My First Love

24. Kembalikan Hatiku.

Valerie membuka pintu untuk suaminya.  Urs mencium Val sejenak dan berjalan menuju kamarnya. Valerie mengekori dengan heran. Wajah Urs sangat muram bikin Urs terlihat lebih tua.

"kamu sudah makan?"  tanya Val lembut.

"Ya,  tadi ada jamuan di rumah petani di ujung perkebunan." jawab Urs.

Valerie diam, Urs membuka bajunya lalu menoleh kearah Val yang berdiri seperti patung.

"Kamu menjual tanahku?"

tanya Urs tanpa ekspresi, wajah muram nya ternyata efek dari kekesalannya terhadap Valerie yang kurang ajar sudah memjual tanah miliknya.

"tidak!" jawab Valerie singkat.

"Aku sudah membaca surat jual beli tanah dari notaris, dan ada tanda tanganmu." kata Urs, suaranya meninggi beberapa oktaf karena marah.

Valerie diam suaminya murka. " Dan aku nggak tahu apa-apa Val, kamu fikir aku ini apa? Bukan manusia?"
Teriak Urs,  dia menyentak amplop berisi dokumen ke meja dan barang-barang Valerie berjatuhan.

"Maaf Urs, aku memang menanda tangani, tapi aku tidak bermaksud menyembunyikan hal ini darimu. Sayang aku bisa menjelaskan, ok?"

Valerie terlihat bingung, dia mendekati suaminya dan menyentuhnya.

Urs menatap Valerie yang gemetar.

"Aku tidak mau menjual tanahku."

"Papa yang menjual."  sahut Val.

"Aku tahu maksud kamu melakukan ini padaku."

Urs bimbang, suaranya gemetar mengandung emosi.

Valerie memeluk Urs sambil menangis.

"Aku janji akan mengembalikannya lagi padamu, aku pasti akan memberikannya padamu lagi, tapi maafkan aku. Please."

Lengan Urs tertahan di udara tapi akhirnya memeluk Valerie dengan ragu-ragu.

Urs mengelus punggung Valerie yang terbuka. Kulitnya halus membuat emosi mereda berganti menjadi gairah yang tiba-tiba.
Tubuhnya menegang hanya dia menyentuh kulit Val yang pucat.

Tangis Val pun terhenti, merasakan Urs yang bergairah menyentuh tubuhnya.

Valerie menatap Urs dan pria itu menciumnya.  Ciuman yang panas dan mengejutkan.

"Becintalah denganku Val." bisiknya.

Wajah Urs menyeruak dileher istrinya menciumi dengan kecupan-kecupan yang bikin Valerie tiba-tiba mendesah.

Urs yang penuh gairah itu meledak seperti bom waktu membuat valerie kebingungan.
Suaminya ini bertingkah seperti akan memperkosanya.  Ya ampun dia bahkan tidak pernah melihat Urs seagresif ini sebelumnya.

Selain bahagia, Valerie juga merasa aneh dengan permintaan suaminya yang begitu tiba-tiba.

Urs mencari-cari kenikmatan pada diri Valerie, wanita ini terlalu memahami tubuhnya sehingga dia terlalu biasa menghadapi keliaran Valerie yang tanpa tedeng aling-aling.

Rasa malunyapun lenyap sehingga Urs merasa hambar, tapi dia ingin.  Menginginkan dengan cepat dan buru-buru, hanya untuk bertahan hidup.

Ya Tuhan, sekarang siapa yang egois.  Urs hanya sangat sedih tapi dia harus mendapatkan apa yang dia mau.

Urs seperti mau mati bila menginginkan sesuatu tapi tidak terpenuhi.  Ia merasakan kesedihan dan kesepian yang tidak pernah padam.

Mereka bercinta panas, saling mencium membisikkan kata cinta tiada akhir.  Mereka bahkan mengganti posisi bercinta berkali-kali. Urs menikmati kehangatan dan  merasakan cinta Valerie yang tulus. Cinta Valerie yang menuntut, cinta suci yang di berikan hanya untuk suaminya.