Chapter 19

9.4K 440 39
                                    

Sepulang sekolah, Icha dan para abangnya tengah berkumpul diruang keluarga sambil bercanda gurau. Dan juga disana ada Alvaro dan Rian yang telah pulang kuliah.
Tiba-tiba ponsel Icha pun berdering dan ternyata Marchell yang menelponnya.

"Bang bentar yah, aku angkat telpon dulu" ucap Icha sambil berlalu dari ruang keluarga.

"Icha gimana malam ini jadi kan?" tanya Marchell dari sebrang sana.

"Emm bentar yah gue izin dulu sama abang-abang gue"

"Dari tadi pagi belum izin?"

"Belum hhe, abisnya takut, yaudah ntar gue hubungi lagi yah. Byee"

Tut.. Tut.. Tutt....
Icha pun mematika telpon secara sepihak dan segera menemui abangnya.

"Bang" ucap Icha sedikit gugup.

"Apa" kompak semuanya.

"Boleh gak nanti malam aku dinner sama Marchell?" tanya Icha.

"GAK BOLEH" tegas semuanya.

"Emangnya kenapa Bang? Kan aku udah janji sama dia" balas Icha.

"Pokoknya abang tegasin, kamu jangan dekat-dekat sama yang namanya Marchell itu" tegas Rian.

"Tapi dia baik bang" sahut Icha.

"Abang gak akan izinin" tegas Alvaro.

"IYA EMANGNYA KENAPA SAMA MARCHELL BANG" teriak Icha.

"ICHA" bentak Rian yang membuat Icha menunduk.

"Dia gak baik buat kamu" lanjut Rey.

"Tapi bang-"

"Udah mending sekarang kita makan dan kamu Icha, kita gak akan izinin kamu pergi" lerai Rafa.

Icha pun hanya bisa menunduk pasrah. Mood Icha hancur, ia pun hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Icha kenapa makanannya diaduk-aduk terus?" tanya Aldo.

"Icha lagi gak mood. Icha ke kamar dulu" sahut Icha kesal sambil meninggalkan meja makan.

Para orang tua pun menatap anak-anaknya satu persatu seolah berkata 'ada apa dengan Icha?'.

"Katanya malam ini Icha ada dinner sama Marchell C murid baru itu" sahut Rian.

"Iya tapi kita gak ngizinin, karena kita ngelihat gelagat dia kayak orang yang gak baik" sambung Rey.

"Menurut Opa, mending kalian izinin Icha kasihan dia, dan salah satu dari kalian harus ikut untuk menjaga Icha" jelas Alex-Opa mereka.

"Biar aku aja Opa" sahut Alvaro.

"Aku juga ikut Opa" tambah Adit.

"Gak, lo gak boleh ikut. Biar gue aja" lanjut Alvaro yang membuat Adit mendengus kesal.

"Kalau gitu Papa bujuk Icha dulu" sahut Aldi sambil menaiki tangga menuju kamar Icha.

'Tok... Tokk... Tokkk'

"Icha, buka pintunya sayang, ini Papa" ucap Aldi dari balik pintu kamar Icha.

'Cklekk'

"Papa" lirih Icha sambil menangis didekapan Aldi.

Aldi pun membawa Icha masuk kamar, dan mengajak Icha duduk di pinggir ranjang.

"Kamu kenapa hm?" tanya Aldi.

"Pa, Icha kan pe-pengen dinner sama Marchell tapi, a-abang pada gak ngizinin Icha" jelas Icha sambil sesegukan.

"Kata siapa gak diizinin. Papa ngizinin kamu kok, tapi kamu pergi nya harus sama Bang Varo yaa" jelas Aldi.

Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang