David subuk membolak-balik kertas di meja makan, saking sibuknya David sering membawa pekerjaannya ke meja makan.
"David, sungguh kamu seperti akan makan kertas-kertas itu dari pada makan steik di hadapanmu?"
Roseline mengingatkan suaminya yang belum menyelesaikan pekerjaannya.
"udah kok." David berdiri menyingkirkan kertas-kertas dari meja makan.
Roseline kembali mengatur dua orang anaknya yang akan makan malam.
Bryan masih belum bisa makan dengan benar."Mommy, Om Urs sama tante Sarah belum pulang ya?"
Tiba-tiba Alice berceloteh bikin David yang tadinya nggak ngeh jadi sadar bahwa adik dan koleganya itu belum di rumah.
David juga melirik jam di dinding.
"Oh ya, mereka kemana sayang?"
David akhirnya bertanya. Roseline menghela nafas, sekilas menatap Alice penuh peringatan supaya tidak memancing emosi ayahnya.
"aku rasa mereka kena macet, lagian mereka dari arah yang berbeda kan?"
David menusuk dagingnya lalu memakannya.
"lagian David, bisa nggak sih kamu nggak ngurusin urusan orang?"
Roseline menambahkan.
"Mommy, tante Sarah sama Om Urs pacaran ya?"
Bryan anak sekecil itu bertanya dengan polosnya.
"Siapa yang bilang padamu dear? Mereka cuma teman kok."
Jawab Roseline, diapun khawatir anak-anaknya terpengaruh oleh cerita-cerita orang dewasa."Alice." jawab Bryan dengan suara yang serak-serak basah.
"Bryan, kan aku udah bilang jangan bilang siapa-siapa."
Alice menatap adiknya dengan gemas.
"ssshhhh...?" tiba-tiba David mendesis kasar.
"Lanjutkan makan kalian, dan kalian jangan suka sibuk ngurusin urusan orang dewasa, ok?"
Suara tenor David menggelagar dan anak-anaknya diam tanpa syarat.
"Mommy, tapi aku setuju kalau mereka menikah."
Alice mendadak berkomentar tidak peduli.
"Alice... " Davidpun murka.
"Daddy, apa Daddy nggak tahu kalau Om Urs itu sayang banget sama Tante Sarah, Daddy pasti nggak tahu kan kalau Om Urs pernah mencium tante Sarah. "
Alice bicara panjang lebar seperti ibu-ibu tukang jamu ,bikin David kehilangan selera makan.
Roseline mendengar putrinya berceloteh nyaris tertawa melihat reaksi suaminya yang kesal bukan main.
David mengakhiri makan malamnya lebih cepat dari biasanya. Dia berdiri setelah meneguk minumnya.
"Alice, habiskan makanmu, setelah ini Daddy mau lihat PRmu!"
"Ok." Alice pun menyusul ayahnya setelah menghabiskan sosis terakhirnya.
Sebelum menemui ayahnya Alice sempat mengumpat pada ayahnya kalau ayahnya itu sangat kuno tidak memahami orang jatuh cinta.
************************************
Tapi kenyataanya Urs dan Sarah memasuki rumah bersama. Dan itu bikin David keheranan melihat Sarah yang aneh, tapi muka Urs sangat santai, seperti tidak tahu dunia akan hancur sebentar lagi.
Alice dan Bryan sudah tidur mungkin, David masih menatap mereka dengan tatapan menuduh.
"Hai, kalian mau makan apa? Kalian pasti lapar kan?
Roseline berdiri mendekati mereka memecah keheningan.
"Aku akan mencari makananku sendiri Rose."
Urs berjalan ke arah kamarnya.
Roseline memijit tengkuknya sendiri sambil menatap kepergian Urs."Urs, aku mau bicara denganmu." teriak David
"OK, aku akan turun sebentar lagi." jawab Urs santai, sepertinya Urs sangat tenang.
Urs membuka pintu dan menutupnya lagi setelah memasukinya.
Damn! Untuk kesekian kalinya Urs hampir saja menelanjangi Sarah, ga tahu kenapa wanita itu sangat menggoda dan mudah birahi hanya karena di sentuh. Untuk kesekian kalinya tadi Sarah membiarkan dirinya menciumnya.
Meremas payudaranya yang penuh dan padat, menggoda putingnya yang kemerahan hingga Sarah klimaks hanya karena di cumbu sedemikian rupa.Sarah bahkan mudah mendesah dengan keseksian yang luar biasa.
Sarah meminta dirinya untuk menyentuh bagian senstif sekalipun ia menolak, Dia hanya tidak ingin kelewat batas merusak adik koleganya tersebut.
"please!" Sarah memohon dengan tatapan yang sayu.
Urs menciumnya lagi, lalu tangannya meraba bokong Sarah yang pernah membuat Urs seperti ingin menenteskan air liur.
Urs bahkan menyibakkan rok sarah hingga ke pinggang Sarah dan menyentuh area sensitive itu.
Benar saja Sarah menjerit dengan suara yang tertahan namum seksi.
"Oohhh Shit Sarah kamu sangat basah." Urs mendesis parau.
"please Urs aku menginginkan.... Akkkhhh...."
Untuk kesekian kalinya Sarah klimaks. Dia mencengkeram bahu Urs kuat-kuat sampai Urs merasa kuku Sarah menancap di bahunya.
Namun suara tenor David selalu terngiang-ngiang seperti Alarm...
Urs pun berhenti, dan menurunkan Sarah, Sebelum mereka melakukan hal-hal lain.
Sarah betul-betul seperti candu yang mampu memabukkannya kapan dan di manapun.
"Ayo pulang!" ajak Urs cuek.
"pulang?"
Urs mengabaikan Sarah yang frustasi.
Akhirnya Sarahpun mengekorinya dengan kesal.Sekarang sampai di rumah Urs yang frustasi sebab tubuhnya masih tegang dan menginkan Sarah. Dia merasa sesuatu di antara selangkangannya lebih sering high voltage sejak bertemu lagi dengan Sarah.
![](https://img.wattpad.com/cover/196170436-288-k347061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomanceSarah Nicoelle Garcia tidak percaya cinta pertamanya kembali. Namun Sarah tetap tidak dapat bersamanya sampai kapanpun. Selain David Nicholas Garcia sang kakak tidak merestuinya, rupanya cinta pertamanya itu akan menikah dalam waktu dekat. Urs pe...