Seoul
07:38Pagi yang cerah menyinari seluruh kota seoul yang diiringi oleh siulan burung. Dan tentunya menyinari kamar haemin karena selambu kamar haemin sudah di buka oleh yeonjun dari tadi dan haemin belum juga bangun dari tidurnya.
Sampai akhirnya ketukkan pintu yang di ketuk oleh seorang wanita paruh baya membangunkan tidur haemin. Dan haemin sontak membuka mata dan melihat jam di samping tempat tidurnya dan jam menunjukkan pukul setengah 8 pagi, dan tentunya haemin telat untuk menyiapkan pakaian kerja taehyung. Ia pun beranjak dari tempat tidur dan bergegas membuka pintu kamarnya.
"Eohh, Halmoni maafkan aku. Aku bangun terlambat" ucap haemin tersengal sengal.
"Tak apa haemin, cepatlah bersiap siap." Ucap nenek chae sambil tersenyum manis menatap haemin.
"Apa taehyungie sudah berangkat?" Tanya haemin penasaran
"Belum, dia menunggumu. Jadi cepatlah" ucap nenek chae sambil mengelus rambut haemin lembut.
Haemin tersenyum kepada nenek chae dan langsung bergegas ke kamar mandi. Setelah 15 menit ia berkutik di dalam kamar mandi haemin pun keluar dengan Pakian seperti biasa, memakai kemeja putih, celana jeans biru dan memakai gardigan cream dan bersepatu hitam.
Haemin mengambil tas dan langsung menuju ruang tengah untuk menyusul taehyung yang menunggunya sedari tadi
Tapi saat berada di ruang tengah haemin melihat taehyung yang berdebat dengan ibunya. Haemin jadi tidak enak hati untuk menghampiri mereka. Dan jangan lupa dengan eksistensi raejun disana.
"Aku tetap tidak mau ibu, aku akan berangkat bersama haemin" ucap taehyung sambil tak sengaja melihat haemin yang berdiri jauh dari ruang tengah. Dan haemin melihat tatapan itu seolah ia di suruh untuk menghampiri taehyung. Detik itu juga haemin menghampiri taehyung dengan perlahan lahan.
"Cih...Kau tetap membela perempuan tidak tau diri ini?" Ucap ibu Kim dan melihat sinis haemin. Haemin hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap ibu taehyung.
"Jangan pernah memanggilnya seperti itu ibu, dia tunanganku"
"Ayo, kita berangkat sayang" ucap taehyung sambil menggenggam tangan haemin dan berjalan keluar rumah. Dan saat taehyung membuka kan pintu mobil untuk haemin ada sekarang pria yang membuat taehyung menatapnya malas.
"Owh jadi...kau menolak perjodohan itu taehyung-ssi?" Ucap pria itu sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana.
"Bukan urusanmu" ucap taehyung sambil menyuruh haemin untuk masuk kedalam mobil.
"Tentu saja urusanku, karena kau adalah adikku" ucap pria itu sambil senyum miring.
"Kalau itu urusan mu, kenapa tidak kau saja yang dijodohkan oleh ibu Park jimin-ssi?" Ucap taehyung dan berjalan meninggalkan jimin.
;
Sesampainya di kantor taehyung langsung bergegas menuju ruangannya Karena taehyung hari ini harus mengurus berkas yang harus ia baca dan disusul haemin dari belakang. Sesampainya di ruangan taehyung, ia langsung duduk dikursi dan haemin melepaskan jas merah taehyung."Apa kau mau kopi?" Ucap haemin sopan
"Tidak usah, temani saja aku disini." Ucap taehyung sambil membuka map yang ada di mejanya. Haemin hanya mengangguk paham dan berjalan menuju sofa yang berada tidak jauh dari meja kerja taehyung.
Saat mereka sibuk dengan urusan masing masing ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan haemin. Dan pada saat taehyung menyuruh orang itu masuk taehyung dan haemin terkejut dan sampai sampai taehyung berdiri dari duduknya.
"Hai...taehyung oppa"
"Bae raejun" ucap taehyung sambil mengangkat satu alis matanya. Sedangkan haemin hanya bisa membulatkan matanya tak percaya.
"Sedang apa kau kemari?" Tanya taehyung dengan deep suaranya.
"Ya aku ingin bertemu dengan calon suami ku, memang tidak boleh?" Ucap raejun sambil melipat tangan didepan dada dan berjalan menuju taehyung.
"Bahkan aku mendekat kepadamu, dia tak marah?" Lanjut raejun sambil menatap haemin sinis.
"Dia tidak seperti ga—"
"Tolong menjauh, dia pria ku" ucap haemin tanpa rasa gugup sama sekali. Taehyung jelas terkejut dengan ucapan haemin. Ia pikir haemin tidak akan melakukan hal itu.
"Menjauhlah raejun-ssi" ucap haemin sambil menghampiri taehyung.
"Ouwh bisa marah juga rupanya, Yaya aku akan menjauh dari taehyung oppa" ucap raejun sambil berputar badan dan berjalan menuju sofa. Haemin masih dengan posisinya mengganggam tangan taehyung sambil menatap raejun intens taehyung pun begitu.
"Jangan kau menghampiri taehyung ke kantor seperti ini, tidak perlu repot repot" ucap haemin tegas dan menggenggam tangan taehyung.
"Waeyo?" Tanya raejun
"Karena aku akan menjadi istri taehyungie, dan kau tidak ada urusannya dengan hubungan kami" ucap haemin dan mengeratkan genggamannya.
"Baiklah, tapi..." ucap raejun sambil berdiri dari sofa dan menghampiri haemin dan taehyung.
"Jangan salahkan aku jika nanti taehyung tertarik denganku nona choi" ucap raejun dan berjalan keluar ruangan.
Detik itu juga haemin menghela nafas lega dan melepaskan genggamannya dari tangan taehyung. "Wahh jinjja wanita itu kenapa menjengkelkan sekali" ucap haemin kesal. Taehyung hanya tersenyum gemas melihat gerutuan haemin.
"ayo aku traktir sarapan karena kau sudah berhasil melakukan tugasmu dengan baik. Kau belum sarapan kan calon istriku?" Ucap taehyung sambil tersenyum menatap haemin.
"Yaa!! Aku bukan calon istrimu" ucap haemin sambil memukul lengan bossnya itu tak sengaja.
" karena aku akan menjadi istri taehyungie" ledek taehyung sambil berjalan menjauh dari haemin ia takut jika terkena pukulan haemin lagi.
"Jangan meledekku taehyung-ssi" ucap haemin sambil mengerutkan kedua alisnya tanda ia marah kepada taehyung.
"Iyaa iyaa maafkan aku, Kajja kita makan" ajak taehyung sambil mengacak rambut haemin dan setelah itu menggenggam tangan haemin keluar ruangan.
Bersambung
Maaf ya gantung hehe
Menurut kalian ff ini tuh gimana sih aku pengen tau banget
Komen disini ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [END]
Short StoryChoi haemin seorang wanita yang tidak mempunyai orangtua harus bekerja diumurnya yang masih mudah untuk menghidupi adiknya choi Yeonjun. Sampai akhirnya ia bertemu seorang pria bernama kim taehyung yang menjabat sebagai pemimpin disuatu perusahan ya...