Kalau aja gue gak dipaksa Tiaraーketua divisi gue, dengan alasan anak divisi dance kudu dateng buat jadi supporter, mungkin gue sekarang udah duduk manis sambil ngobrol sama Zaki dan Harsya ditemani segelas Americano. Selain itu juga gara-gara si Rey, dia minta gue deketin Alkeu karena kebetulan gue ada project bareng bulan ini. Pft, seriously, dia yang suka kok gue yang deketin, gak logis kan?
Lapangan futasal sewaan deket kampus ini rame banget, selepas maghrib tadi semua anak cowok udah mulai main, sedangkan sisanya duduk di kursi penonton.
Berhubung terakhir makan tuh siang tadi, gue berniat ngajak Anna makan, sekalian cabut karena gue udah gak punya kepentingan disini. Dion yang tadinya setuju buat ngasih tebengan malah keseleo kakinya, jadi dia urung pulang dan bakal nginep di kosan Pire.
"An, laper gak lo?" tanya gue ke Anna begitu sampai di sudut lapangan.
Anna menggeleng, "Lo laper emangnya?"
Gue mendekatkan bibir ketelinganya, berniat membisikkan sesuatu, "An, cabut kuy, gue nginep di kosan lo aja ya."
Ngeliat tingkah gue, Anna menarik tubuhnya menjauh beberapa senti. Memasang wajah bingung karena pernyataan gue.
"Kenapa? Kok tetiba?"
"Apanya yang kenapa?" gue balik bertanya
"Lah katanya besok lo masih ada UAS? Yakin mau nginep?"
Duh.
Gue menepuk kening akibat amnesia dadakanーkebiasaan buruk gue yang gak ilang-ilang. Baru inget gue besok masih ada UAS, not a big deal sih emang, tapi masalahnya UAS besok ditutup sama matkul 'hafalan'. Gak usah di ragukan kebobrokannya, kewajiban besok aja seorang Wilma masih sempet lupa, apalagi materi hafalan. Dari zaman batu juga gue emang paling lemah di hafalan, dulu gue suka di cepret lidi sama Ayah pas SD gara-gara gak hafal ayat kursi. Termasuk salah satu alasan gue ngambil jurusan teknik tidak lain dan tidak bukan ya karena gue menghindari mata pelajaran biologi yang penuh hafalan. Tapi nyatanya, tetap aja ada materi yang mengharuskan gue menjejalkan informasi untuk diingat demi menjawab lembar soal besok.
Gue meringis, "Enggak jadi deh An, hehe. Tadinya gue mau nginep di kosan lo soalnya si Dion gak jadi pulang, kakinya keseleo."
"Oh, terus lo mau balik sama siapa?"
Gue mengedikkan bahu, menggeleng karena gak tau harus balik sama siapa.
"Sama.... Hans?" gantian Anna yang mengangkat bahunya.
Mengibaskan tangan enggak setuju, gue langsung melirik Nita yang sedang duduk tepat dimana Hans naro tas dan barang-barangnya. "Di maki-maki Nita gue yang ada, An."
"Apa hak dia maki-maki lo? Lagian kan si Hans bawa mobil, bisa lah nganterin dua orang langsung."
"I don't know, cuma ya gak enak lah sama Nita."
"Hahh, ya udah tungguin aja sampe pada beres paling Wil. Siapa tau ada volunteer buat nganterin lo balik." Anna kembali fokus pada ponselnya setelah menyelesaikan kalimatnya.
Nita emang gak pernah secara langsung ngelabrak gue atau mengintimidasi prihal kedekatan gue sama Hans, tapi dia sering banget nyindir gue lewat medsos. Se-careless-nya gue, tetep ajalah kerasa semua post dia itu buat gue. Makanya gue bete tiap kali di cengcengin anak Kingdom, dan insiden itu jas almamater sialan masih aja di bahas sampai hari ini. Padahal gue berusaha biasa aja sama semua perlakuan Hans, karena yaa...gue belom bisa move on seutuhnya sama Ken, dan semesta tau itu!
Hahh, kembali memikirkan UAS besok, ya mau gak mau, suka gak suka, apapun caranya gue kudu balik malem ini. Gue melirik jam yang melingkar di tangan kanan, jam pemberian Kenzo di ulang tahun gue setahun lalu. Hmm,cukup gak ya gue memorizing materi besok dalam waktu kurang dari delapan jam? Untuk memastikannya gue mengecek jadwal besok, untungnya ujian di mulai setelah istirahat siang. Sambil menunggu orang yang bisa nganterin gue balik, waktu harus gue manfaatkan dengan baik. Jadi gue nge-chat Trisa, temen sekelas gue buat pap materi ujian besok, lumayan kan sembari nunggu pada beres gue baca-baca materi.
![](https://img.wattpad.com/cover/170991504-288-k448718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush (Complete ✔️)
ChickLitCrush (krəSH) = "a crowd of people pressed closely together, especially in an enclosed space"// "a brief but intense infatuation for someone, especially someone unattainable or inappropriate"ーOxford Dictionary ~~ "Kak..." "Stop, udah berapa kali gu...