UNTOUCHABLE GIRL 17 || TERLUKA UNTUK PERTAMA KALI

50.4K 4.4K 271
                                    

"Aku terlalu lama bersembunyi sampai akhirnya rasa sakit datang menyadarkan bahwa ini adalah cinta."

- Aisa Putri R -

©©©

"Assalamu'alaikum, cantik."

Aisa berjengit kaget saat seseorang mengucapkan salam dari sampingnya. Dia tengah duduk di kelas sambil membaca sebuah novel islami dengan serius sampai tidak tahu kalau ternyata sosok lelaki ada di sebelahnya.

"Wa'alaikumasalam, Kak Panca kenapa sih ngagetin Aisa?" jawab Aisa sedikit kesal.

"Gitu aja ngambek, katanya jadi orang tuh gak boleh gampang marah nanti cepet tua." ejek Panca menahan senyumnya.

"Siapa yang marah? Ais kaget bukan marah."

"Iya deh, cewek cantik mana mungkin pernah salah."

Aisa menoleh sangat cepat saat mendengar perkataan Panca, "Apa?"

"Kamu cantik."

Mata Aisa mengerjap tidak percaya, pipinya sudah panas dan mungkin sekarang tengah memerah. "Kak Panca kesambet apa tiba-tiba masuk setelah minggu lalu gak keliatan dan bilang Ais cantik? Ada-ada aja."

"Cie kangen yah?"

"Idih gak tuh. Lagian ngapain bilang Ais cantik? Pasti ada maunya yah?"

"Emang kamu cantik kok. Manis. Baik. Taat sama agama lagi. Calon istri berkualitas banget gak sih?" puji Panca memangku kepalanya dengan tangan menyender di meja.

Mendengar itu benar-benar membuat Aisa menjadi kelabakan sendiri. Selama hidupnya tidak pernah ada lelaki yang memujinya begitu terang-terangan kecuali keluarganya. Aisa menangkup wajahnya dan menutupinya gelisah. Jantungnya bahkan sudah berdetak tidak karuan. Tubuhnya merasakan hal yang sangat aneh dan itu membuat Aisa rasanya ingin menangis karenanya.

"Kok ditutupin sih? Cie malu cie..." ujar Panca sambil tertawa, lelaki itu bahkan tidak peduli sekarang beberapa pasang mata di kelas Aisa menonton mereka.

"Kak Panca...." rengek Aisa membuka wajahnya yang sekarang basah oleh air matanya sendiri.

"Loh, kenapa nangis? Aku salah yah, Ais? Aku salah? Aku minta maaf. Aku gak bermaksud, tadi bercandaan." tanya Panca dengan penuh kekhawatiran.

"Muka Aisa jadi panas, terus jantung Ais juga kenceng banget detaknya. Ini Ais kenapa sih Kak? Ais sakit yah hiks... Ibu..."

"Astagfirullah, aku kira kenapa."

"Kok gitu? Ais sakit, Kak." ujar Aisa tambah merengek.

"Ais, manis. Kamu gak sakit, itu wajar terjadi sama orang yang lagi jatuh cinta. Jantung mereka akan berdebar sangat kencang dan mereka menjadi salah tingkah sendiri. Kayak kamu." terang Panca tersenyum sangat lebar.

Melihat wajah sembab yang merah merona milik Aisa mampu membuat Panca harus beristighfar terus dalam hatinya. Dia bahkan mengepalkan telapak tangannya menahan agar tidak bergerak mengelus pipi merah tembam gadis itu.

"Jatuh cinta? Sama siapa?" tanya Aisa polos.

Panca tersenyum, "Cuma kamu yang tau."

"Gimana Aisa bisa tau?"

Untouchable Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang