11. "...bagian dari kalian." - Park Rika

331 37 0
                                    

"Jihyun, mengapa kau memasak banyak makanan?" tanya Rika saat berjalan masuk ke dalam dapur.

"Jeno akan berkunjung untuk melihat film." Entah mengapa ucapan Jihyun membuat Rika terdiam.

"Aku akan pergi untuk membeli makanan ringan." Rika mengambil dompet sebelum berjalan pergi.

Saat sampai di mini market, Rika membeli berbagai macam makanan ringan kesukaan Jeno dan Jihyun dan langsung kembali ke apartemen tapi saat tiba di depan pintu, entah mengapa dia merasa takut.

Semenjak bertengkar dengan Jeno di atap gedung sekolah, mereka tidak saling berbicara sama sekali tapi akan bersikap biasa jika ada Jihyun.

Kantung plastik yg berisikan makanan ringan hanya diletak depan pintu sebelum pergi ke suatu tempat.

Kantung plastik yg berisikan makanan ringan hanya diletak depan pintu sebelum pergi ke suatu tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kenyang sekali!" seru seorang lelaki dengan mulut yg penuh dengan darah.

"Chenle, cepat bereskan mayat itu." ucap seorang lelaki yang sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah buku.

"Apakah hyung yakin tidak mau?"

"Aku sedang tidak berselera."

"Sungguh lucu jika seorang vampire tidak tergoda dengan darah saat melihatnya."

"Berisik, Jae Min! Segera bereskan saja mayat dan lantainya." Ren Jun bangkit dari sofa tapi tiba-tiba terdiam ketika mencium sesuatu. "Cepat bereskan sekarang!" Ren Jun berlari turun untuk membuka pintu utama rumah dan matanya langsung melebar saat melihat siapa yg berani datang ke rumah para vampire. "Rika?!"

Rika melihat Ren Jun dengan tatapan dingin. "Aku ingin bertemu dengan Jae Min."

"Silahkan masuk."

"Tidak perlu, aku hanya ingin berbicara sebentar, tolong panggilkan saja dia."

"Kau punya urusan apa denganku?" Jae Min muncul dari belakang Ren Jun.

"Mengapa kau menginginkan Jihyun?"

"Apakah kau marah jika aku mengincar temanmu?"

"Dia adalah sahabatku dan calon Luna dari Jeno."

"Baru calon, belum menjadi seorang Luna atau bahkan dia tidak mau setelah tahu identitas asli kalian yg sebenarnya."

Tangan Rika terkepal kuat ketika mendengar ucapan Jae Min. "Apakah karena itu kau mengincar Jihyun? Ingin menang dari Jeno atau ingin meminum darah Jihyun?!"

Sekarang giliran Jae Min yg berusaha mengontrol amarahnya. "Kau sungguh membenci vampire."

"Karena kalian adalah makhluk yg sama sekali tidak punya perasaan!"

"Bagaimana jika manusia atau bahkan keluargamu sendiri yg tidak punya perasaan? Apakah kau juga akan membenci mereka?! Apa kau pikir kami tidak punya perasaan hanya karena we are the undead?!"

Rika langsung terdiam karena tidak menyangka bahwa Jae Min akan mengatakan hal seperti itu.

"Terima kasih karena telah membuatku sadar bahwa kami adalah makhluk yang tidak berperasaan! Akan kurebut Jihyun dan kupastikan calon Alphamu akan mati!"

"Hentikan! Cepat bawa Jae Min ke kamarnya!" seru Ren Jun pada Chenle, yg mengangguk lalu berjalan pergi bersama Jae Min. "Maafkan sikap Jae Min..." Mata Ren Jun melebar ketika melihat mata Rika yg berair, sehingga berjalan mendekat lalu mengusap air mata. Bisa dirasakan bahwa tubuh Rika sedikit bergetar.

"Lepaskan aku!" Tangan Ren Jun langsung ditepis secara kasar dan Rika segera berjalan pergi.

Tangan Rika ditahan oleh Ren Jun. "Mengapa kau selalu berusaha keras untuk Jeno?! Apakah hanya karena dia adalah sahabatmu atau karena adalah calon Alpha?"

"Ini adalah bentuk rasa cinta dan sayangku pada keluargaku. Kau tidak akan pernah mengerti."

"Aku memang tidak mengerti, mengapa kau ingin mengorbankan banyak hal? Mengorbankan waktu, perasaan, air matamu..."

"Aku adalah putri dari Beta Black Moon Pack, jadi sudah menjadi tugasku untuk menjaga keluargaku. Dan sekarang lepaskan tanganku!" tepis Rika lalu berjalan pergi.

Ren Jun hanya melihat punggung Rika yg semakin menjauh. Matanya terlihat sungguh sendu, seperti tersirat sebuah perasaan yang sungguh dalam dan tidak bisa diungkapkan. "Semua ini adalah salahku."

🌙🌙🌙

"Mengapa Rika lama sekali? Apakah terjadi sesuatu padanya?" tanya Jihyun.

"Mungkin sebentar lagi juga akan segera kembali." ucap Jeno.

"Aku akan pergi menyusul." Jihyun ingin pergi tapi saat baru saja membuka pintu dia sungguh terkejut melihat terdapat kantung plastik berisikan berbagai macam makanan ringan. "Rika sudah kembali sejak tadi?"

"Apakah dia tidak ada?" Jihyun menggeleng. Jeno mengambil ponselnya dari saku celana. "Ponselnya tidak aktif."

"Kita harus mencarinya sekarang juga! Aku tidak ingin sampai terjadi sesuatu yg buruk padanya."

Jeno hanya mengangguk lalu mereka langsung pergi dari apartemen namun langkah mereka terhenti saat melihat Rika yang sedang berjalan mendekat dengan mata yg sedikit bengkak.

Jihyun langsung berlari mendekat. "Kau dari mana saja?! Aku cemas sekali karena kau belum kembali juga sejak tadi."

"Tadi aku sedang ada urusan yg mendadak, maaf karena membuat kalian cemas."

"Mengapa matamu bengkak?"

"Aku baik-baik saja. Ayo kembali, kita akan melihat film bukan? Aku juga sudah lapar sekali."

Mereka kembali ke apartemen untuk melihat film horror. Setelah menyiapkan semua makanan dan mematikan lampu mereka duduk di ruang televisi. Jeno dan Jihyun duduk dibawah sambil bersandar pada sofa sementara Rika duduk di atas sofa.

Rika bisa merasakan aura dingin dari Jeno padanya. Masalah di antara mereka membuatnya tidak dapat fokus sehingga berjalan pergi ke kamar secara diam-diam.

Saat pintu kamar ditutup, ingatan Rika kembali ke saat dirinya bersama Ren Jun dan entah mengapa air mata kembali mengalir di pipi, dadanya terasa sungguh sesak dan suaranya tercekat.

"Mengapa aku menangis? Mengapa aku marah pada diriku sendiri?" Rika melihat telapak tangannya lalu melihat sebuah figura yg terletak di atas meja, yaitu figura dirinya bersama Jeno dan Jisung saat mereka masih kecil. "Aku pasti adalah bagian dari keluarga. Mengapa mereka terus bertanya? Aku adalah bagian dari kalian, bukan?"

- T B C -

Night Moon | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang