Chapter 13

11.4K 433 17
                                    

Hari ini adalah hari Senin, hari dimana semua orang kembali sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Sebaliknya dengan Icha, ia masih terlelap tidur dengan selimut yang masih terbalut ditubuhnya.

Tiba-tiba ponsel nya berbunyi menandakan notifikasi dari seseorang. Icha yang merasa terganggu pun segera membuka matanya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan.

Kak Arkan❤

Pagi Sweetie❤

Pasti kamu baru bangun kan?

Sekarang kamu siap² gih. Kakak akan jemput kamu dan kakak gak nerima penolakan.

Oke bye sweetheart❤

Pagi juga kak😊✔✔

Hhe iya kak, kok kakak tahu😅✔✔

Iya kak😑✔✔

Bye✔✔

Merasa tidak ada balasan, Icha pun memutuskan untuk segera mandi karena Arkan akan menjemput nya.

Tak berselang lama, Icha pun keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang sudah terbalut dengan baju seragamnya. Ia pun langsung menyisir rambutnya, memakai bedak baby, dan juga memakai sedikit lipbalm agar bibirnya tidak terlihat pucat.

Setelah dirasa siap ia pun segera keluar dari kamar sambil menenteng tas dan sepatunya.

"Pagi Pa, Bang" sapa Icha.

"Pagi Honey" balas Abang Icha kompak

"Pagi sayang" balas Papa Icha.

"Pagi Sweetie" ujar Arkan.

"Loh kok ada kak Arkan" tanya Icha.

"Kan dia mau jemput kamu sayang" gemas Papa Icha.

"Ohh iya Icha lupa hhe" kekeh Icha.

"Yaudah sekarang kamu duduk sini kita sarapan" sambung Papa. Dengan segera Icha pun duduk di samping Papanya dan juga tepat berhadapan dengan Arkan.

Icha melihat Arkan sekilas, dan langsung mengalihkan pandangannya. Arkan yang melihat nya gemas sendiri dengan Icha yang malu-malu.

Tak berselang lama. Mereka pun sudah selesai makan.

"Pa Rian berangkat dulu yah, ada jadwal kuliah pagi soalnya" pamit Rian sambil menyalami lengan Papanya. Dan Papanya pun mengangguk mengiyakan.

"Untuk loe Arkan jagain adek gue baik-baik ye jangan sampai lecet sedikitpun" tegas Rian yang membuat Arkan bergedik ngeri.

"Siap Bang" balas Arkan.

Selang beberapa menit Rian pergi, Rey dan Lio pun segera pamit. Begitu pun dengan Icha dan juga Arkan.

"Pa Icha berangkat dulu yah" pamit Icha sambil menyalami lengan Papanya.

"Iya sayang hati-hati yah. Nak Arkan tolong jagain putri saya yah jangan sampai ada yang lecet sedikit pun" ujar sang Papa yang membuat Icha kesal dalam hati karena mereka selalu possessive terhadap dirinya.

Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang