20. "Terserahmu saja." - Na Jae Min

233 31 1
                                    

"Tuan Muda!" Seorang pelayan membuka pintu kamar Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Muda!" Seorang pelayan membuka pintu kamar Jeno.

"Apakah ada masalah?" Jeno sedang duduk sambil membaca sebuah buku.

"Masalah yg sungguh besar! Nona Rika tidak berada di dalam kamar!"

"Bagaimana bisa?!" Nada suara Jeno menjadi lebih tinggi dan tiba-tiba terpikir akan sesuatu. "Apakah Jisung yg telah membebaskan Rika?"

"Tuan Jisung sedang berlatih bersama para warrior sejak tadi di ruang dojo."

"Kau bisa pergi sekarang."  Pelayan tersebut berlalu. "Sialan!" Meja dipukul dengan sungguh keras hingga patah. Dia sudah tidak bisa mengontrol diri sehingga dikuasai oleh insting serigala, bisa dilihat dari warna mata yg sudah berubah.

Semua warrior berhenti berlatih ketika merasa aura Jeno yg perlahan mendekat lalu segera berbaris rapi dengan Jisung berada paling depan. Mereka terlihat sedikit terkejut ketika pintu dibuka secara kasar oleh Jeno.

"Ada apa hyung?"

"Rika kabur!"

"Bagaimana bisa?!"

"Apakah semua warrior termasuk yg menjaga Rika sedang berlatih di dojo sejak tadi?"

Jisung mengangguk. "Untuk persiapan besok."

"Tentu saja dia bisa kabur karena penjagaan yang sedang longgar. Dengar semuanya, para vampire tidak pernah tidur jadi tidak perlu menanti besok malam untuk menyerang namun akan dilakukan sekarang juga!"

Mereka langsung bersiap. Sama sekali tidak perlu menggunakan senjata karena telinga, taring serta cakar sudah cukup untuk mengalahkan vampire. Saat berada di luar rumah, para warrior langsung berubah menjadi wolf berukuran lebih besar dari serigala biasa tapi Jeno dan Jisung belum berubah.

"Lakukan sesuai rencana!"

Mereka langsung berlari pergi. Lolongan serigala menggema di seluruh hutan sebagai tanda bahwa mereka telah siap untuk bertempur.

🌙🌙🌙

"Apakah Rika sudah tidur?" tanya Jihyun saat Jae Min berjalan masuk ke dalam kamar.

"Sudah, Ren Jun sedang menjaganya."

"Aku tidak menyangka bahwa Jeno hanya diam tidak melakukan sesuatu saat tahu akan kondisi Rika."

"Yg penting dia sudah aman."

"Aku masih belum mengerti dengan perjanjian yg kalian bicarakan."

"Perjanjian di antara kami dan pack Jeno? Hanya sebuah kesepakatan biasa. Saat datang ke sini dari Florence untuk pertama kali, kami segera berburu."

"Florence?"

"Sebuah kota di Italia yg merupakan tempat tinggal bagi para vampire lain, termasuk keluarga Ren Jun dan Chenle, lalu kami tidak sengaja bertemu dengan mereka dan membuat perjanjian sebagai syarat bisa tinggal di sini."

"Apakah isi perjanjian tersebut?"

"Kami tidak boleh masuk ke wilayah mereka, tidak boleh tinggal di kawasan yg ramai penduduk serta hanya boleh membunuh orang yg jahat."

"Dan Jisung sengaja melanggar perjanjian tersebut hanya untuk menyelamatkan Rika?"

"Sekarang perjanjian tersebut sudah tidak berlaku lagi karena calon Beta mereka sendiri yang sudah melanggarnya."

"Semoga semuanya akan menjadi baik-baik saja."

"Lebih baik kau tidur karena malam sudah semakin larut. Aku akan berjaga di bawah dan jika butuh hal tertentu panggil saja aku." Jae Min mencium kening Jihyun sebelum berjalan pergi.

Sikap Jae Min yg tiba-tiba tersebut membuat Jihyun tersipu malu sampai menjadi susah untuk tidur. "Na Jae Min, kau harus bertanggungjawab jika aku kena serangan jantung mendadak!"

Lalu Jae Min masuk ke dalam kamar Ren Jun. Dia bisa mengerti bagaimana perasaan Ren Jun ketika melihat tangannya yg terus menggenggam tangan Rika. "Apakah kau baik-baik saja?"

"Apakah aku terlihat baik-baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah aku terlihat baik-baik saja?"

"Setidaknya kau harus terlihat baik-baik saja saat dia sudah sadar."

"Aku sungguh akan membunuh Jeno."

"Tidak karena dia adalah urusanku, bunuh saja Lee Dong Hae yg sudah mengurungnya." Tiba-tiba mata Jae Min melebar, saling bertukar tatap dengan Ren Jun. Mereka bisa merasakan sesuatu yg besar akan segera datang.

"Hyung!" Chenle masuk dengan tergesa-gesa. "Aku mencium bau banyak serigala yg bergerak semakin dekat!"

"Penyerangan?" tebak Ren Jun.

"Tapi Jisung tidak mengatakan tentang hal tersebut. Apakah maksud penyerangan ini adalah karena Jeno sudah tahu bahwa Rika diculik?"

Ren Jun menggeleng. "Tidak mungkin jika dia ingin nyawa kakaknya sendiri berada dalam bahaya. Jeno akan mengambil Jihyun."

Tangan Jae Min langsung terkepal kuat. "Werewolf sialan! Berani sekali dia!"

"Mengapa kalian berisik sekali?" Tiba-tiba Rika terbangun. "Aku sedang tidur."

"Apakah kau baik-baik saja?!" seru Ren Jun.

"Apakah aku terlihat baik-baik saja? Jeno datang ke sini untuk menculik Jihyun, dan mungkin aku akan dikurung lagi."

"Kupikir kau terlalu depresi sampai tidak mengenal orang lain." ucap Jae Min.

"Aku hanya ingin melupakan mereka. Kalian urus saja Jeno, biar aku yg menjaga Jihyun."

"Tapi kau masih belum sembuh!" seru Ren Jun.

"Keselamatan Jihyun adalah hal yg paling penting sekarang. Aku berjanji jika mereka berhasil ke sini, aku akan langsung membawanya pergi."

"Bagaimana aku bisa percaya padamu setelah selama ini kau berusaha untuk menjauhkanku darinya?" tanya Jae Min.

"Sekarang aku sudah tidak peduli lagi dengan pack, kuhanya ingin menjaga Jihyun untuk keputusan yg telah dia tentukan sendiri, yaitu tetap bersamamu."

Jae Min melihat terdapat kesungguhan yg terpancar pada mata Rika walau sungguh ingin disangkal, tapi Jae Min berusaha untuk yakin padanya karena saat ini keselamatan Jihyun adalah yg hal paling penting baginya.

"Terserahmu saja."

- T B C -

Night Moon | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang