"Selamat datang Tuan Muda Jeno!" Semua warrior membungkuk hormat saat Jeno berjalan masuk.
"Aku ingin mengumumkan sesuatu, besok malam kita akan menyerang para vampire."
"Apakah mereka melanggar perjanjian?"
"Bahkan lebih parah dari itu, mereka menculik calon Luna pack kita, hal tersebut tidak bisa dibiarkan."
"Kita sudah mendapatkan calon Luna!"
"Dan pasti akan kita rebut kembali. Persiapkan diri kalian karena besok malam akan menjadi malam yg sungguh panjang."
🌙🌙🌙
Seorang gadis sedang dimandikan oleh para pelayan. Dia hanya pasrah dengan semua yg mereka lakukan padanya, lalu ketika selesai, mereka mengenakannya pakaian kemudian menyisir rambut panjangnya dan membawanya kembali ke dalam kamar.
Saat mereka semua telah pergi, air mata sang gadis langsung mengalir dari sorot matanya yang kosong. Selalu seperti itu, menangis dalam diam ketika tak ada orang lain yg berada di dekatnya. Diperlakukan seperti sebuah benda mati yang sungguh berharga, tidak sebagai seorang manusia yg punya kehidupan.
Setiap malam, dia melihat langit dari jendela kamar dengan tatapan rindu hingga tertidur layak pungguk merindukan bulan. Entah mengapa dia akan merasa lebih tenang.
Tiba-tiba angin berhembus dengan kencang hingga membuat perhatiannya mengarah ke jendela kamar yg terbuka.
Seorang pria yg berpakaian serba hitam masuk ke dalam kamarnya lewat jendela. Matanya melebar saat melihat sang gadis menangis dengan tatapan mata yang kosong lalu langsung mendekap tubuh Rika.
"Siapa?" lirih Rika.
Terpancar rasa amarah yg sungguh besar di mata pria tersebut saat melihat kondisi Rika. "Siapa yg telah berani melakukan hal ini padamu?"
"Aku ingin segera pergi dari sini, aku tidak mau berada di sini, tolong bawa aku pergi."
Pria tersebut mengangguk, langsung menggendong Rika, melompat pergi lewat jendela dan menghilang dalam gelapnya malam, membawa Rika pergi entah ke mana, terus berlari cepat menyusuri hutan pohon pinus hingga sampai ke tempat yg dituju.
"Ren Jun, apakah benar dia adalah Rika?!" Jihyun sungguh tidak percaya dengan keadaan Rika yang terlihat sungguh berbeda.
"Pasti mereka telah membuatnya merasa sungguh tersiksa." ucap Jae Min.
Jihyun menangis ketika melihat kondisi sahabatnya itu. "Jisung benar-benar tidak berbohong."
FLASHBACK
"Mengapa kau datang kemari?!"
"Aku sedang tidak ingin bertengkar."
"Hentikan Chenle."
"Tapi Ren Jun hyung..."
"Ada urusan apa kau datang ke sini, Jisung?" tanya Ren Jun.
"Aku mencium ada bau manusia di sini, apakah aku mengganggu kegiatan 'pesta' kalian?" Nada bicara Jisung terdengar sedikit sarkastik.
"Sama sekali tidak." jawab Ren Jun.
"Jisung!"
Mata Jisung melebar saat melihat seorang gadis berlari menghampirinya. "Apakah kalian sudah gila, mau membunuh Jihyun noona?!"
"Mereka tidak akan pernah membunuhku."
"Lalu mengapa noona bisa berada di sini? Sungguh tidak aman, kembali ke apartemen sekarang juga!"
"Jangan mengusir orang dari rumahku dengan seenaknya saja!" seru Jae Min.
"Sebenarnya apa yg sedang terjadi? Bagaimana kondisi Rika, apakah dia baik-baik saja?" tanya Jihyun.
"Itulah alasanku datang ke sini, ada suatu hal penting yg ingin kubicarakan dengan mereka."
"Silahkan masuk." Awalnya Jisung merasa sedikit ragu namun bujukan Jihyun berhasil membuatnya mau masuk ke dalam rumah mereka. "Tidak boleh sampai terjadi pertengkaran di sini." ucap Jihyun pada Chenle dan Jisung saat sadar bahwa mereka saling bertatapan tajam.
"Jadi ada urusan apa kau datang ke sini?" tanya Jae Min.
Jisung melihat Ren Jun. "Aku tahu bahwa kau telah jatuh cinta pada kakakku." Ucapan Jisung berhasil membuat Jihyun dan Chenle sungguh terkejut tapi tidak dengan Jae Min yg memang sudah tahu sejak lama. "Jadi aku ingin meminta bantuanmu."
"Apakah kau serius?! Hello, kita adalah MUSUH!" tekan Chenle.
"Bantuan apa?"
"Rika noona dikurung di dalam rumah dan tidak diperbolehkan untuk pergi keluar, oleh karena itu dia tidak pernah datang lagi ke sekolah."
"Mengapa dikurung?! Apakah dia melakukan suatu kesalahan?" tanya Jihyun.
"Rika noona pernah mengalami depresi berat yang membuatnya dikurung dalam waktu y cukup lama sampai sembuh, itu karena dia masih belum dapat berubah jadi seekor wolf sehingga merasa sungguh tertekan."
"Kau adalah adiknya bukan? Mengapa tidak melakukan sesuatu?" tanya Jae Min.
"Kesetiaan di atas keluarga, sebagai seorang calon Beta, aku harus setia pada Jeno hyung. Ayahku yg juga seorang Beta, tidak bisa membantah perintah ayah Jeno hyung yg masih menjabat sebagai Alpha di pack. Aku tidak pernah takut untuk melanggar peraturan namun aku tidak ingin keluargaku yg akan mendapatkan hukuman atas perbuatanku."
"Lalu mengapa kau datang ke sini?" tanya Ren Jun.
"Aku ingin minta bantuan darimu, tolong bebaskan Rika noona. Akan kubuka jalan masuk langsung ke kamarnya lalu bawa dia pergi."
"Bagaimana kondisinya?"
"Noona sudah berusaha untuk kabur namun tidak bisa karena penjagaan yg terlalu ketat dan mereka juga akan memberikan obat tidur jika noona mulai berteriak. Kondisinya cukup buruk."
Tangan Ren Jun terkepal kuat ketika mendengar penjelasan Jisung, dia sungguh marah saat tahu kondisi Rika yg bertambah buruk karena sikap keluarganya sendiri.
"Aku tidak akan pernah meminta hal yg lain lagi, hanya untuk kali ini saja, tolong selamatkan Rika noona karena dia adalah satu-satunya saudari yg kupunya."
Melihat ketulusan Jisung, Ren Jun bertekad untuk menyelamatkan Rika karena hanya berdiam diri saja tidak akan menyelesaikan masalah. Jisung sudah tidak peduli dengan permusuhan antara mereka demi sang kakak tersayang, sehingga kesempatan ini tidak boleh disia-siakan.
"Apa yg harus kulakukan?"
- T B C -