8. Lunch with Urs

560 42 0
                                    

Dan benar saja, saat jam makan siang Urs sudah berdiri bersandar pada mobil Sarah di parkiran

" Mana kuncinya? "

Sarah masih jutek,

"Ya ampun muka apa yang kamu pamerkan padaku Sarah? Jutek banget sih? " Urs peotes.

"Bodo ah."

"Kamu mau makan di mana?" Tanya Urs, bibirnya tersenyun bikin salah meleleh.

"Itu bukan urusanmu." jawab Sarah cuek.

"Ajak aku bersamamu." pinta Urs lembut.

Sarah melotot sebal. Urs makin gemas di buatnya.

"Nggak bisa."

"Kenapa?"

"Sebab aku mau ketemu teman-temn aku, semua cewek, so, kamu nggak boleh gabung."

Jawab Sarah, dia berusaha merebut kunci mobilnya dari jari Urs yang sedari tadi di mainin olehnya.

" Kalau aku ikut, artinya aku paling ganteng dong."

Sarah muak sebab Urs tiba-tiba narsis.

"Nggak masalah, ayo tunjukkan jalannya!" Kata Urs lagi.

Urs membuka pintu mobil untuk Sarah dan Sarah mengutukinya sambil menahan amarah.

"Aku nggak ngerti, maksudnya apa ya kamu bikin aku kesal hari ini? "

Urs sudah menjalankan mobilnya.

"Nggak ada maksud apa-apa kok."

"Aku nggak percaya."

Urs menatap Sarah, kali ini Urs dibuat kesal. Dia menepikan mobilnya dan berhenti.

Sarah penasaran dengan apa yang di lakukannya.

"kok berhenti?" tanya Sarah. Dia menatap Urs tajam tapi akhirnya dia membuang tatapannya keluar.

" kayaknya kamu frustasi karena kemarin malam aku tidak menciummu."

Urs meraih Sarah dan memaksa Sarah untuk menatapnya.

Sarah tidak bisa menolak karena keadaan. Urs meraih bibir Sarah dan melumatnya tanpa ampun.

Dada Sarah sesak, tapi bibir pria itu sangat manis dan Sarah tidak ingin melewatkan momen romantis ini.

"Urs... aku..."

"Hmm..." Urs membungkam mulut Sarah supaya tidak bersuara dan protes.
Sarah merasa sudah menggigiti bibirnya dan lidah pria itu menari-nari dalam mulutnya

Sarah merasa bibirnya sudah bengkak. Tapi Urs belum berhenti.

Tangan Urs bahkan sudah mendarat di tali blus Sarah dan dia tinggal menarik pita itu dan payudara Sarah yang penuh nyaris mencuat dari balik bra berenda warna merah.

"Ahhh... Urs... "

Sarah sudah lemas rasanya sesuatu yang hangat meleleh dari tubuh nya.
Sarah bahkan mendesah saat Urs mendapkan payudaranya dan membelainya dengan lembut.

"Ohh please Urs... "

Urs melepaskan bibir Sarah tapi bibirnya kembali mendarat lembut di lehernya yang sensitif, dan akhirnya dengan tidak sabar Urs membuka seluruk kancing baju Sarah supaya lebih leluasa meremas dan membelai kelembutan payudara Sarah.

Tapi nggak tahu kenapa kesadaran Sarah kembali dan dia mendorong tubuh Urs.

"Jangan lakukan itu!"

Sarah mendesis. Urs kemabali duduk tegak sambil mencengkeram stir kuat-kuat. Urs mebiarkan Sarah merapikan bajunya lagi. Mengikat pita yang tadi Di tarik Urs dan dia menggerayanginya dengan sedemikian rupa.

Hampir saja Urs lepas kendali mau menelanjangi Sarah. Entah kenapa hari ini Sarah terlihat seksi dari tadi pagi dia melihat betis Sarah yang mulus.

Sesuatu di dalam dirinya menegang hingga sekarang belum terkendali. Urs di buat pusing tujuh keliling.

Urs menyentuh leher Sarah lagi seperi memeriksa sesuatu.

"kenapa? "

"Sorry aku ninggalin tanda di situ."

Sarah panik, Dia langsung ngaca di spion nampak tiga tanda merah berjajar dengan tidak sopan di sana.
Barusan Urs mengecupinya sambil menggigit manja pada leher Sarah.

Urs diam tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Aku harus menutupinya, dengan apa coba?"

Sarah mengaduk-aduk tasnya, lalu mendapatkan tas make up nya. Dia mengambil foundation dan mengoleskanmya tapi nggak nutup juga.

Sarah menghela nafas kesal. "sorry Sarah." kata Urs.

"Lily sama Leony pasti akan curiga."
Sarah mengeluh

"Biarin aja."
Kata Urs cuek

"Nggak bisa. " Sarah protest lagi.

Urs melihat tas Sarah, sesuatu nampak mencuat dari sana. Urs menarik benda itu yang ternyata kain.

Syal warna silver yang sepertinya Sudah berbulan-bulan ada di situ.

"Bingo!" Sarah berseri-seri dan Urs lega Sarah sudah tenang.

Urs menggerakkan lagi mobilnya setelah Sarah melilitkan syalnya di lehernya.
Sarah jadi harus menyembunyikan pita di blusnya supaya syal itu cocok di bajunya.

"kamu harus menyembunyikannya juga di rumah, David sama Roseline akan mengintrogasimu. " Kata Urs.

"kamu iseng banget sih? "

"Aku ingin membuatmu berhenti jengkel padaku. Ternyata kamu jinak kalau di cium. "

Urs tersenyum, "Aku belum jinak." Sarah kesal.

"Oh ya? Kamu sudah klimaks dua kali Sarah. "

Muka Sarah merah padam. Dia tidak mengerti kenapa Urs tahu dia merasakan ledakan-ledakan nikmat ketika berciuman tadi.

"kamu Jangan sok tau. "

"Aku tahu Sarah, aku memahami wanita."

Ok fine. Sarah tersadar Urs pria dewasa, bukan bau kencur seperti dirinya yang asal di senggol sedikit langsung birahi, mendesah dan klimaks gitu aja.
Urs pasti pria berpengalaman yang bisa bikin wanita mabuk kepayang.

Ya Tuhan, apa dia bercinta panas dengan Valerie?

tiba-tiba Sarah membayangkan Urs berada di tempat tidur berasama Valerie dan saling menikmati cinta.

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang