Hai readers BTW akhirnya nyampai juga di part 10. Mungkin cerita ini agak akan panjang sesuai alur yang aku buat. Maaf kalau membosankan but aku seneng banget bikin cerita ini sebab Urs dan Sarah itu lucu banget dari dulu. Semoga kalian suka dan please di vote jika layak. Oh ya... Aku juga menerima kritik dan saran apapun.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Urs menjalankan mobilnya kearah butik milik Sarah,lalu memarkirkan mobilnya asal-asalan dan buru-buru memasuki butik.
Hawa dingin AC menerpa wajahnya yang kemerahan karena matahari.
"Pak Urs, anda tidak membuat janji dengan kami."
Naura yang hendak berbelok ketangga urung karena melihat Urs yang terburu-buru.
"Aku mencari Sarah." Urs bertanya dengan nada paling songong sedunia, bikin Naura kesal.
"Dia belum datang, lagian seharusnya dia datang bersama Anda." Naura menjawab dengan ketus.
"Kira-kira dia ada di mana?"
"Mc, Donald's"
"Thank you."
Urs berbalik lagi, Dia hanya perlu berjalan kaki beberapa meter untuk mencapai restoran cepat saji yang di bilang Naura.
Dan betul, Urs melihat Sarah sedang menyantap burger super besar dengan minum soft drink. Dia tidak menyadari kehadiran Urs yang tengah mengamatinya tanpa berkedip.
Sarah sama sekali tidak seperti sedang menikmati burger super besar itu. Karena air mata membanjiri pipinya.
Urs tidak mendekati Sarah, dia bersandar di pilar di luar restoran sambil terus mengawasi Sarah.
Urs memastikan Sarah menghabiskan makanannya. Dan ketika Sarah meminum minumannya dengan putus asa Urs sudah duduk di sebelah Sarah mengagetkannya.
"Kamu, ngapain kesini?" tanya Sarah tanpa ekspresi.
"kamu kesini naik apa?" Urs tidak menjawab tapi memberi pertanyaan, sambil meraba saku celananya dan mencabut sapu tangan dari kantong celananya.
"Taksi." Sarah menjawab singkat sambil menerima sapu tangan dari Urs, lalu menempelkan di hidungnya dan Sarah menyemburkan ingusnya kuat-kuat.
" Oh shit... Kamu jorok sekali Sarah."
Urs protes sambil mengernyit jijik, tapi Sarah tidak marah, dia malah tertawa.
Urs juga tertawa lalu memeluk gadis itu.
"Maafin teman aku ya, lagian kenapa sih kamu ikutan gabung, kan begini jadinya, kacau."
Sarah tiba-tiba sebal lagi.
"Biarin aja, kalau aku nggak gabung aku mana tahu kalau ternyata kamu suka gossipin aku, lagian..."
Urs menggantung kalimatnya.
"Kenapa?" Sarah penasaran.
" Teman kamu lucu-lucu."
"Omong kosong, lucu apaan, mereka mempermalukan kamu."
"Enggak, yang bener adalah mereka mempermalukan kamu."
Sarah nyengir. Sarah memang selalu nyaman bersama Urs. Sarah sadar Urs selalu ada ketika dia butuh.
Sarah juga sadar Urs sering terjebak masalah gara-gara dirinya.
Dari kecil Urs selalu menghibur kalau Sarah sedih. Urs pasti membelanya kalau berantem sama David yang walaupu udah tua kadang tingkahnya seperti bocah. Selalu Urs yang menenangkan kalau Mommy memarahinya tanpa sebab.
Tiba-tiba ponsel Sarah berbunyi. Urs heran dia dari tadi nelfonin setengah mati tapi nggak bisa. Sejak kapan Sarah mengaktifkan kembali ponselnya?
Sarah menjawab telfonnya yang ternyata dari Naura.
"Klein akan datang sebentar lagi Sarah." katanya
"OK, aku sudah selesai." Sarah menutup pembicaraan.
"Aku harus kerja lagi." kata Sarah.
"Jangan lupa touch up, mukamu sangat buruk, sumpah!"
Urs menunjuk wajah Sarah yang kacau.
Sarah tertawa.
"Oh ya ini mobilmu." Urs memberikan kunci mobil Sarah.
"Kamu naik apa?" tanya Sarah.
"Gampang, bisa naik bus atau taksi."
Jawab Urs santai."Bawa aja mobilku, biar aku yang naik taksi, jaraknya lebih dekat kerumah dari pada kantormu." Kata Sarah.
"Ok, tapi aku yang akan menjemputmu nanti, janji padaku kamu nggak boleh pergi sebelum aku datang."
Sarah tertawa, " Baiklah, ayo. "
Sarah beranjak, tapi Urs sempat memeriksa bekas makan Sarah sebelum berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Roman d'amourSarah Nicoelle Garcia tidak percaya cinta pertamanya kembali. Namun Sarah tetap tidak dapat bersamanya sampai kapanpun. Selain David Nicholas Garcia sang kakak tidak merestuinya, rupanya cinta pertamanya itu akan menikah dalam waktu dekat. Urs pe...