30. Bulan Madu

1K 38 0
                                    

Sarah meraih teko untuk masak air. Urs benar-benar sudah berlalu. Sekarang Sarah kebingungan lagi, tidak akan ada malaikat penolong lagi.

Tapi akhirnya Sarah menyajikan kopi dengan membuat setumpuk sandwich yang paling sederhana.

"Taraaa... Ini Sarapanmu." Sarah nyengir sambil meletakkan nampan di hadapan Urs.

Urs melempar koran yang sedang di bacanya, lalu tersenyum melihat Sarah yang berbinar.

Urs meraih cangkir kopinya lalu meneguk perlahan. Sarah mengernyit menunggu Urs bereaksi. Awalnya Urs kaget tapi akhirnya tenang Sarah pun lega lalu meneguk susunya.

"kopi seharusnya enak, tapi kamu bisa bedain nggak, krimer sama tepung terigu Sar?" kata Urs.

"Terigu?" Sarah berteriak. Sarah meraih cangkir kopi Urs dan mencicipinya. Dia juga berkerut aneh.

"Ya ampun Sarah kamu mengacaukan pagiku."

Urs berdiri dan pergi ke dapur. Urs membuat kopinya sendiri.

Sarah kecewa, dia duduk di sofa, Sarah meraba sofa yang baru di beli Urs. Lama -lama Sarah nyandar dan akhirnya berbaring di sofa.

Bukan sofa ini yang dulu ditiduri Sarah, tapi rasanya sama, nyaman yang sama.

"Kamu di situ." Urs membawa kopinya ke ruang tengah. Sarah terbangun lagi setelah mendengar suara Urs.

"Maafin aku ya, aku pasti akan belajar memasak." kata Sarah.

"Aku mencintaimu walaupun kamu nggak bisa apa-apa." kata Urs. Sarah tersenyum.

"Valerie bisa masak? " tanya Sarah tiba-tiba.

"Cukup Sarah, jangan ngomongin dia ok?" semprot Urs sebal.

"kenapa? Aku cuma pengen tahu doang dia bisa masak apa enggak." sahut Sarah kesal.

"Nggak, dia punya banyak pengurus rumah jadi dia tidak perlu memasak."

Jawab Urs ketus. "kalau gitu kita bisa juga kan punya pengurus rumah?" tanya Sarah.

"Rumah kita adalah tempat pribadi, nggak boleh ada orang lain di sini."

Jawab Urs. "Rumah ini terlalu besar." sahut Sarah mengeluh.

"Jadi kamu suka tinggal disini apa nggak? atau kamu mau tinggal sama David dan keluarganya? dan kamu tidak perlu melakukan apapun." Urs kesal

Sepertinya Urs marah,  apa dia kecewa karena Sarah bodoh?  Dia tidak tahu cara membuat makanan yang enak,  tidak tahu cara menyenangkan suaminya dengan makanan yang sehat?

Sarah diam, lalu menunduk, melihat perutnya yang membesar. Bukankah dia pernah bilang akan melakukan apapun demi bersama pria ini.

Sekarang kenapa dia merasa bersama Urs malah hidupnya tidak seperti yang di inginkannya.

"Sarah kamu kan nggak sendiri sayang, kamu bersamaku, aku bisa melakukan apapun bersamamu."

Urs meraih tangan Sarah dan menggenggamnya.

"Sarah, apa kamu baru menydari kalau kamu tidak bahagia bersamaku?"

Sarah menatap Urs, matanya basah dan dia sangat sedih.

"Ya ampun kenapa kamu selalu mengeluarkan air mata karena aku?"

Urs memeluk Sarah dan tangis Sarah pecah memilukan.

"Sorry... Kamu pasti menduga aku masih anak-anak manja kan?" kata Sarah.

"Tidak, kamu bukan anak-anak lagi, kamu adalah wanita dewasa yang menjadi istriku."

My First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang