Chapter 4

26.4K 945 7
                                    

'Pukul 05:00'

Icha terbangun dari tidur nya, kemudian ia segera bergegas ka kamar mandi, dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Setelah siap ia pun segera turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama ketiga abangnya.

"Good Morning"

"Morning Icha"

"Morning Sayang"

" Morning Dek"

Mendengar jawaban Lio, wajah Icha pun berubah menjadi datar. Kemudian ia pun segera duduk disamping Rian dan segera memakan sarapannya.

"Dek makan nya jangan terburu-buru nanti tersedak" tegur Rian.

"Mwhehe, Abhisnyah Ichahh lapwarr bwuangg" ucap Icha yang belum menelan makanannya.

"Kalau makan itu telan dulu, baru ngomong" sambung Rey.

"Dek nanti berangkat bareng abang yah" ujar Lio yang berusaha untuk mendapatkan kembali hati Icha. Icha pun tidak menjawabnya, Lio pun hanya bisa menghela nafas.

"Emm bang Rey, aku berangkat bareng abang yah" tutur Icha.

"Gak dek, abang mau jemput Lidya dulu, Icha berangkat bareng Lio aja yah" ucap Rey. Lidya itu adalah pacar Rey dari kelas 10 SMA. Icha pun mengangguk pasrah.

"Yaudah kalau gitu aku berangkat dulu yah semuanya" pamit Rey kemudian pergi meninggalkan mereka semua.

"Abang juga berangkat dulu yah dek, soalnya ada kuliah pagi, Bye sayang" pamit Rian meninggalkan Icha dan Lio.

"Yuk dek kita berangkat" ajak Lio sambil menggandeng tangan Icha. Icha pun tidak menolaknya, justru ia rindu pada pelukan hangat Lio.

Mereka pun pergi meninggalkan mansion.

Di dalam mobil terjadi keheningan antara keduanya. Icha yang fokus memandang ke arah jendela samping, dan juga Lio yang fokus menyetir, sekali-kali ia melirik ke arah Icha.

Sesampainya di sekolah, Lio pun segera memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.

Ketika Icha ingin beranjak turun dari mobilnya, tangan nya dicekal oleh Lio.

"Dek, maafin abang yah" lirih Lio. Kemudian Icha pun menghempas kasar tangan nya yang di cekal oleh Lio. Kemudian segera turun dari mobil.

'Maafin aku juga bang Lio' batin Icha.

Icha pun berjalan menyusuri koridor sekolah, kemudian ia pun segera masuk ke dalam kelasnya.

"Wihh, dari mana aja lo? Dari kemarin kagak masuk? " tanya Sasha.

"Kepo" sinis Icha, kemudian menenggelamkan wajahnya di tangannya yang ditaruh di atas meja.

"Wess, Seloww dong Mbaanya" jawab Sasha disertai kekehan. Icha tidak menggubris ucapan Sasha.

Tak lama kemudian seorang gurupun masuk ke dalam kelas mereka dan memulai pelajaran.

****

"Woyy Lio, daritadi gue perhatiin, lo melamun terus, ada masalah? " tanya Arsen.

"Kepo lo kek dora" sinis Lio.

"Yee, gue nanya baik-baik santai dong masbroo" sambung Arsen.

"Berisik" ucap Arkan.

"Wess, si beruang kutub akhirnya ngomong juga" canda Arsen. Arkan pun menatap Arsen tajam, sedangkan yang ditatap pun hanya cengengesan.

"Udahlah, tuh pak Johan udah masuk" ucap Lio.

Kemudian mereka pun memulai pelajaran yang diberikan oleh Pak Johan.

****

'Kring... Kringg... Kringgg'
Bel istirahat SMA TUNAS BANGSA berbunyi, semua murid pun berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin. Begitu pula dengan Icha dan Sasha, mereka berdua lebih memilih belakangan untuk keluar kelas, dari pada berdesak-desakan dengan yang lain.

Setelah semua murid keluar, mereka pun segera pergi ke kantin.

Sesampainya dikantin mereka duduk dimeja paling pojok, karena meja yang lain penuh dengan murid-murid lain.

"Icha, Lo mau pesen apa? Biar gue pesenin" tanya Sasha.

"Emm gue pesen Spaghetti sama Teh manis aja deh" tutur Icha.

"Yaudah lo tunggu disini, gue pesenin dulu oke" Kemudian Sasha pun pergi memesan makanan dan meninggalkan Icha sendiri di meja.

Sembari menunggu Sasha, Icha pun lebih memilih memainkan ponselnya, tak lama kemudian Sasha pun datang sambil membawa makanannya pesanan Icha dan makanan untuk Sasha sendiri.

"Thank yah Sha" ucap Icha. Sasha pun mengangguk mengiyakan.

Kemudian mereka pun memakan makanan mereka masing-masing. Tiba-tiba ada suara yang berhasil menghentikan acara makan mereka.

"Emm dek, apa abang boleh ikut duduk disini, meja yang lain penuh tuh" ucap Rey.

"Duduk aja bang" jawab Icha.

Kemudian Icha dan Sasha pun melanjutkan acara makan mereka berdua. Begitu pula dengan Rey dkk mereka memakan makanan yang daritadi dibawanya.

Tak lama kemudian mereka pun selesai makan. Mereka pun saling bercanda gurau.

"Dek ikut abang ke rooftop sebentar yuk, abang mau ngomong sama kamu" ajak Lio sambil menggandeng tangan Icha. Icha pun menoleh ke arah Rey, dan Rey pun mengangguk seolah berkata 'ikut aja dek'. Dan kemudian Icha pun mengangguk.

Sedangkan teman-temannya yang lain hanya memperhatikan obrolan mereka berdua, tidak mau ikut campur dalam hubungan keluarga mereka.

Sesampainya di rooftop, Icha pun menghempaskan tangan Lio kasar.

"Dek maafin abang yah, abang tahu abang salah, tolong maafin abang ya dek" lirih Lio sambil menitikan air matanya. Begitulah Lio jika menyangkut Icha.

Icha yang tidak tega melihat abangnya, segera memeluk abangnya erat. Dan Lio pun membalas pelukan Icha.

"Icha udah maafin abang, Icha juga minta maaf yah bang atas perlakuan Icha ke abang, Icha merasa bersalah sama abang hiks... Hiks... " ucap Icha sambil menangis sesegukan.

"Sstt, Icha gak salah, lagian abang juga udah maafin Icha kok" jawab Lio.

"Yaudah sekarang jangan nangis lagi yah, abang aja udah gak nangis, masa kamu masih nangis, nanti cantiknya ilang loh" goda Lio.

"Iihh abang" kesal Icha, sembari memukul dada bidang Lio.

"Hahaha, yaudah mending sekarang kita kembali ke kelas yuk, udah bel tuh, pasti yang lain juga udah kembali ke kelas" ajak Lio. Icha pun mengangguk.

Kemudian mereka berdua pun segera keluar dari rooftop dan kembali ke kelas masing-masing dengan Lio yang mengantarkan Icha sampai ke kelasnya terlebih dahulu.

****

Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang