Kita lagi ada dihalaman samping rumah. Mirei datang sambil membawa daging dan beberapa sake, minuman khas Jepang. Hiroshi juga ikut, bahkan dia sudah meminum beberapa tuangan.
Mirei sengaja memanggang daging disana dengan alasan, penyambutan teman lama. Tapi itu inisiatifnya sendiri. Seharusnya penyambutannya yang ngadain kita karena Mirei baru kembali dari Amerika. Tapi nyatanya Mirei yang baru datang malah repot membuat acara penyambutannya sendiri dan nyelonong masuk kerumah tetangga.
Zzzzt, sedangkan aku lagi manyun seribu kilometer. Kesel sampe ubun ubun dan kini Levin hanya bisa kasih aku pelukan sembari mengkompres lenganku yang memar gegara genggaman Levin tadi.
"Tumben mesra, gak lagi ada maunya kan?"Cibirku pada Levin yang tiba tiba baik, tiba tiba mesra, dan tadi tiba tiba ngegrepe.
"Hahaha."Mirei langsung tertawa mendengar ucapan ku. Ada apa gerangan, keduanya aneh. Levin berubah setelah bertemu Mirei dan Mirei makin menjadi bikin Levin salah tingkah.
"Kenapa tertawa?"Tahyaku pada Mirei.
"Kukira Levin beneran berubah nyatanya masih anyep. Bersyukurlah Lev, ada Sean yang mau sama kamu."Mirei membuka luka baru, yang lama aja belum kering. Yaps, ini kemajuan untuk Levin atau tingkat kegagalan yang hakiki untuk Levin. Sebab, serasa gak ikhlas gitu.
"Kalian dulu pacaran kah?"Tanyaku polos, sebab Mirei terus membicarakan masalalu Levin.
"Uhuk uhuk...."Pas aku nanya itu pas pula Levin baru minum sakenya. Langsung dah itu gelas sake ketelen.
Becanda.
"Ngaco!!"Lebih kini meletakkan gelas sake nya dan ikutan membolak balikkan dagingnya dan menyisihkan untukku.
"Aku? Sama Levin, mending jomblo seumur hidup!" Mirei mencibir kelakuan Levin jaman dulu. Mengingat, menimbang dan juga memikirkannya Mirei seakan bergidik. Pacaran sama balok es itu lama lama bisa mati beku. Nyatanya Levin itu bukan bersikap dingin dadakan tapi memang sudah permanen.
'Nyatanya sampe sekarang jomblo. Jangan jangan kamu suka lagi, tapi gengsi."Hiroshi juga tengah meledek kakaknya yang kini jadi jomblo tua.
"Aish Hiroshi, kamu tak membelaku" Mirei kesal tapi tak berselang lama diapun tertawa kembali. Jomblo itu bukan suatu status yang harus bikin malu.
"Jomblo berkualitas."Suara serentak keluar dari bibir Mirei dan Levin bersamaan. Dan kini aku dan Hiroshi tepok jidat bersama. Nyatanya keduanya memang punya selera yang aneh.
........
"Lev mumpung disini hadirlah direuni sekolah" Nyatanya Mirei datang tadi gak hanya sekedar bikin acara penyambutan untuk dirinya sendiri tapi kini dia membawa undangan reuni sekolah yang diadakan tiap tahun serta diadakan ditempat yang berbeda.
"Acaranya di Jepang?"Tanya Levin dan kini membuka undangan itu. Levin selalu mengabaikan acara reuni sekolah. Baginya kalo datang pasti akan menimbulkan sumber kesesatan. Bukan lagi terjebak nolstalgila kareba Levin memang tak ada mantan. Tapi? Terjebak cerita lalu itu yang bikin Levin malas datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere (bxb) TamaT
FantasyLevin 38 Sean 18, mereka menikah karena jebakan orangtua Levin. Levin yang anyep sedangkan Sean yang naif. Semoga cinta mereka segera menyatu. ah, cek ep 1