002 - Pelampiasan

3.9K 300 16
                                    

3rd POV:
Seokjin terbangun saat dia merasakan pintu mobil telah dibuka oleh supirnya. Dia beranjak keluar dari mobil porche hitam dia dan berjalan ke dalam rumah dia. Rumah yang sudah diwariskan dari Ibu dia yang juga merupakan seorang model.

 Rumah yang sudah diwariskan dari Ibu dia yang juga merupakan seorang model

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia masuk kedalam rumah itu, menunggu seseorang untuk menyapa dia. "Jin-hyung!" Nah, suara itu yang Seokjin tunggu-tunggu. Dia menoleh ke belakang dan melihat adiknya yang sedang berlari ke arahnya.

"Hyung! Kenapa kau menaruh barangmu disini? Bukannya kamu tinggal sama Ken?" Wajah Seokjin berubah dari bahagia menjadi sedih. Dia tidak ingin menangis di depan adiknya. Namun dia tidak dapat menahan tangisannya lagi. Dia menangis di depan adiknya dan dia pun langsung diberikan pelukan hangat oleh saudaranya itu.

"T-Tae.. D-dia hanya mau menjadi p-pacarku untuk pelampiasan d-dia.." Seokjin mengeratkan pelukannya, Taehyung tidak berkata apapun. Dia membiarkan kakaknya menangis, karena dia tahu bahwa yang sekarang kakaknya butuhkan hanyalah seorang untuk mendengarkan ceritannya.

"D-dia bilang kalau a-aku tidak punya e-etika.." Lalu ada satu lagi yang memeluknya dari belakang. Orang itu merupakan mood booster Seokjin, disaat dia sedih. Orang ini lah yang akan membantu dia untuk melupakan kesedihan tersebut. Hoseok.

"Sudah hyung, dia memang tidak pantas buat kamu." Kata Hoseok yang terlihat sedang membantu Taehyung untuk menenangkan hyung kesayangan mereka. Hoseok merasa marah terhadap orang yang sudah membuat kakaknya seperti ini. Mengapa? Bukan hanya karena dia telah menyakiti Seokjin, tapi karena dia juga telah membuang semua pengorbanan Seokjin dan harapannya begitu saja tanpa memikirkan perasaan dia.

"Kau bisa mendapatkan orang lain, sudahlah lupakan saja." Hoseok berusaha menghibur Seokjin. Seokjin hanya memberikan senyuman kecil kepada mereka, berusaha meyakinkan adik-adiknya agar mereka tidak khawatir. Jin tidak ingin menambah beban mereka, dia bisa melewatinya sendiri. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh dia.

Namjoon's POV:
Hai, seperti yang ada di atas namaku Namjoon. Seorang rapper terkenal, bahkan mungkin sampai di luar South Korea. Sekarang aku lagi mengadakan rapat dengan para manager. Mengenai penawaran bodoh itu.

"Gimana Namjoon? Kamu tahu kan ini bisa membawa untung besar untuk kita." Si manager berusaha membuatku mengatakan "iya" Jujur saja aku tidak mau namun pada saat manager mengatakan "untung" aku tidak berpikir panjang dan langsung mengatakan iya. Si manager memberikan foto si model tersebut.

Aku sempat terkejut, jujur saja aku tidak percaya bahwa orang-orang seperti dia beneran ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sempat terkejut, jujur saja aku tidak percaya bahwa orang-orang seperti dia beneran ada. Yang aku tahu mereka menggunakan operasi plastik. Namun si manager tidak menemukan bukti apapun bahwa dia melakukannya. Dan disinilah aku sebentar lagi akan menemui orang yang selama ini aku kira hanya sebuah khayalan.

Kita (Manager, aku, dan dia) akan bertemu di sebuah cafe untuk menentukan apa yang akan kita lakukan nantinya, mungkin hanya pembagian script dan beberapa penjelasan tentang film/acara TV itu.

Aku pulang ke rumahku dengan mobil porche putihku. Aku tidak butuh supir, entah apa yang menguntungkan kita jika menggunakan jasa mereka. Itu hanya akan merugikan diri kita, apalagi jika kita sudah bisa menyetir sendiri. Untuk apa?

Aku jalan menuju ke kamarku, dan duduk di ujung kasur. Sambil memikirkan beberapa lirik dan alunan untuk lagu aku yang berikutnya.

 Sambil memikirkan beberapa lirik dan alunan untuk lagu aku yang berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil memandang keluar, aku menikmati pemandangan kota ini. Aku bisa saja pergi ke negara manapun yang aku mau, namun kota Seoul lah yang pasti jadi pilihan pertamaku.

Aku jadi tidak sabar menunggu hari esok, meski aku dan orang itu akan membuat acara TV dimana kita akan "berpacaran" aku tidak keberatan. Setidaknya masih ada untung yang aku dapatkan dari menurunkan harga diriku untuk menyamainya dengan orang yang hanya menjadi seorang model majalah.

Terserah kamu mau bilang apa, aku memang seperti ini. Melakukan segalanya demi uang, karena di realita, kamu tidak bisa hidup tanpa hal itu. Aku hanya berusaha berpikir logis.

Aku belajar hal itu dari ayahku, ayahku adalah seorang yang keras. Meski begitu aku berterima kasih pada dia karena dialah yang mendorongku untuk menjadi orang yang sukses seperti sekarang ini.

Setelah memikirkan lirik dan alunan lagu yang akan aku buat. Aku menuliskannya di buku tulis kesayanganku, hadiah pemberian ayahku pada saat aku ulang tahun yang ke 21. Rasanya sangat lucu orang berumur 21 mendapatkan hadiah sebuah notes. Aku mulain menuangkan seluruh isi hatiku ke buku tersebut.

Moonchild

-------------------------------------------------------
Anyeong!!
Sorry ya kalau mungkin ada kesalahan yang ada di cerita itu. Thx ya buat yang baca.
사랑해!!

Word count: 700 words

Celeb Crush ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang