Diharapkan comen apabila ada typo...
****
Sekian lama Caca berdiri tegak di depan pintu perpustakaan, kakinya seperti tak ada niat untuk melangkah masuk, sedangkan hatinya mengatakan Caca harus masuk.
Bagaikan ada yang mengelem kakinya, Caca masih tak beranjak dan tetap terpaku disana. Sebelum ada orang yang tiba-tiba mengejutkannya dan hampir membuatnya terjengklang ke depan.
"Astaga ngagetin!"
"Hehe.. Maaf" dengan cengiran andalannya, Anggun meminta maaf dengan tidak ikhlas.
"Ada apa?"
"Enggak. Ini gue mau nanya, lo ngapain dari tadi berdiri disini kayak orang nunggu sembakoan? Dan setau gue disini bukan tempatnya ngantri buat dapat sembako gratis deh"
Anggun kalau ngomong ya gitu, ceplas ceplos kayak gak ada arah tujuan. Caca mah yang jadi sahabat, hanya bisa ngelus dada. Mana ngatain dia lagi nunggu sembako gratis pula? Haduh.. sabar, sabar.
"Iya, lagi nunggu sembako gratis, lo mau ikut juga?"
"Lo lagi bercanda kan Ca?" Anggun meneliti dengan ngeri menatap raut wajah Caca yang lebih tenang.
Caca memutar bola mata "kapan pinternya sih Nggun!?" Ia menonyor kening Anggun dengan sayang. Anggun yang menerima hanya meringis sambil mengelus keningnya dengan cemberut.
"Hai leadies, pada ngapain?" Intan datang dari arah yang berlawanan, membawa satu botol minuman yang berada di tangannya. Ia menatap Anggun dan Caca yang masih diam, dan beralih ke papan nama ruang di atas pintu, tertulis disana, PERPUSTAKAAN.
"Lo pada lagi mau baca buku nih?"
Caca dan Anggun saling melirik.
"Yok..!" Tanpa aba-aba Intan menarik kedua sahabatnya itu untuk memasuki ruang perpustakaan, yang dipenuhi oleh siswa dominan kelas IPA.
Banyak anak murid yang sedang membaca buku teralihkan dengan kedatangan mereka bertiga, mereka memandang Caca, Anggun, dan Intan satu persatu dengan sedikit heran?
Lah.. Bad Girl udah tobat?
Caca melepaskan tangan Intan di lengannya dan berlalu entah kemana, meninggalkan Anggun yang melongo dan Intan yang sibuk meminum minumannya.
"Lah Caca mau kemana tuh?" Anggun mencolek pinggang Intan bermaksud ingin bertanya. Intan jadi tersedak karna tindakan Anggun, ia menggetok kepala cewek itu.
"Asww!"
"Jangan ngagetin deh Nggun!"
"Gue cuma mau nanya"
"Nanya apa?"
"Si Caca mau kemana?"
Intan sedikit berpikir.
"Mau ngikutin gak?"
Anggun mengerutkan dahi.
"Ah.. lama!"
Anggun merasakan tangannya ditarik kembali, Intan menyeret-nyeretnya ke arah lemari tumpukan buku tempat Caca menghilang tadi. Tengok kanan, tengok kiri, itu yang dilakukan oleh dua cewek itu, berharap menemukan Caca disekitaran lemari-lemari tinggi tempat buku.
Intan sedikit mendapat gerak gerik aneh di salah satu sudut ruang yang sepi, dan diperhatikan lebih detail lagi, ada cewek yang mirip Caca disana sedang mengobrak-abrik buku. Mata Intan membulat, itu memang Caca! Ngapain Caca berantakin buku dilemari yang telah tersusun rapi?!
Anggun kembali merasakan tangannya ditarik, lagi. Entah kenapa hari ini ia sering di seret-seret bak kambing sedang dikembala, kepalanya pening karna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple LOVE [Completed]
Teen FictionCinta yang sederhana akan lebih indah jika berwarna. ________________ "Lo gila?!" Zion mengelus dada, apa yang dibilang Caca tadi? Gila? Lah dia ini lagi ngadapin siapa sih sebenernya? Orang lagi nyatain perasaan kok di bilang gila? Gak lihat kalau...