Chapter 33

8.8K 456 35
                                    

Happy Reading❤

****

Sinar matahari menyeruak masuk ke dalam kamar seorang gadis yang masih bergelung dengan selimut tebal nya itu.

Ya. Dia adalah Alisha Corinna Emery atau yang kerap di sapa Icha oleh keluarga serta teman-temannya.

Icha yang merasa terusik dengan sinar matahari pun segera bangkit dan melirik ke arah jam weker yang berada di atas nakas.

Mata nya membulat sempurna ketika ia melihat jam tersebut yang telah menunjukkan pukul 06:45.

Ia pun menyebabkan selimut nya lalu melangkah kan kakinya keluar kamar untuk menemui keluarganya yang berada di lantai bawah.

"Huaa kalian jahat, kok gak bangunin Icha sekolah sih" kesal Icha.

Ia tak menyadari bahwa ia masih memakai piyama tidurnya.

"Kita sengaja gak bangunin Icha, karena keadaan Icha belum sepenuhnya sembuh sayang. Lagi pula ini kan hari Minggu sayang" kata Alex-Opanya.

"Ohh iya yah kok Icha bisa lupa hari ini hari Minggu sih" gumam Icha yang masih dapat terdengar oleh semuanya.

"Loh dek kok kamu masih pake piyama" kata Rian sambil menahan tawanya.

"Hhe Icha tadi tuh panik, karena Icha takut kesiangan pergi ke sekolah" kekeh Icha.

"Sayang sebenarnya Papa gak setuju jika kamu pergi ke sekolah lagi, karena kondisi kamu yang semakin melemah. Papa memutuskan kamu homeschooling aja yah, Papa khawatir sama kamu" ujar Aldi.

"Apa Pa? Homeschooling? Gak Icha gak mau. Apa Papa meragukan kesehatan Icha? Icha mau pergi sekolah untuk menemani hari-hari terakhir Icha P, Icha pengen jika Icha nanti me--

"Stop dek, abang gak mau denger kata-kata itu lagi" tegas Rey.

"Maaf bang" lirih Icha.

"Jadi apa Icha boleh sekolah seperti biasanya?" sambung Icha.

"Huft, iya Papa izinkan kamu sekolah. Tapi kamu harus selalu di dampingi oleh abang-abangmu. Papa gak mau kalau nanti kondisi kamu menurun di sekolah" kata Aldi-Papanya.

"Tapi Pa--

"Papa gak terima penolakan apapun" tegas Aldi. Icha pun hanya bisa pasrah.

"Pa Icha mau tanya sama Papa. Apa Papa ngerasain kehadiran Mama di sekitar kita Pa?" tanya Icha yang membuat Aldi diam tak berkutik.

"Jawab Icha Pa"

"Hmm Iya Sayang, Papa ngerasain kalau Mama ada disekitar kita"

"Terus Papa percaya gak kalau ternyata selama ini Mama masih hidup?" tanya Icha.

"Sayang Mama kan udah me--

" Stop Pa jangan bilang seperti itu. Icha yakin kalau Mama Icha masih hidup, kemarin aja Icha dengar suara Mama. Kalau benar Mama masih hidup kenapa Mama gak temuin Icha hiks... hiks... "

Vira pun segera menghampiri Icha dan membawa Icha ke dalam dekapannya.

"Sstt, Icha dengerin Bunda yah mungkin itu cuma perasaan kamu aja sayang" kata Vira-Bundanya sambil mengelus rambut Icha sayang.

"Tapi perasaan Icha sangat yakin Bun kalau Mama Icha masih hidup"

"Yaudah sekarang kamu mandi gih, bau apek" kata Vira sambil menguraikan pelukannya.

"Bunda mah, Icha wangi gini di bilang bau. Walaupun Icha belum mandi tapi Icha masih tetep wangi kok" balas Icha sambil menghapus sisa air matanya.

Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang