Now playing : EXO -Hurt
Happy reading ya :*
Enjoy, typo bertaburan :*
"Jadi pilihan kedua itu menyakitkan. Ibaratnya kamu sudah dipercayai oleh sahabatmu curhat, tapi beberapa hari kemudian sahabatmu punya teman baru dan curhat kepada teman barunya bukan kepada kamu."
◐.̃◐
Matanya menelisir kesetiap deretan buku paket yang tersusun rapi di lemari. Kelasnya harus mengerjakan soal Matematika di rumah masing-masing. Dhea mengedarkan pandangannya kesetiap sudut ruangan perpustakaan ini. Tempat ini jauh lebih sepi daripada kantin, tidak banyak siswa yang ke ruangan ini. Ia jadi teringat dengan ucapan Meilani tadi pagi, "Perpustakaan itu cuma untuk siswa yang jenius. Siswa yang otaknya kecil kayak kita-kita mah nggak pantes. Eh, ralat kecuali lo doang."
Langkahnya terhenti, akhirnya buku paket yang Dhea cari ketemu. Buku itu disimpan dibagian tengah dan ia bersyukur, tidak usah menaiki kursi untuk mengambil buku tersebut.
Setelah Dhea mengambil buku paket itu dan membalikkan badannya, ia langsung terkejut dirinya malah menubruk dada bidang seseorang. Ia mengangkat kepalanya dan langsung memutarkan bola matanya setelah tahu siapa orang tersebut.
Dhea mendorong dada Andhra cukup keras agar menjauh. Ia membuka halaman buku paket Matematika.
"Ngapain sih lo ke sini? Enek gue liat lo terus!" ketusnya.
Dhea melihat dengan ekor matanya, Andhra tengah menatapnya seraya punggungnya disandarkan di lemari.
"Perpustakaan ini bukan punya lo, kan? Jadi, bebas siapa pun yang ke sini."
"Oh." Dhea melewati Andhra begitu saja, mencari bangku kosong. Samar-samar ia mendengar seseorang tengah cekikikan. Suara itu semakin jelas, langkahnya langsung terhenti, sekarang ia tahu siapa yang sedang cekikikan itu ternyata Ervan dan Widya–pacarnya.
"Kamu mau nggak pergi ke planet Wolf 1061c?" tanya cowok itu.
"Baru juga denger namanya dari kamu. Itu planet apa?"
"Aku jelasin ya. Planet Wolf 1061c itu salah satu planet terdekat yang bisa kita huni. Berbeda dengan bumi, planet ini memiliki massa dan ukuran yang lebih besar. Planet ini hanya 14 tahun cahaya dari bumi. Kamu mau nggak ke sana?"
"Ngapain ke sana?"
"Kalo kamu mau, yuk kita ke sana. Nggak bakalan ada seorang pun yang ganggu kita. Hanya ada aku sama kamu. Kita akan hidup bahagia di sana."
Bucin, Bah!
Dhea menarik sudut bibirnya sedikit. Bulshit! Ia paling males mendengar bucinan para cowok modelan kayak Ervan ini. Ia berharap kepada Bapak BNN, tolong musnahkan para cowok yang punya kecanduan bikin baper anak orang–hukumannya kalau bisa seumur hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHEANDHRA [Completed]✔️
Fiksi RemajaMenceritakan dua siswa SMA Cendrawasih. Mereka merebutkan jabatan Ketua OSIS. Dheandra perwakilan dari kelas XI IPA 2 dan Andhra dari kelas XI IPA 1. Kedua kelas itu sangat terkenal tidak akurnya. Ada beberapa alasan kenapa IPA 2 benci kepada kelas...