Possessive Brother's [COMPLETED]

Chapter 32

"Dek kamu makan dulu ya sayang" kata Alvaro.

"Icha gak nafsu makan bang" jawab Icha lemas sambil bersandar di kepala ranjang.

"Kamu dari kemarin belum makan loh. Sekarang makan yah" Icha pun menggeleng lagi.

"Huft yaudah kalau kamu gak mau makan, abang simpen makanannya di nakas. Abang keluar" ucap Alvaro dingin sambil keluar dari kamar Icha.

"Abang" lirih Icha.

Alvaro pun membalikkan badannya ketika Icha memanggilnya.

"Kenapa?" dingin Alvaro.

"Hiks.. hiks... Icha minta maaf" lirih Icha sambil terisak.

Alvaro pun segera menghampiri Icha dan langsung membawa Icha kedalam dekapannya.

"Ssttt, udah yah jangan nangis sayang," ujar Alvaro.

"Icha minta maaf bang" lirih Icha.

"Iya sayang abang udah maafin kamu. Tapi sekarang kamu harus makan yah" bujuk Alvaro.

"Iya bang"

"Yaudah sini abang suapin" ujar Alvaro.

"Icha bisa sendiri bang"

"Gak, pokoknya abang mau suapin kamu"

Icha pun hanya pasrah, dan akhirnya ia pun makan dengan disuapi oleh Alvaro.

***

Kini Icha tengah bersandar di kepala ranjang nya sambil melamunkan sesuatu.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun segera melihat nama yang terteran dj ponselnya itu.

"Kok gak ada namanya yah, gue angkat aja  deh" gumam Icha.

'Hallo'

'Icha?' ucap suara dari seberang sana.

"Mama?!" gumam Icha.

'Mama?!'

Tutt... Tutt... Tutt...

Panggilan pun di putuskan secara sepihak.

"Itu suara Mama. Mama dimana, Icha kangen?" gumam Icha sambil menangis.

'Ceklek'

Pintu kamar Icha terbuka menampilkan sosok Adit-Abangnya.

"Icha, kamu kenapa nangis sayang?" tanya Adit sambil mendekati ranjang Icha.

'Apa aku jujur aja sama bang Adit?' batin Icha.

"I-Icha tadi denger suara Mama bang" parau Icha.

"Dek Mama ud--

"Bang Mama masih hidup, tadi aja Mama telpon Icha"

"Tapi dek---

"Abang mau apa kesini?" tanya Icha mengalihkan pembicaraan.

"Di bawah ada sahabat kamu mau jenguk kamu" jawab Adit.

"Yaudah ntar Icha kebawah"

"Jangan, biar abang panggil aja mereka kesini"