"Jangan suruh aku menunggu! Tanpa disuruh pun aku sudah melakukannya."
- Panca Nugraha -
©©©
Arfan bersedekap pada dinding sebelah pintu. Tatapannya tajam melihat ke arah adik perempuan satu-satunya yang tengah mengantar kepulangan Panca di depan rumah. Dilihat seperti oleh calon Kakak iparnya, Panca merasakan punggungnya basah karena gugup. Dia ingin menggoda Aisa saja sekarang tidak bisa leluasa, padahal dia masih merindukan celotehan dari gadis ini. Tadi saja saat Panca ingin mengobrol lebih lama dengan Aisa dan keluarganya, Arfan tampak keberatan dan bahkan mengusir Panca dengan sangat halus sampai orang lain mungkin tidak akan mengerti kecuali Panca dan lelaki itu sendiri.
"Ehem... Besok kamu kuliah kan?" Tanya Panca berdiri di samping mobil.
"Iya, kenapa Kak?"
"Masuk jam berapa?"
"Agak siangan sih, setengah sembilan. Kenapa, Kak?"
"Aku masih kangen. Kalau disini aku gak bisa ngobrol leluasa sama kamu karena dipelototinn terus tuh." Rajuk Panca.
Pipi Aisa kembali memerah, "Kak Panca udah mau nikah, gak boleh begitu ke perempuan lain."
"Iya, aku emang mau nikah. Sama kamu."
"Sama, Ais?"
"Aku sama Anes gak jadi menikah. Dia bilang aku gak perlu tanggung jawab. Dia juga bilang bakal balik ke tempat Ibunya, ngerawat anaknya disana."
"Kenapa ada orang yang tega gitu yah, Kak? Apa orang yang menghamili Kak Anes gak mau bertanggung jawab?"
Panca menghela nafasnya, "Aku gak yakin, Ais. Dia orang yang gak bisa dibujuk bahkan kalau aku nemuin dia sekalipun yang ada kami malah berantem."
"Aisa gak tega liat kak Anes. Kasihan anaknya nanti."
"Terus kamu maunya gimana? Aku nikah sama Anes?"
"Gak mau." Jawab Aisa lirih sambil menunduk.
Panca mengulum senyumnya melihat betapa menggemaskannya gadis berhijab di depannya ini. "Hih! Kamu bisa gak jangan gemesin gitu? Aku pengen pegang tapi belum mahram nih. Greget aku!"
"Kak Panca apaan sih?"
"Ais, besok kalau kedua orang tua kamu udah pulang dari umroh. Aku sama orang tuaku dateng boleh?"
"Ya boleh, Kak. Lagian mereka juga temennya Bapak sama Ibu kok."
"Kalau mereka dateng mau ngelamar kamu buat aku, boleh?"
"Hah?"
"Aku udah berusaha buat menahan perasaan aku, Ais. Tapi gak bisa, aku pengen kamu jadi milik aku. Kamu gak tau gimana tersiksanya aku setiap kali ada di deket kamu tapi gak bisa pegang sama sekali. Sekedar gandengan atau mengusap kepala kamu aja gak bisa. Aku pengen ngelindungin kamu terus. Aku pengen di samping kamu terus. Aku cinta sama kamu. Kali ini aku serius." Ujar Panca setelah memberanikan dirinya.
"Ais..."
"Aisa?! Ayo cepat masuk. Udah mau Maghrib!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untouchable Girl
Romance#1 in islam 03/09/2020 #1 in kuliah 06/10/2020 Mahasiswa killer. Itulah julukan yang diberikan para Mahasiswa/i kampus kepada Panca Nugraha. Kalau biasanya Dosen yang mendapatkan julukan tersebut, maka kali ini seorang Mahasiswa yang dijuluki juluka...