Chapter 39

9.8K 450 68
                                    

"ICHA" teriak semua orang.

****

Keluarga Icha pun langsung membawa Icha kerumah sakit.

Sesampainya disana Icha segera mendapat penanganan yang sangat intensif. Alat bantu pernapasan beserta infus sudah dipasangkan di tubuhnya.

Tit...Tit...Tit...

Alat pendeteksi jantung pun sudah terpasang. Dan dokter Dhika pun segera melakukan tindakan operasi pada Icha.

Sedangkan di luar ruangan, keluarga Icha serta sahabat Icha tengah menunggu Icha yang masih ditangani oleh sang dokter.

Sudah tiga jam berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda operasi Icha akan berhenti. Semua keluarga dan para sahabat menunggu dengan perasaan yang gelisah dan juga cemas.

"Pa, putri kita pasti baik-baik aja kan?," lirih Risa-Mama Icha.

"Pasti Ma, Putri kita pasti baik-baik aja. Dia kan anak yang kuat," kata Aldi-Papa Icha.

"Lama banget," gumam Adit.

"Hmm, udah tiga jam," jawab Azka.

"Semoga aja Princess baik-baik aja," celetuk Rian.

"Semoga, kita berdoa aja," kata Alvaro dengan menatap nanar pintu ruangan UGD.

'Huft...bertahanlah Cha. Banyak orang yang menunggu lo disini. Kemarin lo janji kan, lo gak akan ninggalin gue,' batin Sasha.

'Gue mohon bertahan Cha' batin Arkan.

Di dalam ruangan dokter sudah berhasil mengangkat sel kanker yang berada di tubuh Icha. Dan akhirnya Icha terbebas dari penyakit leukimia tersebut. Disaat kondisi Icha tengah sedikit membaik, namun permasalahan selanjutnya datang. Detak jantung Icha kian melemah. Namun dokter Dhika dan beberapa dokter dan suster lainnya terus berusaha untuk menormalkan detak jantung Icha.

"Kenapa jantung pasien tidak bereaksi?," Panik dokter yang bernama Dhika tersebut. Lalu ia pun terus berusaha kembali untuk mengejutkan jantung Icha dan hingga akhirnya ia pun berhasil menormalkan kembali detak jantung Icha.

Tak berselang lama, lampu ruang operasi mati pertanda bahwa operasi telah selesai. Dan tak lama, dokter Dhika pun keluar dari dalam ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaan adik saya dok?," tanya Alvaro, Rian, Azka, Rey, Adit, Rafa, dan Lio kompak.

"Operasi nya berhasil, namun keadaan pasien kritis," jawab dokter Dhika.

"Kritis?" gumam Risa-Mama Icha tak percaya.

Semua keluarga dan para sahabatnya baru saja menghela nafas lega karena operasi Icha telah berhasil. Tetapi mereka kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit bahwa Icha kritis.

"Apakah saya sudah bo--

"Dokter!! Dokter!! Kondisi pasien semakin memburuk!!" teriak seorang dokter lain dari dalam ruangan.

Dengan sigap dokter Dhika pun segera  kembali masuk kedalam ruangan tersebut.

Lio menatap kosong kearah pintu ruangan Icha. Tiba-tiba Azka pun menepuk pundak Lio pelan.

"Princess akan baik-baik aja, bukannya dia udah janji gak akan ninggalin kita? Princess pasti akan menepati janjinya," kata Azka. Lio pun mengangguk pelan.

"Hiks...Hiks... Ayah, Icha pasti baik-baik aja kan?," tanya Vira-Bunda Icha kepada Aldi-Papa Icha.

"Iya Bun, Icha pasti baik-baik aja," jawab Aldo sedikit tidak yakin, karena dia juga tidak tahu apakah Icha akan baik-baik saja atau tidak.

Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang