Sarah keluar menemui Urs yang sudah menunggu lama.
"Sorry, aku lama banget ya? Tanya Sarah polos.
"Enggak kok." jawab Urs santai sambil mengunci pintu.
Mereka berjalan santai, kearah restoran cepat saji yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.
"Urs."
"Ya. "
"Apa kamu nggak kepikiran mencari rumah sendiri? David orangnya gitu."
Sarah membuka percakapan."Nggak, aku udah biasa menghadapi David, aku memahami keadaannya, bahkan Sebastien sama Carlos bilang David orangnya terlalu hipokrit."
Jawab Urs."Seandainya rumah kamu masih ada, kamu pasti nggak perlu tinggal sama David yang sombong itu."
Sarah merapatkan sweter nya, Urs tersenyum.Ya, Urs sudah menjual rumahnya. Lalu pindah keluar negeri bersama Valerie karena mereka akan menikah.
Sarah ingat kehangatan rumah Urs, kelembutan sofa dan bantal Urs ketika tertidur di rumahnya sambil menunggu Mommy atau David pulang.
Kemudian David akan tahu Sarah tertidur di rumahnya lalu dia menjemput dan menggendongnya pulang.
Tiba-tiba Sarah tersenyum mengingat kenangan manis itu. Urs melihat senyum itu.
"kenapa?" tanya Urs.
"Aku ingat rummahmu." tiba-tiba Sarah ingin menangis.
"Pemilik yang baru baik kan sama kamu?"
"Enggak juga, aku tidak pernah memasuki rumah itu sejak kamu pergi."
Urs tersenyum lalu merangkul pundak Sarah. Mereka terdiam sampai tak terasa restoran sudah di depan mata.
Merekapun mengantri dengan tertib, Sarah berdiri di depan Urs, Urs mengagumi leher Sarah yang sangat lembut ketika dia mengecupinya.
Sarah memesan menunya, Urs juga meminta menu yang sama, tadi Urs meminta ekstra keju, begitu juga dengan minumannya.
Urs mengeluarkan dompetnya, tapi Sarah menahannya.
"Aku yang traktir." kata Sarah sambil menyerahkan uang kepada kasir.
"Kok gitu, kamu serius?" Urs tersenyum.
"Iya, kamu kan udah traktir teman-teman aku."
"Thanks Sarah. "
"Santai."
Mereka duduk sambil membawa makanannya di meja.
"Urs." lagi-lagi Sarah memanggilnya.
"Apa lagi? Kamu cerewet deh akhir-akhir ini."
Urs menggigit burgernya sambil menatap Sarah."Val nggak perah kepikiran mau putus dari kamu?"
Sarah bertanya dengan perasaan malu sampai ga sengaja kebanyakan mengolesi saos di burgernya.
Urs melihat Sarah yang tiba-tiba belepotan saos.
"Kalau aku putus dari dia, kamu juga ga bisa jadi pacarku kan?"
Jawaban Urs membuat perasaam Sarah menghangat. Jadi pacar? Apa Urs memikirkan tentang itu juga? Betapa indahnya dunia ini kalau Urs jadi pacarku. Aku rela jadi petani, aku rela mencuci bajunya yang belepotan oli kalau dia habis ngotak-atik motor gedenya. Kalau memang Urs ingin menikahinya.
Tapi sayangnya yang akan di nikahi Urs itu Valerie, wanita kaya raya yang cantik. Sarah sudah pasrah, dia dulu masih kecil sehingga akan sulit mendapatkan cinta Urs, sehinggaa Sarah merelakan pria itu bersama Val yang seumuran.
Valerie bahkan selalu menganggap Sarah anak kecil yang tidak akan tumbuh besar sehingga Sarah akan imut terus, lucu, dan yang jelas tidak akan menempel terus pada Urs.
"Ayo pulang." Urs membuyarkan lamunanya, dia sudah menyelesaikan makanannya sedangkan Sarah bahkan belum menelan gigitan pertamanya.
"Aku belum selesai."
Tiba-tiba panik. Dia buru-baru memakan burgernya dan menelannya cepat-cepat.
"Jangan buru-buru, aku tungguin kok."
Urs memberikan tisu dan mengusap saos yang belepotan di bibir dan hidung Sarah.
Akhirnya Sarah menyelesaikan makanannya.
"kenapa kamu memutuskan untuk menikah dengan Valerie?
Sarah melanjutkan pertanyaan supaya tidak mati penasaran.Serius, sebetulnya sarah tidak perlu tahu masalah itu tapi Sarah pengen tahu banget.
"Karena dia harus menikah."
"Harus denganmu?"
"Karena dia hanya mau menikah denganku."
Jawaban Urs cukup bikin Sarah sebal bukan main. Tiba-tiba rahang Sarah menegang sampai Sarah merasakan ngilu.
Urs melihat ekspresi wajah Sarah yang tiba-tiba aneh seperti sedang mengincar mangsa si depannya.
"Hai Sarah, santai aja kali, kenapa dengan wajahmu begitu? "
Urs melambaikan tangannya membuyarkan lamunan Sarah. Sarah menyadari wajahnya pasti sangat buruk.
"Apa dia nggak bisa cari cowok lain? Kenapa harus kamu?"
Tawa Urs meledak sambil mengelus jidatnya matanya masih belum bisa lepas dari wajah Sarah yang kesal.
"kamu cemburu ya? "
"Enggak,aku cuma sebal dia nempel melulu sama kamu."
Urs menyedot minumannya sambil terus menatap Sarah.
"Sarah, kamu bukan anak sembilan tahun lagi, kamu harus memahamiku yang sebentar lagi akan menikah. Dan kamu tidak boleh menutup hatimu untuk cowok lain yang mungkin menyukaimu."
Sarah masih diam, Urs juga diam, dia ingat akan David yang selalu memperingatkan dirinya supaya tidak selalu dekat dengan adiknya itu.
"Trus, kita tidak boleh terlalu dekat, David bisa ngamuk dan akan selalu menuduhmu tebar pesona padaku."
Urs menghempas nafas berat. Sarah terus diam tapi akhirnya dia menangis.
Urs memajukan badannya lebih mendekat pada sarah dan meraih tangannya.
"Sorry, aku sebenarnya belum bisa mengendalikan diriku. Aku memang nggak bisa melupakan kamu, aku bahkan marah pada diriku sendiri karena masih menyukaimu."
Urs juga tiba-tiba terbawa perasaan, dia memahami perasaan Sarah yang betahun-tahun memendam perasaan untuknya.
"Sarah... "
Urs memanggil Sarah yang tiba-tiba pergi, Sarah tidak sanggup memendam perasaam pada Urs dan bertepuk sebelah tangan.
"Sarah, aku hanya bisa menganggap kamu seperti adikku sendiri, tapi aku tahu kamu nggak mau. Dengarkan aku Sar, David abang mu itu tidak akan pernah setuju kamu denganku."
Sarah berhenti. Dia berbalik menatap Urs dengan air mata yang berderai.
Urs mendekatinya dan memeluk Sarah erat-erat.
"katakan padaku, bagaimana caranya supaya kamu memaafkanku?"
Bisik Urs. Sarah masih menangis.
"Apa aku tidak akan pernah bisa jadi pacar mu? " tanya Sarah pilu.
Dan Urs tidak mampu mejawab dengan jujur. Dia hanya menggeleng pelan sambil mengecup kepala Sarah.
Rupanya adegan itu menarik perhatian seorang gelandang di tepi jalan. Tapi akhirnya dia memilih mengatur posisi tidur setelah mereka berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
RomansaSarah Nicoelle Garcia tidak percaya cinta pertamanya kembali. Namun Sarah tetap tidak dapat bersamanya sampai kapanpun. Selain David Nicholas Garcia sang kakak tidak merestuinya, rupanya cinta pertamanya itu akan menikah dalam waktu dekat. Urs pe...