13. "Aku adalah..." (2) - Huang Ren Jun

284 34 1
                                    

"Rika."

Rika melihat orang yg menghampirinya dengan raut wajah datar. "Ada apa, Ren Jun?"

"Kau dipanggil oleh petugas perpustakaan." Ren Jun sempat bertemu tatap dengan Jeno sebelum berlalu.

"Ada urusan apa tiba-tiba dipanggil?" Rika berjalan pergi ke perpustakaan namun saat sampai, ternyata kondisi perpustakaan sedang kosong, tidak terdapat petugas yg biasanya membereskan buku di rak.

"Ada urusan apa tiba-tiba dipanggil?" Rika berjalan pergi ke perpustakaan namun saat sampai, ternyata kondisi perpustakaan sedang kosong, tidak terdapat petugas yg biasanya membereskan buku di rak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi?" Tidak ada jawaban. "Ren Jun berbohong?Tapi mengapa?" Merasa yakin bahwa sebenarnya dia tidak dipanggil, Rika berbalik pergi namun saat mau membuka pintu, ternyata terkunci. "Ren Jun sialan, aku tahu bahwa kau sedang berada di luar jadi cepat buka pintunya sekarang!"

"Apakah kita terkunci?" Rika sungguh terkejut saat melihat Ren Jun sedang duduk.

"Mengapa kau bisa berada di sini?! Tidak ada siapa pun saat aku datang."

"Sekarang ada."

"Apakah kau sengaja mengunci pintunya?" Ren Jun hanya tersenyum. "Ini sungguh tidak lucu jadi cepat buka pintunya sekarang!"

"Mengapa kau yakin sekali jika aku yg telah menguncinya? Kau bahkan tidak melihatku melakukannya."

"Vampire sungguh cepat jadi pasti kau yang sudah menguncinya, kalian seperti seekot lalat yang sulit untuk ditangkap."

"Kupikir kami adalah kelelawar."

"Sudah cukup, cepat berikan saja kuncinya."

"Apakah Jeno sedang menghindarimu?" Tubuh Rika langsung terdiam. "Sudah kuduga."

"Bukan urusanmu."

"Mianhae..."

"Mengapa kau minta maaf?"

"Jika kau lelah, datang saja padaku, dengan senang hati akan kusambut."

"Jangan bercanda! Aku tidak akan pernah datang ke musuhku sendiri!"

"Aku bukan musuhmu baik secara alami atau tidak."

"Tentu saja kau adalah musuhku. Sebagai werewolf dan vampire, kita adalah musuh selamanya dan itu tidak akan pernah berubah."

"Jika aku bisa mengubahnya, apakah kau ingin berada di sisiku?"

"Tidak ada yg bisa diubah."

"Ada." Ren Jun berjalan mendekati Rika. "Aku tahu tentang isi hatimu."

"Kau tidak tahu apa-apa tentang diriku."

"Aku tahu bahwa kau pernah mengalami depresi berat karena tekanan keluarga. Sebagai putri dari Beta Black Moon Pack, mereka punya ekspektasi yang tinggi padamu sehingga kau selalu berusaha untuk terlihat sempurna."

"Hentikan!"

"Kau selalu jatuh sakit karena berusaha terlalu keras hingga melewati batas dan ditambah dengan depresi berat. Suasana rumah membuatmu hampir menjadi gila karena dikurung dan terisolasi tapi orang tuamu akhirnya mengerti dan membebaskanmu pergi dari lingkungan tersebut."

"HENTIKAN!"

"Aku tidak akan berhenti sampai kau menyerah."

Tubuh Rika bergetar hebat saat mendengar ucapan Ren Jun. Mengapa Ren Jun bisa tahu tentang masa lalunya? Memori yg selalu ingin dilupakan berputar kembali dan luka yg ingin dikubur kembali terbuka.

"Kumohon hentikan..." Tiba-tiba Rika jatuh pingsan tapi untung langsung ditangkap cepat oleh Ren Jun. Tubuhnya mulai berkeringat, dan juga terasa panas sehingga Ren Jun langsung cepat menggendongnya ke ruang kesehatan. "Turunkan aku."

"Tidak, kau harus segera ke ruang kesehatan."

"Aku baik-baik saja jadi kumohon turunkan aku."

Akhirnya Ren Jun berhenti, duduk menyandarkan Rika di dadanya. Suhu tubuh Rika semakin panas dan berkeringat. "Mianhae..."

"APA YG TELAH KAU LAKUKAN PADA NOONA?!" Jisung mendorong Ren Jun menjauh karena cemas dan takut saat melihat kondisi Rika. "APA YG KAU LAKUKAN SIALAN?!"

"Jisung!" Jeno langsung berlari mendekat saat tidak sengaja melihat mereka. "Apa yg sedang terjadi?"

"Rika noona, hyung..."

Mata Jeno melebar saat lihat kondisi Rika. "Cepat bawa Rika kembali ke rumah dan biar aku yg akan mengurusnya." Jisung segera berlari pergi sambil menggendong Rika. "Apa yg telah kau lakukan?"

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang telah kau lakukan pada Rika? Hanya karena Jihyun kau telah mengorbankan banyak orang termasuk Rika, terus memintanya untuk bekerja keras demi kau!"

"Tutup mulutmu!"

"Kita lihat saja nanti siapa yg akan Jihyun pilih? Kau atau Jae Min? Mungkin sebentar lagi, calon Lunamu hanya tinggal menjadi calon."

"DIAM!" Jeno melayangkan tinjunya namun dengan cepat ditahan oleh Ren Jun.

"Werewolf sungguh buruk dalam pengendalian emosi diri."

"Kalian juga seperti itu jika melihat darah!" Ren Jun ingin sekali menghajar Jeno tapi ditahan karena tak mau termakan dengan ucapanya sendiri. Ditepisnya tangan Jeno dengan kasar kemudian berjalan pergi. "KEMBALI KE SINI DASAR PENGECUT!"

"Sekarang kondisi Rika jauh lebih penting jadi lebih baik kau segera pergi menyusulnya."

"Aku akan membalasmu, ingat itu!" Jeno berlari pergi.

Ren Jun berjalan kembali ke kelas dengan raut wajah datar namun perasaannya campur aduk. Bohong jika dia merasa tenang ketika melihat kondisi Rika dengan trauma psikis yg kembali namun dia harus tetap bersikap normal.

"Aku minta untuk menjauhkan gadis itu sementara tapi kau malah memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sungguh baik." sindir Jae Min.

"Kau pikir hanya kau yg menginginkan seseorang?" balas Ren Jun.

"Sadar, dia adalah musuh kita!"

"Lalu kau akan membunuhnya?!"

"Akan kulakukan jika memang harus!"

"Maka Jihyun juga akan kubunuh!"

"Jauhkan tanganmu darinya!"

"Maka jauhkan juga tanganmu dari Rika!"

"Mengapa kalian bertengkar seperti anak kecil? Usia sudah ratusan tahun tapi masih saja bersikap seperti anak tk!" kesal Chenle.

"DIAM!"

"Aku sudah tidak peduli!" Chenle langsung berjalan dengan perasaan kesal. Mengapa mereka bertengkar hanya karena gadis?!

Chenle masih kecil, terlalu dini untuk mengerti tentang masalah hati.

"Jangan pernah lupakan siapa dirimu." Tiba-tiba mata vampire Jae Min muncul.

"Tentu saja akan selalu kuingat." Mata vampire Ren Jun juga ikut muncul. "Aku adalah Tuan Muda dari Keluarga Huang."

- T B C -

Night Moon | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang