Possessive Brother's [COMPLETED]

Chapter 1

Sepasang suami-istri tengah mengajak anak-anak nya bermain di taman.

"Bang Rian temenin Icha main ayunan yuk" ajak Icha kecil yang masih berumur 5 tahun kepada abangnya Rian yang berumur 10 Tahun.

"Iya ayoo dek, tapi izin dulu sama mama dan papa yah" balas Rian sambil menggandeng tangan mungil Icha.

"MAMA, PAPA, ICHA MAIN AYUNAN DULU YAHH SAMA BANG RIAN" teriak Icha kecil dari kejauhan.

"Iya sayang, jangan jauh-jauh, abang jagain Icha nya yah" ucap Mama dan Papa Icha serempak.

"Iya ma, pa"

Kemudian mereka pun pergi ke taman bermain anak-anak yang tak jauh dari taman tersebut.

Tiba-tiba dua orang anak laki-laki yang berusia 7 tahun dan 6 tahun menghampiri Mama dan Papa Icha.

"Mama, Papa" ujar Rey dan Lio.

"Astaghfirullah" kaget Papa dan Mama.

"Ehh yahh, kalian ini mau bikin mama sama papa jantungan hah" omel sang Mama.

"Hehe piece Ma" ucap Rey.

"Ohh iya pa Bang Rian sama Icha mana? "sambung Lio

"Mereka lagi main di taman bermain sayang" balas Papa.

"Kalau gitu, aku mau nyamperin mereka dulu pa,ma" lanjut Lio

"Iya hati-hati " balas Mama

"Rey kamu gak ikut mereka sayang" ucap Papa yang sedari tadi memperhatikan Rey yang sedang bermain iPad nya.

"Gak pa, lagian Rey juga lagi main game nih" jawab Rey tanpa melihat sang Papa.

Papa dan Mama nya pun hanya tersenyum bahagia melihat anak-anak mereka yang tumbuh besar.

"Pa, Mama beli air dulu ya" pamit Mama pada Papa.

"Mama disini aja biar Papa aja yang belinya" jawab Papa.

"Gak pa, Papa disini aja sambil jaga Rey ya pa" ujar Mama kemudian meninggalkan Papa yang belum menjawabnya.

Tiba-tiba sang Papa merasakan kekhawatiran entah itu pada anaknya atau pada istrinya.

Tak lama kemudian, ada sekelompok warga yang berlarian, itu menambah kekhawatiran sang Papa pada istrinya yang belum kembali dari membeli air minumnya.

"Rey tunggu disini yah, papa kesana dulu sebentar" Rey kecil pun mengangguk.

"Permisi mba, ada apa ya rame-rame? " tanya Papa pada salah satu warga.

"Ohh itu mas, ada seorang wanita yang tertabrak mobil, kasihan sekali saya melihatnya mas"

Papa pun tak menjawabnya melainkan segera melihatnya.

"Permisi, Permisi"

Sesampainya papa di depan hal yang pertama dilihatnya adalah seorang wanita yang tergeletak dengan berlumuran darah, kemudian ia segera mendekatinya, dan ternyata benar itu adalah istrinya.

"Ma, bangun ma, ini papa" ucap Papa sambil menahan air matanya.

Kemudian mama pun membuka matanya.

"Pa, to-tolong ja-jagain anak-anak ya, terutama I-Icha, karena Icha anak perempuan satu-satunya di keluarga kita" balas Mama lemah kemudian memejamkan matanya.

Kemudian Papa pun segera membawa Mama menuju mobil.

Sesampainya ditaman Papa melihat anak-anak nya yang telah kembali dari taman bermain. Icha kecil pun menghampiri Papa nya yang menggendong Mamanya.

"Pa, Mama kenapa pa" tanya Icha kecil.

Papa pun tidak menjawabnya, ia langsung membawa mamanya ke dalam mobil.

"Anak-anak ayokk masuk, kita harus segera ke rumah sakit" teriak Papa dari dalam mobil.

Kemudian anak-anaknya pun segera menaikki mobil.

Di dalam mobil Icha kecil pun bertanya-tanya kepada papa dan abangnya namun tidak mereka jawabnya.

****

Sesampainya dirumah sakit papa pun segera berlari sambil berteriak memanggil dokter.

Dokter pun datang sambil membawa brankar, dan papa pun segera membaringkan mama di atas brankar tersebut.

"Bapak tunggu disini kami akan memeriksa keadaan pasien" ucap dokter sambil memasuki ruangan.

Tak lama kemudian dokter pun keluar dengan wajah yang pasrah.

"Maaf Pak, istri bapak tidak terselamatkan"

Bagai di sambar petir Papa dan Abangnya Icha pun menangis. Sementara Icha pun yang tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Pa, Mama kenapa Pa? " tanya Icha pada Papanya. Kemudian papanya pun langsung segera memeluk Icha erat.

"Mama, udah meninggal sayang" ucap Papa. Icha yang mendengarnya pun lantas menangis memberontak sambil memanggil mamanya.

Dan semenjak kejadian itu mereka pun berubah, Papa Icha yang menjadi sibuk kerja, dan anak-anak mereka kecuali Icha.

Semenjak kejadian itu pula mereka semakin ketat menjaga Icha. Karena Icha adalah perempuan satu-satunya di keluarga mereka.

****