27. The Flowers

574 38 0
                                    

Akhirnya,  Sarah pergi kekamaranya, Sarah menyuruh Urs meletakkan bunga yang di bawanya ketika hendak keluar dari rumah sakit tadi, dalam vas dan di taruh di atas meja.

Sarah nggak tahu akhir-akhir ini menyukai bunga berwarna putih.

"kamu beli di mana?" tanya Sarah.

"Royal Flowers."  jawab Urs singkat.

Urs mendekati Sarah sampai Roseline datang. Wanita itu memeriksa Sarah dan juga bayinya.

"Nggak papa kok. " kata Roseline.

"Kalian terlalu mengkhawatirkan aku."

Kata Sarah. "Tentu, ini kehamilanmu yang payah,  kamu harus menaikkan berat badan, kalau nggak, kalian nggak boleh berhubungan sex." kata Roseline memperingatkan.

"Masa?" Urs kaget,  sedangkan Sarah merona.

"Coba aja kalau kamu berani,  mau Sarah masuk rumah sakit lagi?"

Roseline mengemas stestokop, Urs diam sambil menatap Roseline tidak percaya.

"sepertinya kamu takut nggak bisa bercinta lagi ya?"  tanya Roseline menggoda.

"Kadang dokter itu mengada-ada kan?" kata Urs. 

Roseline tertawa sambil menggeleng,  "cuma mencoba untuk realistis aja." kata Roseline  singkat.
Roseline berjalan ke arah pintu. 

"Thank you." kata Urs. "

"jangan terlalu khawatir, calon ayah pasti cemas, David juga dulu begitu, kamu hanya perlu menjaga Sarah, dan menutrisi."

Urs mengangguk  " Dan  kamu Sarah Jangan kebanyakan tingkah."

Teriak Roseline lembut.  " iya Kakak." sahut Sarah cuek.

Roseline keluar, Urs menutup pintu. Kini mereka hanya berdua. Sarah menatap Urs yang merayap naik ke tempat tidur. Sarah belum percaya pria ini akan jadi suaminya sebentar lagi.

Sarah memeluk Urs, pria itu menciumnya seperti biasanya, sangat panas dan penuh gairah.

"Kamu pulang padaku?" tanya  Sarah.

"Kamu bilang aku boleh datang kalau aku tidak bersama Val lagi." sahut Urs.

"Meninggalkan Val?" tanya Sarah.

"Dia meninggalkan aku." jawab Urs.

Sarah menatap Urs

"Gimana ceritanya?" Sarah penasaran.

"Kepo banget sih,  harus banget ya cerita ke kamu?" Urs  memyingkirkan rambut Sarah yang menutupi dahinya.

"Aku pengen tahu."  kata Sarah.

"Aku harus menemui tamu kita, kamu tidurlah dulu." Urs menyelimuti Sarah.

Urs mengecup kening Sarah.

"Ya ampun Sarah, aku tidak percaya kamu ternyata sangat lemah. Rasanya aku mau mati waktu David bilang kamu tertidur." Bisik  Urs lembut.

"Awalnya aku mengalami rutinitas mengidam yang sangat buruk."  kata Sarah, tangan Sarah menelusuri wajah Urs dan jarinya membelai alisnya.

Tiba-tiba Alice mendorong pintu dan kepalanya nongol.

"Om, Daddy bilang,  Om Carlos sama Om Seb mau pulang." teriaknya.

Urs berdiri, mengelus Sarah sebentar lalu berpamitan dengan Sarah sebentar.

Senyum Sarah menghilang bersamaan berlalunya Urs. Dia masih pensaran mati dengan alasan Urs berpisah dengan Valerie.

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang