Chapter 7

17.8K 749 10
                                    

Seorang pemuda tengah duduk di atas king size sambil mengerjakan tugasnya di laptopnya, Ia tidak bisa fokus mengerjakannya. Ia hanya terfokus pada adiknya---Icha.

'Arrghh' teriaknya frustasi sambil menutup laptop nya kasar.

"Dek maafin Bang Rian yah, abang gitu karena sayang sama kamu sayang" lirih Rian.

Ya---Rian. Pemuda tersebut sedang frustasi karena merasa bersalah pada adiknya---Icha.

Sedangkan dilain tempat, Icha sedang berada di kantin sekolah bersama sahabatnya---Sasha.

"Cha lo tahu kak Arsen gak? " tanya Sasha sambil memakan makanannya.

"Ya taulah ogeb, kan sahabatnya abang gue" ketus Icha. Karena saat ini Icha sedang PMS.

"Sans dong yang, gue tanya baik-baik, Ehh iya Cha, pulang sekolah main ke rumah gue yuk" ujar Sasha.

"Yang yang pala lo peang, Iya ayukk" sewot Icha sambil memutar bola matanya malas.
Sedangkan Sasha pun hanya menampilkan gigi putihnya itu.

Tiba-tiba semua murid yang berada dikantin pun langsung heboh dengan datangnya para most wanted, siapa lagi kalau bukan Arkan dkk.

'Rey cakep amat dehh'

'Uuuhh Lio bebepQuhh'

'Arsen my salaki'

'Woww it's so handsome Arkan'

Sedangkan mereka hanya acuh tanpa menghiraukan ucapan mereka. Arkan dkk berjalan menuju ke arah meja Icha dan Sasha.

"Cha liat tuh abang lo dkk ke arah sini deh" ucap Sasha. Icha pun mengalihkan pandangan nya pada mereka.

"Haii dek" ucap Rey dan Lio berbarengan. Icha pun membalasnya dengan senyum tipis, karena hari ini ia sedang badmood.

"Kita boleh gabungkan? " tanya Arsen.

"I-iya bo-boleh kok kak" gugup Sasha, karena ia malu pada Arsen. Arsen yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum ke arah Sasha, dan itu berhasil membuat pipi Sasha merah seperti kepiting rebus.

"Kalian udah pesen" tanya Rey. Icha dan Sasha pun mengangguk.

"Yaudah, Sen pesenin kita makan dong, lo gue traktir deh" ucap Arkan.

Arsen yang mendengar kata 'traktir' pun langsung bangkit dari duduknya.

"Okeyy, Lo mau pada mau pesen apa? " tanya Arsen.

"Gue mau Spageti sama Milkshake coklat" ucap Arkan.

"Yaudah samain aja deh semuanya"

Kemudian Arsen pun segera berlalu memesan pesanan mereka.

"Emm dek, apa kamu udah baikan sama bang Rian? " tanya Lio hati-hati.

"Belum bang" jawab Icha malas. Karena ia sedang badmood dengan abangnya---Rian.

"Hallo, pesanan tuan-tuan muda telah datang" teriak Arsen sambil membawa nampan pesanan sahabatnya.

"Berisik Lo" ketus Arkan kemudian mengambil makananya dari nampan.

Mereka semua pun langsung memakan pesanan mereka.

Tiba-tiba suara deringan ponsel mengalihkan pandangan mereka.

"Ponsel siapa tuh" tanya Arkan.

"Ponsel gue" jawab Icha.

Kemudian Icha pun segera melihat siapa yang menelponnya.

'Bang Rian is Calling'

Dengan rasa malasnya, Icha pun segera mengangkat teleponnya.

"Hallo"

"Dek nanti pulang sekolah langsung pulang ke rumah yah"

"Icha mau main dulu ke rumah Sasha bang"

"Abang gak izinin kamu kemana-mana. Dan abang tidak menerima penolakan" tegas Rian.

"Tap--"

'Tut... Tutt... Tuttt... '

Rian pun mematikan telpon secara sepihak, dan itu membuat Icha kesal setengah mati.

"Arrghh" teriak frustasi Icha.

"Dek kamu kenapa" tanya Rey. Icha pun hanya menggeleng kan kepalanya.

"Lo kenapa Cha" tanya Arkan.

"Gue gak papa kok kak" balas Icha, Kemudian ia pun segera bangkit dari duduknya meninggalkan mereka yang terheran-heran dengan dengan sifatnya Icha. Tidak biasanya Icha seperti itu.

"ICHA LO MAU KEMANA, TUNGGUIN GUE" teriak Sasha kemudian ikut menyusul Icha.

"Adek lo napa Rey" tanya Arkan.

"Gak tahu gue, yuk Li ikutin dia, gue takut kenapa-napa" ajak Rey dan Lio mengangguk. Kemudian mereka berdua pun pergi menyusul Icha.

"Nah sekarang tinggal kita berdua, Iya gak beb" alay Arsen.

"Najis" ketus Arsen. Kemudian pergi meninggalkan Arsen sendiri.

"ARKAN TUNGGUIN GUEE" teriak Arsen. Kemudian ikut menyusul Arkan.

****

"Argh, kenapa hidup gue harus gini sih" teriak Icha sambil melihat lapangan dari pagar rooftop.

"ICHA LO MAU BUNUH DIRI HAH" teriak Sasha panik.

"Yakali gue bunuh diri Sa, gue cuman liat pemandangan aja" elak Icha.

"Dek kamu ngapain di sini? " tanya Rey yang baru saja datang bersama Lio.

"Cuma nenangin pikirin aja bang" jawab Icha.

"Emang apa yang lo pikirin? " tanya Arkan yang baru saja datang bersama Arsen dibelakangnya.

"Loh, kok kalian semua ikutin Icha? " ucap Icha mengalihkan pembicaraan.

"Jangan ngalihin pembicaraan Cha, sebenarnya lo kenapa? " Sambung Arsen.

"Bener kok gue gak papa" alibi Icha.

Mereka semua menghela nafas dengan sifat keras kepala Icha.

"Yaudah mending sekarang kita ke kelas yuk, udah beli tuh" ujar Arkan.

Kemudian mereka semua pun keluar dari rooftop dan kembali ke kelasnya masing-masing.

****

Sedangkan saat ini Rian sedang melamun di kamarnya seorang diri.

"Ma Rian janji, Rian akan jaga Icha dengan baik" gumam Rian.

"Dek sekali lagi maafin abang yah, abang kayak ini karena khawatir sama kamu, karena kamu adalah satu-satunya perempuan di rumah ini setelah Mama, dan Maaf juga kalau abang selalu kekang kamu, ini semua juga demi kebaikan kamu sendiri." sambung Rian kemudian ia pun segera terlelap tidur.

****

Alhamdulillah akhirnya bisa up lagi setelah sekian lama.
Jangan lupa, terus baca cerita ini yah.
Dan jangan lupa COMENT oke..
Okee see you👋





Possessive Brother's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang