Dari masih kecil Sarah sudah menggemaskan. Kalau nggak sabar-sabar atau nggak kuat iman Urs pasti udah jadi pedophile
( amit-amit )Urs juga hafal betul dengan kebiasaan dan kegemarannya. Sarah sangat cerewet tapi akan menjerit ketakutan kalau tiba-tiba mati lampu.
Sarah bahkan menceritakan pengalaman pertamanya mendapatkan menstruasi. Itu pengalaman memalukan untuk Sarah, tapi dia tidak punya teman untuk bicara.
Mommy Super sibuk dan David gila kerja, Sarah selalu sendirian di rumah dengan sesekali Urs mengawasi.
Dulu sebelum pindah ke Swiss rumah Urs tidak jauh dari rumah Sarah. Urs sering berada di rumah dan Sarah suka menyelinap lewat pintu dapur. Karena Sarah begitu imutnya dulu, Urs sering kaget kalau Sarah tiba-tiba nongol di rumahnya.
"Tolong aku Urs, please."
Sarah datang sambil menangis. Wajahnya pucat ketakutan, namun juga kesakitan di bagian perutnya.
Urs menarik gadis itu dan menyuruhnya duduk.
"kamu kenapa? kok nangis? berantem ya? "
Urs memberondong dengan pertanyaan.
"Enggak, aku berdarah Urs." jawab Sarah sedih.
"Berdarah? Kenapa? dimana?"
Urs belum selesai khawatir. Dia memeriksa seluruh tubuh Sarah, tangan, kepala, perut, kaki kalau-kalau ada luka.
"Bukan, aku... "
Belum sempat Sarah melanjutkan ceritanya, Urs sudah mendapatkan jawabannya. Banyak bekas telapak kaki Sarah dengan darah.
"Kakimu?" Urs memeriksa kakinya. Sarah tidak tahu betapa paniknya Urs waktu itu.
"Bukan."
Sarah menjerit.
Urs terhenyak. Dia sudah tahu jawabannya. Dan Urs lemas di buatnya. Darah itu tidak mengalir dari luka apapun. Tapi dari area intimate Sarah.
"Kenapa kamu mendatangiku Sarah?"
Urs geregetan.
"Trus, aku harus kemana? Mommy belum pulang, David nggak ada, aku takut. Perutku juga sakit."
Tangis Sarah pecah, menderu seperti hujan. Urs pun panik lagi.
"Tenanglah, tunggu disini, jangan berkeliaran ke seluruh rumahku. Duduk disini sampai aku kembali, awas ya!"
Pria itu berdiri setelah memperingatkan Sarah agar tidak
Mengarungi rumahnya seperti biasanya.Urs menyambar helm, meraih kunci motor lalu pergi mengendarai besarnya lalu melesat membelah jalan raya menuju kesebuah apotek terdekat.
Pelayan apotek adalah seorang perempuan setengah baya, terkagum-kagum padanya.
"Beri aku pembalut wanita satu underwear dengan obat pereda nyeri, please!" kata Urs singkat.
" Ohhh kamu pasti pria yang sangat baik."
Wanita itu memuji sambil mengambil barang yang di inginkan Urs.
"pacarmu pasti bahagia memilikimu." wanita itu menyodorkan barang-barang itu.
Urs hanya tersenyum,
"ini bukan untuk pacarkau, untuk adik perempuanku." Urs meralat.
"Ya ampun, kamu memang lelaki yang budiman, cepatlah pulang, beri obatnya dan jangan lupa beri dia minuman yang hangat. Ok?" wanita tersenyum.
Urs kembali kerumah, dia melihat Sarah masih menangis sambil menggigil dengan wajah yang pucat.
"Cukup Sarah, kamu nggak pa-pa dan nggak akan mati karena itu."
Urs mengusap kepala Sarah bermaksud menenangkan.
"Aku takut Mommy marah padaku. "
"Tidak akan, mommy mu akan menjelaskan padamu."
Sarah mengangguk,
Urs menyuruh Sarah turun dari kursi dan membawanya kekamar mandi yang paling dekat.
"Kamu harus mandi, udah gitu kamu pakai ini!"
Sarah menatap pembalut wanita dan juga underwear berwarna pink. Sarah hanya berfikir bagai mana cowok itu mendapatkannya.
"Bagai mana caranya?" tanya Sarah lugu.
Urs putus asa, makin frustasi di buatnya. Dia juga nggak ngerti apa yang terjadi pada wanita-wanita setiap bulannya.
Urs membolak-balik kemasan pembalut wanita itu, kemudian di tunjukkan pada Sarah, supaya dia mengikuti petunjuk cara pemakaiannya.
"lihat ini ok? "
Sarah mengannguk lalu masuk kekamar mandi.
Urs menghela nafas, tiba-tiba dia stress sendiri, kursi di dapurnya bersimbah darah menstruasi pertama Sarah, Dia harus bekerja ekstra untuk membersihkan kursi dan juga mengepel lantainya.1,,
Sarah selesai membersihkan diri, Sarah duduk di sofa yang nyaman, sofa kesukaan Sarah kalau mengunjungi rumah Urs.
"Minum ini! " Urs memberi obat pereda rasa sakit. Sarah menurutinya.
"Good, kamu nggak akan sakit lagi setelah ini. "
Sarah berbaring di sofa sambil menatap cowok itu.
"Thank you sudah menolongku." kata Sarah lembut.
"Kamu kan adikku juga Sarah, istirahtlah dulu, tadi Mommy Telefon, dia akan pulang larut malam, tapi David akan pulang secepat mungkin."
Sarah masih menatap Urs, tapi tiba-tiba nangis lagi.
"Mereka emang selalu gitu, Aku nggak pernah di temanin." katanya.
"Hai, ibumu kan harus meneruskan bisnis keluarga, supaya kalian tetap bertahan hidup. Kamu harus mengerti Sarah."
Pria itu menyelimuti Sarah yang sudah mulai mengantuk, menatap gadis kecil itu sudah akan tumbuh jadi wanita dewasa sebentar lagi.
Malaikat kecil ini sebentar lagi tidak mau di cium dengan sembarangan lagi.Dia akan tumbuh jadi wanita dewasa yang cantik, tiba-tiba Urs berfikir siapa pria beruntung yang akan memilikinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomanceSarah Nicoelle Garcia tidak percaya cinta pertamanya kembali. Namun Sarah tetap tidak dapat bersamanya sampai kapanpun. Selain David Nicholas Garcia sang kakak tidak merestuinya, rupanya cinta pertamanya itu akan menikah dalam waktu dekat. Urs pe...