Now playing : Baekhyun - Candy (Suka banget lagunya easy listening)
Ada yang kangen cerita ini?
Maaf baru up, mood nya baru baikkan sekarang. Efek hujan kali 😌Happy reading :*
Enjoy, typo bertaburan :*
"Perhatian dan kasihan itu beda artinya. Tak perlu dijelaskan pun, kamu pasti sudah tahu arti dari kedua itu. Apa kamu masih tetap mengartikan sikapku ini hanya karena kasihan?"
◐.̃◐
Dhea kembali dengan hari-hari seperri biasanya. Sekolah, ikut ekstrakurikuler, bimbel dan belajar di rumah. Hanya satu yang belum bisa dilakukannya-tersenyum.
Dhea akui selama ini dirinya bertindak bodoh, terus menyalahkan dirinya sendiri. Padahal dirinya sudah tahu bahwa ini semua sudah diatur oleh yang di Atas, harusnya ia menerima semuanya dengan ikhlas dan lapang dada.
Memang semuanya tidak lah mudah begitu saja untuknya, tapi dirinya akan mencobanya. Lagian jika dirinya terus larut dalam kesedihan, Mama pasti akan merasa bersalah dan terpukul-itu jangan sampai terjadi.
Suara bel istirahat berbunyi. Satu persatu siswa keluar kelas. Sedangkan Dhea masih anteng duduk di bangkunya, mengerjakan soal matematika.
"Kita ke kantin yuk Dhea?" ajak Feby.
"Kuy ke kantin!" sekarang giliran Meilani yang bersuara.
"Nanggung ngerjain ini."
"Emangnya lo nggak laper?" tanya Eriska.
Dhea hanya menggeleng.
"Atau lo mau nitip sesuatu? Biar nanti gue anterin ke sini?" kata Meilani.
"Gue nggak laper."
"Kamu beneran nggak laper?" tanya Feby.
"Cepetan gih kalian ke kantin, nanti tambah rame kantinnya."
Eriska, Meilani dan Feby pun keluar dari kelas. Sedangkan Dhea melanjutkan kembali mengerjakan soal matematika. Kebetulan moodnya sekarang lumayan bagus, makanya ia mengerjakan sepuluh soal ini dan nanti pulang sekolah ia bisa menikmati baca novel sepuasnya.
Saking menikmati mengerjakan sepuluh soal tersebut, Dhea tidak menyadari kehadiran seseorang yang sudah duduk di sampingnya.
"Kenapa nggak ke kantin?"
Dhea langsung menoleh dan terkejut, tapi ia melanjutkan kembali mengerjakan soal tersebut. "Nanggung ngerjain ini. Lo kenapa nggak ke kantin?"
Ikhsan melirik jam tangannya. "Jam segini udah rame banget di kantin. Males ngantri, lagian gue nggak laper kok."
Dhea hanya mengangguk paham.
Kruk kryukkk
Suara itu membuat aktivitasnya terhenti dan menoleh ke arah samping lagi yang ternyata cowok itu sudah terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHEANDHRA [Completed]✔️
Fiksi RemajaMenceritakan dua siswa SMA Cendrawasih. Mereka merebutkan jabatan Ketua OSIS. Dheandra perwakilan dari kelas XI IPA 2 dan Andhra dari kelas XI IPA 1. Kedua kelas itu sangat terkenal tidak akurnya. Ada beberapa alasan kenapa IPA 2 benci kepada kelas...