(17) Neraka nyebelin!

120K 18.2K 2.5K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "NERAKA" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Athena meletakkan mie instan disertai dengan telor ceplok sebagai pelengkapnya diatas meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena meletakkan mie instan disertai dengan telor ceplok sebagai pelengkapnya diatas meja makan. Neraka anteng menunggu sambil sesekali mengajak kekasihnya berbicara. Hari itu dia tampak lebih kalem dari hari-hari sebelumnya hingga membuat Athena sedikit ngeri.

Neraka menyunggingkan senyum lebar, "makasih sayang."

Athena mengerutkan kening, "Ka jangan manis-manis deh. Kamu nggak cocok manis, sumpah. Ngeri."

Neraka tertawa geli, meraih piring yang berisi mie goreng tersebut, membaca doa sejenak sebelum mulai menyantap nya khidmat. "Hmm," ia bergumam asal-asalan.

Athena yang duduk diseberang Neraka menopang wajah menggunakan tangan. "Kamu pernah mikir nggak, kalau seandainya waktu itu aku gak minta bantuan kamu buat nyelametin aku dari anak anak nakal itu, apa kita bakal pacaran?" Tanyanya mengundang perhatian dari cowok diseberang.

Neraka mendongak, terlihat berpikir sembari mengunyah. "Kalaupun lo nggak minta bantuan sama gue waktu itu, gue bakal tetap cari cara biar kita ketemu dan gue tetap maksa lo jadi cewek gue." Racaunya mulai bermonolog.

Athena mengernyit tidak paham, "maksudnya?"

Neraka menelan kunyahannya, lalu meraih air hangat dan meneguknya. "Iya, 'kan gue yang rencanain it-" sadar baru saja keceplosan, Neraka buru-buru mengalihkan pandangan. "E-eh, maksud gue Na bukan gitu."

Athena melipat tangan didepan dada, tatapan elangnya menelusuri garis wajah sempurna milik Neraka. "Oh, jadi kamu yang rencanain anak-anak nakal itu buat gangguin aku?"

Wajah panik Neraka terlihat lucu, ia seperti ketahuan mencuri. "Na bukan gitu biar gue jelasin dulu. Jadi-"

Athena menghembuskan nafas kasar, "seharusnya sejak awal aku udah duga kamu ada sangkut pautnya disana. Mengecewakan." Ia bangkit berdiri hendak meninggalkan Neraka yang baru memakan satu sendok mie goreng Instan buatannya.

Neraka ikut berdiri, meraih tangan Athena cepat. "Athena..." Serunya memanggil halus.

Athena melirik sinis, "lepasin. Kamu pembohong."

Neraka menggeleng berulang kali mencoba meyakinkan Athena bahwa dia tidak seburuk yang cewek itu pikirkan. "Baby," dia memanggil serak.

Athena menghempas kasar pegangan itu, "atas dasar apa kamu nyuruh orang jahat itu buat gangguin aku?"

Neraka menarik Athena kedalam pelukan, meletakkan dagu pada pundak perempuannya. "Dengerin ya gue jelasin," ia menepuk-nepuk punggung Athena agar lebih tenang.

Disisi lain sebenarnya Athena tidak marah sama sekali, dia malah sangat gemas dengan tingkah laku Neraka. Cowok itu benar-benar panik seolah Athena bisa menghilang dari pandangannya saat itu juga jika dia tidak segera menjelaskan.

"Buruan," ungkap Athena berpura-pura ketus.

Neraka merengut, batinnya menolak untuk berbicara jujur. Namun jika tak mengatakan yang sebenarnya bisa jadi Athena malah semakin murka dan berakhir meninggalkannya. "jadi gue...gue tuh...."

Athena berdecak sebal, "gue apaan? Gue benci sama lo?" Tebaknya asal.

Neraka menghentakkan kaki pada lantai, posisinya sedikit menyulitkan. Tingginya dan Athena terpaut cukup jauh sehingga membuatnya harus membungkuk agar tetap memeluk gadisnya erat. "Gue itu...."

Athena diam, mendengarkan. Menunggu Neraka menyelesaikan ucapannya.

"Gue hmmm,"

Neraka menggigit gemas pundak Athena yang hanya berbalut kaus berwarna pink.

Athena mendesis, "Neraka sakit tau nggak?!" Ia berseru lantang.

Neraka tak menjawab, ia menempelkan pipinya pada pundak perempuan cantik tersebut hingga nafasnya membelai lembut permukaan leher Athena. "I fell in love at first sight with you. I really do."

Athena membeku. Pengakuan tiba-tiba Neraka tidak pernah terlintas sedikitpun didalam benaknya. Ia pikir Neraka hanya ingin bermain-main sebentar lalu pergi begitu saja.

"Gue nggak tau Na gimana caranya berhenti buat tergila-gila sama lo makanya gue nekat." Neraka berujar parau, "sayang...tell me something."

Tangan Athena terangkat mengusap pelan rambut halus Neraka. Bibirnya masih bungkam karena keterkejutan yang belum usai sama sekali.

Hanya satu yang terlintas dibenaknya, setiap ia pandangi pergerakan cowok itu ternyata memiliki semua arti.

Sejak kapan mereka bertemu?

gimana? akusih gemas sama neraka:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gimana? akusih gemas sama neraka:(

makin garing gasih cerita ini?

aku pikir cerita ini belum dapat feel sama sekali. Kayaknya aku harus fokus sama cerita Oceladis dulu baru kesini, takut banget rusakin anakku yang ini karena ga bisa fokus.

SPAM NEXT BIAR LANJUT!

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(KAMIS, 21 OKTOBER 2021)

Tertanda,
Yohana Franklyn-miller✨
(Bukan Mendes lagi)

Neraka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang