VOTE YA READERS..
****
Cuaca hari ini sangat terik, entah kenapa bersamaan dengan hujan yang mendadak jatuh. Jika sebelumnya lapangan penuh dengan orang yang sibuk berlalu-lalang, sekarang para siswa berlari-larian ke koridor untuk berteduh.
Anggun salah satunya, dia baru saja dari gedung kantor karna sebelumnya dia dipanggil bu Dewi karna wali kelasnya itu ingin menginfokan soal yang harus di kerjakan selama guru itu tidak datang, lebih tepatnya mereka nanti akan jamkos. Oh, itu seperti surga dunia bagi para siswa.
Dengan buku yang berada di pelukan Anggun, Renald yang sedari tadi sudah memperhatikan Anggun tiba-tiba berharap ingin menjadi buku itu.
"Nggun, lo kayak kedinginan, nih pake jaket gue"
Tidak diminta tidak dipanggil, Renald ber-inisiatif sendiri mendekat dan langsung menyampirkan jaket yang ia pakai ke bahu Anggun.
"Lo ngagetin gue aja, dasar tuyul lo!" Anggun tersenyum tipis sambil menyinggung.
"Emang kepala gue botak? Ganteng gini dibilang tuyul, cocoknya gue ni di bilang model papan atas"
Anggun tertawa, ada-ada saja Renald ini. Geernya gak ketulungan cuy!
"Yee, benernya itu model papan tulis. Mana ada jelek gini model, gak ada mirip-miripnya sama sekali sama Manu Rios gue"
Renald mengernyit, siapa cowok itu? Renald tidak kenal, Rasanya juga Anggun sedang tidak dekat dengan siapa-siapa, apa mungkin Renald sudah keduluan sama si Manu-Manu itu?! Awas saja kalo bener, tak Renald smek don tu cowok. Berani bener deketin Anggunnya Renald.
"Siapa Manu? Lo dideketin cowok laen?"
Anggun menganga, ternyata Renald tidak kenal sama model papan atas Manu Rios! Anggun tepuk jidat. Tapi mendadak sepintas ide berjalan di otak cantiknya ingin menjahili Renald muncul. Si Renald ini emang polos banget! Cocok nih buat canda-candaan.
Anggun mulai aktingnya dengan berpura-pura seperti orang gugup. Sambil tergagap menjawab pertanyaan Renald.
"Bagaimana ya, gue harus jawab jujur atau bohong?"
"Nggun, gue gak lagi ngajak lo becanda" wajah Renald berubah serius, dia menatap Anggun lekat-lekat macam mau makan Anggun saja.
"Iya, Manu Rios lagi pdkt sama gue"
Final! Akhirnya kata-kata halu itu terkeluarkan dari mulut Anggun. Sumpah demi apapun, Anggun sekarang sedang menahan tawa melihat Renald yang mendadak menahan kesal dan marahnya. Apakah Renald nanti akan marah atau bagaimana? Kita lihat kelanjutannya.
"Manu Rios juga pernah nembak gu--"
"Lo.. lo terima?"
Renald memotong perkataan Anggun lebih dulu, sebelum cuping Renald pecah mendengar nama cowok lain diucapkan Anggun. Sial! Renald sudah kecolongan sama si Manu! Siapa juga sih Manu ini? Wajahnya juga pasti gak seberapa kalau dibandingkan sama wajah dia!
"Itu.. gue sampai sekarang belum sih ngasih jawaban pasti sama Manu Rios, tapi gue udah kepikiran bakal nerima dia kalau Manu nanya gue lagi. Soalnya susah nolak modelan kayak dia, wajahnya ganteng, orangnya perhatian--"
"Stop!"
"Kenapa?"
Renald menahan napas dan perlahan menghembuskannya. Lihatlah, wajah Anggun sok polos seperti tidak berdosa, padahal tau sendiri Renald memiliki perasaan suka sama tu cewek. Ini malah bahas cowok lain dengannya.
"Lo bohong kan?"
Renald mencoba mengsugesti dirinya sendiri dengan pura-pura tidak percaya pada Anggun. Mungkin, bisa saja Anggun sekarang itu cuma bercanda, mana ada cowok seperpect itu mau sama Anggun. Namanya aja Anggun tapi kelakuannya sama sekali tidak anggun. Tanpa sadar Renald menjelek-jelekan cewek yang ia sukai sendiri demi mendukung perasaannya. Sungguh jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple LOVE [Completed]
Genç KurguCinta yang sederhana akan lebih indah jika berwarna. ________________ "Lo gila?!" Zion mengelus dada, apa yang dibilang Caca tadi? Gila? Lah dia ini lagi ngadapin siapa sih sebenernya? Orang lagi nyatain perasaan kok di bilang gila? Gak lihat kalau...