My First Love

28. In The Morning

Sarah terbangun hampir siang,  dia melihat jam dinding, sudah di atas jam sembilan pagi.

Lagi-lagi dia kebanyakan tidur. Urs bahkan tidak di sebelahnya lagi. Tapi dia melihat Alice di kamarnya duduk sambil membaca buku cerita.

"Alice." panggil Sarah.

"Hai tante, Om Urs menyuruhku menemanimu.  Kalau tante bangun  Daddy yang akan menggendongmu ke kursi roda."

Alice menatap tantenya yang sayu dan cantik tanpa riasan.

"Aku akan mencoba bangun sendiri.

Sarah duduk perlahan, dan kakinya menyentuh lantai yang  dingin.

Alice turun dari tempat tidur bergegas keluar memanggil David.

"Daddy,  tante Sarah sudah bangun." teriaknya.

David yang sedang bermain dengan Bryan berdiri dengan cepat menghapiri Sarah.

Sarah melihat abangnya yang tinggi menjulang mendekat.

"kamu mau apa?" tanya David.

"mau bangun." sahut Sarah.

"Aku akan memindahkanmu ke kursi roda." kata David.

" Nggak usah aku udah bisa jalan, malas banget sih pakai kursi roda."

Protes Sarah, sambil melotot.

"Urs bisa nggaprokin aku kalau membiarkanmu jalan." kata David lagi.

Sarah tertawa, ingat Urs dengan ancaman-ancaman konyolnya.

"Aku akan sembuh, aku nggak mau manja,  aku yakin baik-baik saja David, sungguh." kata Sarah memaksa.

David mengangkat bahunya.  "Kalau Urs memukulku, aku akan menyalahkanmu." kata David.

Sarah berdiri,  "Aku kuat," kata Sarah

"Ok kalau begitu,  panggil aku kalau kau perlu sesuatu,  Roseline ke klinik soalnya, ada emergensi." David pun berdiri dan pergi.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Sarah sudah mandi, berdandan ala kadarnya dan dia mendapatkan sarapan yang enak di meja makan.

"Urs membuat salmon smoke dengan sayur di panggang.  Kamu harus memakannya." teriak David.

Pria itu sibuk main dengan Bryan, mendandani helikopternya yang tiba-tiba hancur tanpa sebab dan mereka menyusunnya lagi.

"Sarah, kapan kamu akan masuk kelas memasak? Hidup dengan Urs kamu tidak akan di izinkan makan sembarangan."  kata David lagi.

"Iya, bawel banget sih, aku lagi mempertimbangkan." sahut Sarah.
Wanita itu memakan sarapannya, dengan lahap, lalu meminum vitaminnya.

Alice mendekatinya.  "Tante,  Aku pengen deh lihat rumah Om Urs." katanya.

"Emang Om Urs ada disana?" tanya Sarah. Alice mengangguk. "yuk."

Sarah berdiri dengan semangat.  Menggandeng Alice keluar.

"hai,  kalian nggak boleh ke sana. Urs lagi ngecat rumah, ntar kalian keracunan." David berteriak.

"Cuma sebentar kok Dad." sahut Alice.  Mereka mencari sandal mereka masing-masing.

"Sarah pakai masker!"  kata David lagi. "ya." sahut Sarah.

Sarah dan Alice sampai di rumah Urs, rumah yang sangat di rindukan. Rumah itu masih sama belum berubah sama sekali sejak di tinggalkan keluarga Hilman.