5. David Yang Ngeselin

688 46 0
                                    

Sarah duduk diam sambil menatap kopi dalam cangkirnya. Dia sudah makan sepiring kentang goreng tapi belum berasa kenyang. Sedang ada yang di pikirkannya.

Emang sih Sarah lagi mikirin Urs kenapa pulang kampung. Padahal tiga minggu lagi dia akan menikahi Valerie yang ada di luar negeri.
Terus kenapa juga Urs susah-susah menjahit baju disini nggak di sana sekalian, padahal mungkin disana pasti banyak butik yang lebih popular.

Atau jangan-jangan Urs sengaja menyakiti Dan membuatnya cemburu.

Urs bahkan tahu Sarah sangat mencimtainya. Dia ingat bagai mana suara kecil memohon supaya Urs jangan pergi. Tapi Urs harus pergi juga tanpa menjelaskan apa-apa.

Bertahun-tahun berlalu, ketika Sarah hampir saja berhasil melupakannya, tiba-tiba pria itu muncul membawa berita pernikahan, mengacaukan butiknya dan sekarang mengobrak-abrik hatinya.

"BTW, mau sampai jam berapa kamu merenungiku?"

Seseorang membuyarkan lamunannya. Sarah belum fokus pada suara cowok yang menyapanya.
Tapi kemudian tersadar setelah cowok itu memesan kopi dengan sepotong keju.

Urs? Lagi? Dia sangat Keren dengan penampilan sederhana, Dia hanya memakai sweater dengan jins belel.

"kok disini, bukannya tidur?" Sarah bertanya dengan polosnya.

"kamu sendiri, nagapain malam-malam kluyuran nnggak jelas?" cowok itu ganti tanya. Dia mengambil posisi duduk di depan Sarah.

Ya ampun, meja kecil ini hanya jadi pembatas setengah inchi jarak mereka. Urs tetap menjulang seperti monster yang mengimtimidasi Sarah.

"Aku ngelakuin sesuatu yang jelas kok." bela Sarah keki.

"Oh ya? Ngelakuin apa Sar?"
Urs terkekeh bikin Sarah kesal. Padahal dulu Urs itu sangat cool dan pendiam. Bukan asal jeplak aja kalau ngomong.

"Aku sedang mencari ide." kata Sarah

"Masa? Dengan HP kamu yang sedari tadi kamu pelototin padahal ga ada apa-apa di situ?" Urs nggak percaya.

Sarah diam. Sejak kapan Urs melihatnya bengong diam seperti patung?
Tidak lama pesanan Urs datang.

"Bukannya harusnya kamu tidur ya?"
Sarah masih penasaran.

"Kamu menyuruhku tidur, sememtara kamu ngayap kayak kelelawar."

"Bukan gitu, Aku cuma menduga kamu sudah tidur."

Urs menuang gula lalu mengaduknya.
"Aku melihat kamu meinggalkan rumah."Urs mencicipi kopinya.

"Trus kamu makan kentang sangat rakus." sambung Urs.

"Penipu." Sarah jadi sebel.

"Aku rasa kamu harus memakan sesuatu yang mengenyangkan perutmu, kamu mau pesan nasi goreng?" Urs member ide.

"Oh tidak. Nikmati kopimu, aku duluan ya."

Sarah berdiri. Tapi Urs menahannya dengan menarik pergelangan tangan Sarah.

"Tunggu Sarah, duduk!" Sarah duduk lagi.

"Temani aku menghabiskan kopiku. Kamu makan cake ini!"

Urs mendorong cake keju kearah kehadapan Sarah.
Sarah menatap cake yang akan membuatnya gemuk besok pagi.

"Aku diet." tolaknya. "Oh ok, tunggu aku memakannya juga."

Setelah Urs mengahabiskan kopi dan cakenya mereka membayar tagihannya. Kemudian Urs mndorong pintu kaca dan membiarkan Sarah keluar duluan. Mereka berjalan kaki menuju rumah yang tidak terlalu jauh.

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang