Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🐣WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohanaJANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL NERAKA TAHUN DEPAN YA!
PROMOSIIN CERITA "NERAKA" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺
Neraka melangkahkan kaki memasuki rumah Athena dengan santai. Suasana pagi itu cukup bersahabat hingga hatinya pun ceria.
"Assalamualaikum!" Ujar Neraka begitu melihat Athena dan Agave duduk berhadapan sembari sarapan. Tidak ada Ayah Athena karena lelaki itu sedang melakukan tugas di luar kota.
Athena berhenti mengunyah makanannya, ia mendongak malas lalu mendengus. "Waalaikumsalam,"
Neraka mengernyit heran, namun tak pelak mengambil posisi duduk disamping Agave.
"Waalaikumsalam Neraka. Kamu udah sarapan?" Tanya Agave keibuan.
Neraka menggeleng berulang kali, "belum Bu. Duh, laper banget ini." Serunya hiperbola.
Athena tak merespon, ia tetap melanjutkan makannya seperti yang sebelumnya. Neraka mendelik tajam. "Laper banget lho ini! Aku belum sarapan." Ulangnya agar mendapat perhatian dari sang kekasih tapi tak ditanggapi sama sekali.
Athena mengunyah dengan santai sambil terus menatap piringnya.
Kedua alis Neraka mengerut, "Na gue laper bangetttt!"
Agave tertawa kecil. "Udah Ka capernya, mood Athena lagi nggak bagus tuh. Kalian ada masalah apa?" Tanyanya mengambil piring dan mengisikan untuk Neraka.
Cowok dengan bisep yang tercetak jelas pada lengan tersebut mencibir. "Mana ada masalah Bu, kemarin malam aja Athena bilang cinta sama Neraka."
Agave menggeleng heran, "udah udah. Makan deh, nanti telat."
Neraka mengangguk lalu mulai memakan nasi beserta lauknya sambil sesekali melirik pada Athena yang diam tidak bersuara. Sembari makan Neraka tidak berhenti berpikir alasan Athena menjadi lebih pendiam.
Seingatnya kemarin malam mereka masih baik-baik saja. Lantas mengapa pagi itu gadisnya terlihat murung?
Tepat hingga makan selesai, Athena langsung beranjak menuju dapur meletakkan piring diatas wastafel. Neraka buru-buru menyelesaikan makan dan menyusul Athena.
Agave tidak mau ikut campur pun memilih menjauh.
"Na," panggil Neraka yang sudah mengenakan seragam sekolah itu dengan pelan.
Athena melirik sejenak, lalu melanjutkan kegiatan mencuci piring. "Letakin piring kamu disana biar aku cuci. Berangkat sekolah sendiri."
Kedua bola mata Neraka terbelalak. "Apaan sih? Masalahnya dimana?!" Dia berteriak cukup keras lantaran tak terima, "nggak mau."
Athena membilas piring miliknya. "Aku naik sepeda."
"Gue nebeng,"
"Nggak boleh."
"Athena!" Pekik Neraka gregetan, "lo kenapa? Kemarin kita masih sayang-sayangan. Jangan nggak jelas ya jadi cewek."
Athena meletakkan benda keramik tersebut diatas tempat pengering. "Yang jelas itu 'kan kamu bolos dua hari ini setiap pelajaran agama."
Neraka tersentak kaget dengan jantung berdegup kencang. Dia pikir ia bisa menyembunyikan kejadian tersebut dengan rapi. Nyatanya Athena selalu punya cara untuk mengetahui kebusukan dari Neraka Kriminal Bramasta.
Cowok berahang tegas itu dengan cepat mendekati Athena setelah meletakkan piring miliknya begitu saja diatas wastafel. "Na jangan gitu dong," sungut Neraka ketar-ketir.
Athena bungkam. Enggan menjawab. Ia malah meraih milik Neraka dan lanjut mencuci. Agave tertawa geli melihat tingkah keduanya.
"Awas tangan kamu," ketus Athena garang ketika Neraka mencoba memeluk pinggangnya.
Neraka menoleh kebelakang, menatap melas pada Agave. "Bu...lihat, Athena cuekin aku."
Agave angkat tangan, "Ibu nggak ikutan. Mau nonton aja."
Neraka bersungut-sungut, ia mendekati Athena dengan memegang lengan seragam sekolahnya. "Na, enggak lagi seriusan."
"Lanjutin aja gak apa apa. Kamu 'kan badboy tuh, kece tau." Sarkas gadis itu mengelap tangannya lalu beranjak mendekati Agave. "Bu, Athena pamit ya." Ia menyalam Ibunya lalu meraih tas diatas kursi makan.
Athena berjalan menjauh dengan Neraka yang masih setia menggenggam seragam bagian lengan ceweknya. "Bu Neraka pamit ya! Sampai ketemu nanti siang Ibuuu!" Teriak Neraka melambaikan tangan.
Agave tersenyum lebar, lalu balas melambaikan tangan pada Neraka.
Neraka mengalihkan pandangan, dia tetap mengikuti langkah kecil Athena. "Na, maafin gue."
"Gak usah minta maaf. Lagipula kita 'kan nggak pac—"
"Na, enggak mau enggak mauuuuu." Neraka menyela dengan cepat, "gak gitu lagi. Janji."
Athena berdecak malas, menyentak genggaman Neraka. "Basi."
eyyowwww HAI!
nih, konflik ya, tapi mini banget:)
Ga tega aku sama mereka berdua.KIRA-KIRA NEXT CHAPTER ADA APA? >>>
SECINTA APA SAMA NERAKA? >>>
NAMANYA KECE GA? NERAKA KRIMINAL BRAMASTA? >>>
ADA YANG SUKA SEBLAK? >>>
RATE CHAPTER INI! >>>
SPAM EMOT 😈 GAIS! >>>
Spam next biar lanjut! >>>
4,8k komen.
AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!
(SABTU, 6 NOVEMBER 2021)
Tertanda,
Yohana Franklyn-miller ✨
(Bukan Mendes lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Neraka [TERBIT]
Teen Fiction🚫 SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE; FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU 🚫 "Kita putus." "Hah? Oh, oke." "Gue bakal punya cewek baru Athena, lo jangan berharap lagi sama gue." "Iya Neraka aku tau. Akhir-akhir ini Fabian perhatian sama aku," "ATHENA!!" "Iya Ne...