19. Sia-sia

4K 151 0
                                    

Now playing : Suho EXO - O₂

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

"Bukannya kamu sudah tahu disia-siain, tapi masih saja dipertahanin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukannya kamu sudah tahu disia-siain, tapi masih saja dipertahanin. Harusnya kamu berhenti sampai sini. Jangan terlalu memikirkan perasaan orang lain, yang harus kamu pikirkan itu perasaan kamu sendiri. Yakin masih ingin bertahan?"

◐.̃◐

"Jadi nanti kita latihannya di mana?" Ikhsan berdiri di hadapan Dhea yang sedang membereskan alat tulisnya.

"Terserah."

"Sekarang lo ada belajar tambahan ya?"

Dhea hanya mengangguk saja.

Ikhsan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue boleh-eh maksudnya pulangnya mau bareng? Gue bisa nungguin lo."

Di dalam kelas XI-IPA2 hanya ada Dhea, Ikhsan dan beberapa siswa yang piket hari ini, sedangkan yang lainnya sudah keluar dari kelas sekitar sepuluh menit yang lalu. Meilani paling semangat keluar kelas tadi, cewek itu katanya akan menonton pertandingan basket kak Rasya kelas XII-IPA1. Sedangkan Eriska ada ekstrakurikuler KIR.

"Nggak usah, bakalan lama."

"Nggak apa-apa, lagian sekarang gue ada pertandingan basket."

Lalu kenapa Ikhsan masih di sini? Seharusnya kan cowok ini segera ke lapangan basket. Bahkan Meilani juga yang cuma penonton saja sudah ke sana.

"Kenapa masih di sini?"

Ikhsan melirik jam tangannya. "Setengah jam lagi mulainya juga."

"Gue kira lo kabur. Gue cari ke mana-mana ternyata di sini, lagi godain anak gadis toh." Faisal yang tiba-tiba datang dan merangkul bahu Ikhsan. "Ayo buruan! Mereka udah nungguin lo."

"Bukannya setengah jam lagi pertandingannya?"

Faisal mengusap wajahnya dengan kasar. "Aduh Babe meskipun setengah jam lagi pertandingannya, kita harus siap-siap dong. Latihan dulu," jelas Faisal. "Kuy! Nanti kita dimarahin kak Rasya, berabe. Eh Dhea, gue pinjem dulu ya peliharaan lo." Faisal menarik kerah seragam bagian belakang milik Ikhsan.

"Sialan lo!" Ikhsan menoleh ke arah Dhea. "Gue tanding basket dulu ya. Kalo udah beres belajarnya, chat aja gue ya Dhea."

Setelah kedua cowok itu pergi Dhea hanya geleng-geleng kepala. Ia mengambil ponsel di saku seragamnya. Ia terkejut ada sebuah pesan dari Andhra.

DHEANDHRA [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang