil mana ada yang seperti itu, ah iya! Apa ada kemajuan? Bagaimana? kalian sudah mempunyai hubungankan?"
Dasar anak kecil!! ayolah dia mengatakan ucapannya dengan keras sampai pria Kang itu melihatku dengan kerutan didahinya.
"tidak perlu kau jelaskan aku sudah tau bagaimana kisah kalian seperti apa sekarang ini. Kata-kata yang cocok untuk mu yang sangat menyedihkan ini adalah 'Rasa yang tertanam, namun tidak pernah sampai' hahahhaa"
Benar-benar bajingan kecil ini.
"tertawa sepuasmu." acuhku dan kembali meminta segelas air alkohol lagi padanya.
Dapat aku rasakan kursi disampingku tergeser dan diduduki olehnya.
"kau sudah makan sebelum kesini kan?" tanya Daniel yang kini menurunkan kepala hoodie milikku.
Aku tidak menjawabnya. Berusaha keras agar tidak berbicara dengannya.
Astaga aku lupa mengembalikan dompetnya yang kini masih disaku celanaku.
Langsung saja aku memberikan dompet itu padanya. Aku memperhatikan penampilannya sebentar tidak biasanya dia serapi ini untuk akhir pekan.
Biasanya dia akan menggunakan kaus atau sweater untuk pergi keluar diakhir pekan begini.
"aku tadi pergi mencari hadiah bersama Jihyo untuk eomma. Dan eomma memintamu—"
"lalu?" ucapku memotong perkataanya, dan kulihat dia terdiam menatap lekat kedua mataku.
"Aku tidak bertanya padamu Niel. Dan berhentilah memberitahuku sesuatu yang tidak ada hubungannya denganku." dengan begitu aku tidak memperdulikannya lagi.
"rasakan! Hhahaha"
Si Dongpyo menyebalkan itu tertawa keras saat ini, aku yakin Daniel mendengarkan ucapannya melihat Dia menggerutu tidak jelas dan melempar es batu yang ada digelasnya pada Dongpyo yang memeletkan lidahnya mengejek karena lemparannya tidak mengenai bajingan kecil ini.
Apa aku belum mengenalkan Dongpyo pada kalian? Benarkah? Padahal dia ada diawal ceritaku, baiklah aku akan kenalkan.
Dongpyo itu tetangga apartemenku, Daniel dan Dongpyo juga sudah dekat setelah dua tahun terakhir. Dongpyo pindah disebelah apartemenku bersama ibunya yang memiliki toko kue sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√
Romance(COMPLETED) "tidak ada yang bisa melakukan ini" Akankah aku masih bisa bertahan di sampingmu? Haruskah aku melangkah mundur menghadapi kenyataan yang ada? Haruskah aku pergi? Dan apakah kau menyadari keberadaanku selama ini? Ku harap aku tak akan...