17. "Apa yg sedang kau...?" - Na Jae Min

262 30 2
                                    

"Kalian sungguh adalah seorang vampire?" Suara Jihyun terdengar sedikit bergetar.

"Harap tenang, karena kami tidak akan membuatmu terluka. Akan kami jelaskan semuanya jika kau ingin  mendengarkan."

Jihyun yg masih terlihat shock hanya mengangguk pelan, lalu masuk ke dalam mobil dengan Ren Jun yg mengemudi. Suasana menjadi canggung dan Jae Min masih belum berani untuk melihat Jihyun.

"Pertama, apa yg ingin kau tanyakan?" tanya Ren Jun.

"Apakah kalian sungguh seorang vampire?"

"Kau sudah melihatnya sendiri."

"Aku masih belum percaya."

"Apakah kau takut?" Akhirnya Jae Min membuka suara.

Jujur Jihyun merasa sungguh ketakutan. "Aku yakin kalian tidak akan memakanku."

"Tidak akan. Mungkin akan lebih baik jika hal ini dibicarakan di rumah." Akhirnya mereka pergi ke rumah yang berada di daerah perbukitan dengan hutan pohon pinus yg lebat sekali. "Mengapa kau terlihat sungguh terkejut?"

"Rumah ini sungguh milik kalian?"

"Apakah kau berpikir kami tinggal di peti mati?" tawa Ren Jun.

"Hyung!" Chenle berlari turun dari lantai atas. "Kalian membawa makanan?!" Tubuh Jihyun langsung membeku ketika mendengar ucapan Chenle, terlebih melihat matanya yg berwarna merah.

"CHENLE!" seru Jae Min.

"Dia adalah teman, bukan makanan. Cepat masuk ke dalam kamarmu." Chenle hanya cemberut, tapi tetap melakukan perintah Ren Jun. "Tolong maafkan sifat Chenle, dia masih kecil. Duduklah, akan kubawakan minuman untukmu."

"Aku mau pergi ke kamar." Jae Min naik tangga ke kamarnya.

"Silahkan diminum." Ren Jun membawakan segelas air.

"Gomawo."

"Kami semua tidak terlahir sebagai vampire.

"Maksudmu?"

"Dulu kami adalah seorang manusia. Semua berawal dari Aro, yaitu penguasa bangsa vampire yang tidak sengaja bertemu dengan Jae Min ketika berkunjung ke Joseon."

"Kalian dari zaman Joseon?!"

Ren Jun mengangguk. "Aro hampir saja membunuh ayah Jae Min, tapi berhenti ketika mendengar suara tangisan seorang bayi."

"Apakah bayi tersebut adalah Jae Min?"

"Benar dan Aro langsung tertarik ketika pertama kali melihatnya lalu membuat sebuah kesepakatan, yaitu membiarkan mereka tetap hidup tapi dengan syarat, yaitu Jae Min harus diberikan padanya ketika sudah berusia 17 tahun."

"Mengapa?"

"Para vampire tidak bisa menghasilkan keturunan. Aro mencari seorang pewaris dan pilihannya jatuh pada Jae Min. Aro punya kekuatan untuk membaca pikiran orang lain ketika menyentuh tangan mereka dan bisa melihat kemampuan Jae Min jika berubah menjadi seorang vampire."

"Lalu bagaimana dengan orangtuanya, apakah setuju untuk memberikan Jae Min pada Aro?"

"Mereka terus berusaha untuk kabur. Jae Min masih belum tahu tentang perjanjian tersebut namun pada suatu malam, rumahnya dirampok dan orangtuanya tewas. Di hari pemakaman, Aro datang dan saat itu, Jae Min masih dendam pada perampok yang sudah membunuh orangtuanya. Pada akhirnya setuju dan berhasil membalaskan dendamnya. Jae Min bukan orang jahat karena berkatnya keluargaku juga bisa selamat."

"Memangnya apa yg telah terjadi?"

"Ayahku adalah seorang hakim di Kota Jilin. Ketika terjadi suatu wabah, para penduduk kota jatuh sakit termasuk ibuku. Kemudian Aro datang bersama Jae Min yang sedang dalam masa pelatihan lalu ayahku tahu bahwa mereka adalah seorang vampire, minta bantuan untuk menyelamatkan ibuku. Sebenarnya, Aro ingin membinasakan kami semua tapi Jae Min berkata untuk mengubah para penduduk kota jadi pengikutnya dan untungnya Aro setuju."

"Dengan kata lain, Aro menyelamatkan nyawa kalian?"

"Namun kami tidak akan menganggapnya sebagai Tuhan. Jika saja Aro datang lebih cepat, mungkin orangtua Jae Min masih bisa diselamatkan."

"Lalu bagaimana dengan Chenle?"

"Keluarganya adalah keluarga kaya yg takut untuk menjadi tua, tidak dapat menikmati kekayaan jadi mereka menyerahkan diri pada Aro secara sukarela. Tidak semua vampire jahat, bahkan kami membuat sebuah perjanjian dengan para werewolf di wilayah ini agar bisa tinggal di sini."

"Werewolf? Apakah pria yg menghajar kalian tadi?"

"Benar, kami adalah musuh sejak ribuan tahun yang lalu. Vampire tidak akan bisa bertahan hidup tanpa minum darah hingga werewolf merasa bahwa kami adalah sebuah ancaman besar kemudian kami tidak pernah bisa akur. Jeno adalah seorang werewolf."

"Apa?!" Jihyun terlihay sungguh terkejut.

"Oleh karena itu kami tidak pernah bisa akur. Jeno adalah seorang calon Alpha atau sebagai calon raja dari kelompok werewolf di Seoul sementara Jisung adalah calon Beta yaitu wakil dari Jeno. Hubungan antara Jae Min dan Jeno semakin bertambah rumit sejak kau datang."

"Apakah aku telah melakukan sebuah kesalahan?"

"Kau adalah calon Luna dari Jeno, dapat dibilang adalah calon istri masa depannya, oleh karena itu dia gencar sekali untuk mendekatimu karena Jae Min juga jatuh cinta padamu."

Jihyun merasa sungguh pusing mendengar fakta yg sungguh mengejutkan dirinya. "Apakah berarti Rika juga adalah seorang werewolf?"

Ren Jun tersenyum. "Bagaimana pendapatmu?"

"Tentu saja karena dia dan Jisung adalah saudara."

"Setelah mendengar semuanya, apakah yg akan kau lakukan? Jika Aro tahu bahwa identitas kami sudah bocor, dia pasti akan mencarimu." Jihyun langsung bergidik ngeri. "Tenang, karena Jae Min pasti tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi, tidak akan pernah membuatmu terluka. Apakah kau mau pergi melihatnya? Kamarnya berada di ujung lorong lantai atas."

Pikiran Jihyun langsung menjadi tidak tentu setelah tahu tentang semua masa lalu Jae Min namun entah mengapa sama sekali tidak merasa takut, melainkan khawatir, hatinya terasa tidak tenang sebelum hal yg mengganggunya segera dipastikan.

Kakinya bergerak melangkah ke lantai atas dan saat mencari keberadaan kamar Jae Min, terus berusaha untuk mengontrol detak jantung yg jadi makin tidak teratur. "Jae Min?"

"Apa yg sedang kau lakukan di sini?"

- T B C -

Night Moon | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang