Tidak salah.
Ternyata kamu bukan cuma bisa memikatku, tapi juga orang tuaku.- Panca Nugraha -
©©©
Anestia yang biasa dikenal dengan nama panggilan Anes sekarang tengah berada di salah satu resto di mall setelah menikmati waktu menonton film di bioskop. Anes bukan gadis manja ataupun feminim seperti kebanyakan orang. Dia selalu berpakaian casual bahkan saat sedang berkencan bersama kekasihnya, Panca. Hubungan mereka sudah hampir mendekati satu tahun bulan depan. Namun, tidak ada yang berubah dengan mereka berdua. Tidak ada gaya pacaran seperti pasangan umumnya.
Mereka memang berpacaran, namun tidak pernah ada hal romantis yang dilakukan baik oleh Panca maupun Anes sendiri. Panca tidak pernah meminta Anes selalu memberi kabar dia sedang dimana ataupun bersama siapa. Anes tentu jengah dengan sikap Panca, namun dia sama sekali tidak mempersalahkan hal tersebut. Pertemuan mereka juga diatur salah satu teman mereka, bahkan mereka jadian saja karena Patra yang menjembataninya. Panca itu orang yang cuek diluarnya, namun Anes tau lelaki itu sebenarnya orang yang sangat peduli pada orang disekitarnya walaupun tidak ditunjukkan secara langsung.
"Nes? Kok ngalamun?"
Anes mendongak terkejut saat lelaki di depannya memanggil dirinya. Anes tersenyum singkat sambil menggeleng.
"Engga, lagi mikirin tentang kita aja."
"Kita? Emang kenapa?"
"Dirga! Aku ini butuh kepastian dari kamu. Sampai kapan kamu mau gantungin perasaan aku kayak begini? Aku gak mau terus membohongi Panca."
Anes memang berbohong, dia mengkhianati Panca. Awal mengenal Dirga, Anes tahu bahwa dia sudah merasa tertarik pada lelaki itu. Saat Panca mengenalkan lelaki itu pada dirinya, mulai dari situ perasaan dihatinya mulai berubah haluan. Panca yang selalu cuek dan tidak pernah melakukan hal romantis padanya membuat perasaan Anes semakin memudar. Jujur saja Anes sama sekali tidak berniat untuk melakukan hal seperti ini. Namun, intensitas dirinya berkomunikasi dengan Dirga jauh lebih banyak daripada bersama Panca.
Setiap Anes sedang dalam masalah, dia selalu curhat pada Dirga yang memang selalu ada dan menyenangkan diajak berbicara. Saat dia merasa lelah akan sikap Panca, Anes selalu menceritakannya pada Dirga. Lelaki humoris itu selalu bisa membuat dia tertawa ataupun merasa diperhatikan daripada saat bersama Panca. Sejak hari dimana mereka pertama jalan, lalu dilanjut dengan keseringan mereka pergi berdua, sekarang perasaan Anes benar-benar sudah beralih. Katakanlah bahwa dia adalah gadis jahat yang diam-diam menyimpan perasaan pada sahabat kekasihnya sendiri.
"Nes, kita gak mungkin bisa berhubungan lebih dari seorang teman, meskipun kamu udah putus dari Panca."
"Terus gimana? Kita bakal kayak gini selamanya? Jalan berdua, pegangan tangan, saling perhatian satu sama lain. Kamu pikir itu hubungan dari seorang teman?"
"Panca teman aku, Nes."
"Dia juga pacar aku! Kamu pikir aku mau terus jadi orang jahat kayak begini buat dia?"
"Kita bahas ini lain kali aja yah, Nes?"
"Lain kali kapan? Aku suka sama kamu, Dir. Sampai kapan aku harus sembunyiin ini semua? Atau kamu cuma main-main aja selama ini sama aku?" ujar Anes menahan air matanya.
"Enggak Nes, aku gak pernah main-main sama kamu." bantah Dirga.
"Terus kenapa sampai sekarang kamu masih ragu-ragu kalau aku mau putusin Panca? Kamu tau, sikap kamu itu yang bikin aku susah buat lepasin Panca. Aku gak mau disaat aku udah putusin Panca justru kamu pergi gitu aja. Aku gak mau putus dari Panca kalau hasilnya sia-sia, tetep aja aku gak bisa sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable Girl
Romance#1 in islam 03/09/2020 #1 in kuliah 06/10/2020 Mahasiswa killer. Itulah julukan yang diberikan para Mahasiswa/i kampus kepada Panca Nugraha. Kalau biasanya Dosen yang mendapatkan julukan tersebut, maka kali ini seorang Mahasiswa yang dijuluki juluka...