(25) Neraka nyebelin!

105K 16.8K 99.1K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🐣

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

JANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL NERAKA YA!
UNTUK INFO LEBIH LANJUT FOLLOW INSTAGRAM @yohanacancer dan @penerbitgalaxy

PROMOSIIN CERITA NERAKA KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Basthian melotot dengan mulut setengah terbuka, ia menatap Neraka berang karena telah berani menumpahkan sebotol saus ke atas kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Basthian melotot dengan mulut setengah terbuka, ia menatap Neraka berang karena telah berani menumpahkan sebotol saus ke atas kepalanya. "Maksud lo apaan brengsek?!"

Neraka tertawa sinis, dia meletakkan botol saus tersebut diatas meja kantin. "Kayaknya pilihan kedua lebih menarik buat lo,"

"Gak usah sok jagoan disini!" Alejandro bangkit berdiri, menatap murka Neraka karena telah berani mengganggu mereka.

"Gue bukan jagoan tapi gue nggak terima mulut hina lo ngatain cewek gue yang nggak bener." Neraka semakin melebarkan senyum congkaknya, "modal belagu songong lo."

Dari belakang, teman Alejandro yang lain bertubuh tambun—Azka menarik kerah baju cowok itu. "Kena pukul nangis lo,"

Neraka menjentikkan jari, "yang kemarin kalah bukannya temen lo si cemen ini?" Tunjuknya pada Alejandro. "Oh iya, dan jangan pernah lo nyentuh gue bacot!" Kepalan tangan Neraka meninju perut Azka keras.

Suasana mendadak ricuh. Satu kursi plastik melayang menghantam lantai. Lucifer, Angelo, dan Alucard yang melihat keadaan tidak lagi kondusif bangkit dari duduk mereka. Apapun masalahnya menolong Neraka merupakan suatu kewajiban.

Basthian meraih tisu diatas meja, membersihkan rambutnya meskipun sudah lengket. "Lo yang bakalan masuk kuburan anjing!"

Sontak saja Neraka tertawa miris. "Try me dude," kaki panjangnya menghentak Basthian yang masih membersihkan rambut hingga terpental jatuh.

Pekikan heboh memenuhi gendang telinga. Lucifer memukul pelipis Azka ketika hendak menyerang Neraka dari belakang.

"Lo nggak tau 'kan gue siapa?" Desis Lucifer kejam pada Azka.

Azka menyentuh pelipisnya, ia memicing kesal. "Gue tindih meninggal lo breng—"

"Omong kosong," Lucifer menonjok bibir Azka keras hingga terdengar sebuah bunyi. Mulut Azka berdarah, cowok gendut itu terdiam beberapa saat. Lalu membuka mulut, ketika menemukan dua giginya copot ia melotot kaget. Angelo dan Alucard tertawa terbahak-bahak.

Neraka [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang