Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohanaPROMOSIIN CERITA "NERAKA" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺
****
"Na, bentaran berhenti disana ya." Neraka menunjuk salah satu mini market yang berada di depan gang rumah Athena.
Gadis itu hanya diam lalu mengayuh sepedanya ke tempat yang ditunjukkan Neraka. Beberapa orang mengernyit heran melihat mereka, namun bukan Neraka Kriminal Bramasta namanya jika tidak memilih memasang wajah cuek dan datarnya.
"Makasih sayang," pungkasnya hiperbola sembari bangkit dari duduk. "Gue mau ke dalem bentar, ikut atau mau nitip sesuatu?" Tanya Neraka meletakkan tasnya di keranjang depan tempat Athena meletakkan tas lalu merogoh saku mengeluarkan dompet.
Athena menggeleng pelan, "nggak usah. Aku nunggu aja, buruan." Usirnya sedikit cerewet.
Neraka mencibir, "iya nanti gue beliin susu pisangnya lagi." Dengan langkah pasti ia mulai menjauhi Athena yang sudah memasang tanduk.
"Neraka aku bilang nggak mau apa apaa!" Pekik Athena gregetan.
Neraka mengangkat tangan ke udara, menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. "Nggak denger, gue budeg."
Athena hanya mampu meredam kekesalannya yang kian memuncak. Neraka selalu bersikap semuanya tanpa memberikan orang lain kesempatan untuk protes.
Tak berapa lama dari itu Neraka kembali dengan kantongan dan sekotak rokok di tangannya. Athena mendengus sebal.
"Nih, ambil." Ujarnya menyerahkan plastik berisi enam susu kotak rasa pisang padahal masih kemarin Neraka mengganti punya Abraham dengan sepuluh kotak.
Athena menggeleng menolak, "gak. Aku udah bila—"
"Lo pacar gue bukan sih Na?!" Sebal Neraka dengan kernyitan dalam pada dahi.
"Bukan, ak—"
"ATHENA!" Neraka membentak marah, "gue kesel sama lo."
Athena hanya mengangguk datar. Sepertinya peran mereka memang berganti, Nerakalah yang seharusnya menjadi cewek karena terlalu cerewet dan banyak mau, sedangkan Athena lebih santai dan tenang seharusnya memegang peran sebagai cowok.
"Aku tau Neraka, kamu mah kesalnya tiap hari. Nggak heran lagi," Athena mulai memundurkan sepedanya mengambil posisi agar bisa segera pergi dari sana. "Buang rokok kamu,"
Neraka tersentak kaget, "h-hah? Rokok apaan mana ada!" Elaknya menyembunyikan rokok yang semula secara terang-terangan dia pegang di tangan kirinya.
Athena mendengus, "terus yang bungkusnya warna merah itu apa? Yupi?"
Neraka tersenyum manis, melupakan rasa kesal tak berdasarnya tadi. Ia langsung naik ke atas sepeda Athena, "enggak kok. Tadi itu Lucifer nitip—"
"Oke, perdebatan selesai. Nggak usah ngomong lagi sama aku." Athena memotong lantas menjalankan sepedanya menuju rumah.
Sisa-sisa perjalanan mereka diisi dengan keheningan, beberapa kali Neraka mengajak berbicara namun gadis itu memilih bungkam seolah tak ada yang berbicara.
Athena menghentikan sepedanya di depan rumah, mengusir Neraka secara terang-terangan. "Pulang kamu."
Neraka menggeleng, enggan turun dari sepeda butut tersebut. Ia malah semakin memeluk pinggang pacarnya erat sehingga mereka tidak bergerak dan hanya duduk diam diatas sepeda. "Nggak mau Athena, masa lo tega ngusir pacar sendiri?"
Athena memukul tangan Neraka, "turun nggak?!"
"Engga mau Athena engga mauuuuuu," Neraka menggeleng, meletakkan pipinya pada pundak Athena.
Athena memutar bola matanya jengah. "Kalau kamu nggak mau turun ya udah tinggal disini. Aku mau ke rumah,"
"Mama sama Papa di London, Kakek di Prancis, masa kamu juga mau ninggalin aku sendiri? Kalau aku kesepian gimana? Kalau nanti tiba-tiba aku—"
"Kamu berlebihan." Athena menghela nafas kasar, mencoba lebih sabar menghadapi sikap cowoknya yang kadang miring itu. "Kamu ngerokok aja sana, aku mau masuk."
Terdengar gerutuan tak jelas dari Neraka malah membuat Athena tersenyum geli. "Neraka lepas...kamu 'kan mau ngerokok,"
Gelengan kencang terasa di pundak Athena. "Nih, ambil aja." Ia merogoh sakunya dan menyerahkan rokok yang masih baru saja dibeli itu pada Athena dengan wajah merengut nya.
Sebenarnya Neraka tidak rela jika harus menyerahkan batang nikotin tersebut, tapi diabaikan Athena jauh lebih menyeramkan.
Athena meraih kotak berwarna merah tersebut cepat, "kalau ketahuan ngerokok lagi hukumannya apa?" Tanya Athena pada cowok bertubuh atletis dibelakangnya.
Neraka berdecak, "masa pakai hukuman sih?!"
"Kalau nggak dihukum kamu gak bakal jera,"
Neraka memasang raut nelangsa. "Ishh, Athenaaaaaa,"
"Oke, kalau kamu ngerokok lagi kita putus."
"WHAT?!"
****
gatau lagi mau bilang apa...
spam next biar lanjut.
3k komen.
AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!
(SENIN, 11 OKTOBER 2021)
Tertanda,
Yohana Franklyn-miller ✨
(Bukan Mendes lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Neraka [TERBIT]
Teen Fiction🚫 SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE; FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU 🚫 "Kita putus." "Hah? Oh, oke." "Gue bakal punya cewek baru Athena, lo jangan berharap lagi sama gue." "Iya Neraka aku tau. Akhir-akhir ini Fabian perhatian sama aku," "ATHENA!!" "Iya Ne...