Akupun bergegas mandi, aku merasa kacau dan ingin segera merendam diriku. Rasanya benar benar nyaman dan otot ototku termanjakan dengan air hangat itu.
"Sean."Levin mengetuk pintu kamar mandi. Aku masih mode on marah. Enak aja aku dikatain berat. Aku cuman tinggi 165/45 berat darimana coba sedangkan Levin sebongsor itu.
"Apa?"Balasku ketus, mengganggu saja. Aku masih menggosok tubuhku dengan busa sabun.
"Mau makan apa?"Tanya Levin biasa sok perhatian dia. Aku emosi jadi udah gak lapar.
"Aku udah makan tadi, ditraktir sama tuan yakuza yang baik."Ucapku malas. Yaps kiranya aku ditraktir yang ada aku jadi kudapannya.
Tapi emang aku dah gak lapar, tadi aku sempat minum satu liter air jadi perutku kenyang.
"Sudahlah pergi!'Usirku kembali dan kini aku memilih menenggelamkan kepalaku pada air hangat yang merendam tubuhku.
"Oihhhh nyamannya"
.....Akupun selesai mandi dan kini memakai handuk kimono tanpa sempak (harga sempaknya mahal eoh jadi kudu hati hati makainya). Dan pergi berjalan langsung menuju kamarku. Tanpa aba aba aku rebahkan tubuhku diatas kasur. Aku lelah pemirsah, drama sadis sudah berlalu dan hidupku terselamatkan.
Aku menutup diriku dengan selimut dan aku ingin sekali ke Dubai lihat cewek sexi. Karna di Jepang Maria ozawa udah pensiun mending kesana saja.
Zzzzt, ada tangan besar nan hangat ngegrepe pahaku dan nyatanya Levin kini sudah berada diatasku. Menciumi leherku lalu turun ke dadaku yang memang terpampang nyata. Aku belum memakai apa apa hanya memakai handuk kimono itu.
"Ah, Levv pergilah aku ngantuk" Usirku, aku masih merem.
"Sedikit saja Sean" Bisik Levin. Sedikit apanya coba? Aku ngantuk jadi udah gak konek mau diajakin ngedugem.
Mupeng lu mupeng, sorry aku lagi gak mood.
Levin masih bergerilya menciumi tubuhku dan kini sampai diputing itu. Lama kelamaan rasanya kini mulai perih bahkan dibawah sana mulai berkedut. Tapi apalah daya rasa lelah dan kantuk itu bisa melawan adik kecilku yang ingin diremas. Intinya kalau mau ngegrepe atau esek esek aku udah gak mupeng lagi. Auto out rasa itu terkalahkan dengan rasa ngantuk ini.
"Levin ah, hentikan." Aku masih berusaha ngusir Levin.
"Ayolah Sean, ini menyenangkan." Cengir Levin. Nafasnya udah sampai diadik kecilku. Haduhhh Lev, besok aja napa?
Menyenangkan pallamu satu. Kemarin kemarin kemana, sekarang mau maunya.
"Au ah, aku mau tidur."Aku menendang Levin hingga jatoh. Urusan durhaka biar yang baca yang tanggung.
Tapi Levin emang biang nakal, di malah datang lagi dan mengambil tanganku dan membuatnya meremas adik besar nya.
Wow, itu besar genks. Dan kurasa Levin tengah merem melek disana. Tapi apalah dayaku aku masih tetap saja pasiv. Andai ini dilakukan besok atau sebelum kejadian kemarin udah tanpa dipaksa pun aku pasti sukarela menari diatas Levin tanpa mengeluh.
"Ahsssss."Levin mendesah genks, kelihatannya mau keluar itu, tapi aku gak peduli toh yang ngegosok Levin sendiri tapi cuman pinjam tanganku doang.
"Akh...."Lebih mulai menjadi dan kini kurasa dia bakal menyemburkan lava itu.
"Yach muncrat kan?'Gerutuku kesal dan aku masih memejamkan mata dan Levin tersenyum makin menjadi. Dia kini membalikkan tubuhku posisi nungging dan dia kini berada diatasku.
Mau bobol?
Kampret lu lev.
Aku tahu adik besarnya itu kini menggesek lubang holeku. Tinggal dikit masuk tapi aku gak mau itu terjadi. Bikin ngantukku buyar aja.
"Lev, aku ngantuk.' Sumpah ini menyiksa. Tapi juga pingin ngerasain. Ah, sudahlah sesat tiada tara.
"Dikit aja Sean setelah itu tidurlah" Levin masih memaksa.
Yang ada habis ena ena gak bisa tidur kampret, pasti sakit.
Akunudah dalam posisi nungging syantik. Dan kini Levin benar benar memasukkannya.
Slup....
Akh
Lev
Kamu keterlaluan.
Levin perlahan memaju mundurkan tubuhnya dan aku merasa tubuhku terbelah dan itu sakit benar benar sakit. Ini pertama kalinya dan aku belum ada persiapan dan Levin main masuk aja.
Levin menggoyangkan tubuhnya. Perlahan tapi makin lama makin cepat.
Kimochi
Ikeh
Ikeh
Lev
Aku meremas seprei itu. Levin merusak acara ku pergi ke Dubai saja.
Akh
Lev
Aku meringis sakit tapi lama lama nikmat juga.
Duch Sean kamu gak konsisten.
Levin
Akh
Posisi kita pun sudah berganti dan aku sudah menghadap kearah Levin, dan adik besar Levin masih berada didalam sana. Itu muatan isi berapa liter eoh, dari tadi udah meleleh didalam tapi masih tegang ada aja isinya.
Dan Levin masih menghantam lubang holeku tanpa ampun.
Akh
Levin
Akh
Yach, melek kan jadinya aku. Dan kini kusambar itu bibir Levin untuk melampiaskan rasa sakitku dibawahbsana. Melihatku mulai agresif Levin tersenyum dan kini membalas ciuman itu.
Seret,
Kini aku beganti posisi dan aku berada dalam pangkuan Levin dan disana Levin masih menggoyangkan tubuhku agar klimaksnya berjalan lancar.
Aku meremas leher Levin dan sumpah ini nikmat. Aduch Lev, kamu kenapa baru sekarang ngelakuinnya sich.
Dan kini aku merasa lava panas itu meleleh kembali didalam tubuhku.
Levin ah ah....
"Selamat ulang tahun sayang.' Levin mengecup keningku dan merebahkanku diatas kasurku.
"Ha..."Aku cengo maksudnya apa. Apa aku ulang tahun? Seriusan? Sumpah aku lupa.
"Otanjeobi omedetou Sean san. Maafin aku kalo selama ini aku kaku dan kasar. Aku hanya nunggu moment ini." Levin kini rebahan disampingku dan menyematkan cincin dijariku. Oh ya ampunn, Lev?
"Tapi....".
"Aku berusaha menahannya untuk moment ini." Lantas Levin mengecup bibirku. Aku masih cengo, terus kalo aku ulang tahun kadonya ini gitu?
"Lev.."
'Iya"
"Aku gak ngerti, apa karna aku ngantuk jadi omonganmu gak terserap diotakku?" Aku bertanya sembari mengedipkan mataku. Bokongku sakit dan aku susah bergerak.
"Hmmmmm"
"Aku menunggumu sampai hari ini. Aku gak mau di cap pedopil bobol anak orang diusianya yang masih dibawah umur."Levin tertawa aku sendiri masih mumet otakku masih muter muter.
"Jadi...."
"Mulai sekarang tidak ada ampun untukmu."Levin kini menindihku kembali dan terbukti, Levin beringas diatas ranjang.
"Lev.....
"Akh......."
Alamat besok gak pergi ketempat kursus dah.
Sweet twenty yes oh yes.
......
Tbc
Abaikan typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere (bxb) TamaT
FantasíaLevin 38 Sean 18, mereka menikah karena jebakan orangtua Levin. Levin yang anyep sedangkan Sean yang naif. Semoga cinta mereka segera menyatu. ah, cek ep 1