019 - Rencana Jimin

989 89 1
                                    

20:57 KST Namjoon's POV:

Aku membeku di tempatku. A-apa ini? Apa dia barusan menciumku? Aku memegang bibirku, masih bisa merasakan bayangan bibirnya .

Aku lalu mendongak ke atas, melihat langsung ke arah Jin yang sedang melihatku. Dia tidak bergerak seinci pun. "Yah Namjoon!"

Seseorang berteriak dari samping. "Kau dengar aku??!!! Kau hebat!!" Jungkook berlari ke arahku. Ya, dia ikut bersamaku tadi. Yoongi hanya terduduk di salah satu kursi sambil memegang hp-nya.

"Hey hyung! Lihat sini dongg!!" Jungkook memajukan bibirnya. Aku terkekeh pelan melihat adikku yang lucu ini. "Iyaaa, makasih kelincikuu!!" Aku sengaja merangkulnya dengan cepat sehingga dia nyaris terjatuh.
"Aish hyungg! Untung aku ngga jatuh, kalau jatuh ntar mukaku kena. Nanti ngga ada yang suka lagi sama aku."

"Terserah kau kook."

Yoongi's POV:
Aku sedang berbicara dengan Jimin. Ya, tentu saja untuk membahas tentang rencana yang telah terbatalkan itu.

Aku pergi dari tempat dudukku, sedikit jauh dari yang lain. Aku mengangkat telefonnya. "Ada apa Tuan?" Sepertinya dia memiliki rencana baru..

"Jangan pura-pura tidak mengerti! Dimana dia sekarang?!" Aku menghela nafasku, tidak usah teriak bisa kan? "Dia sedang shooting, baru saja selesai klip pertama, ada apa?"

"Haishh!! Aku tidak akan tinggal diam! Yoon, bantu aku melakukan sesuatu!" Lagi-lagi aku menghela nafas, ngga bisa sabar dia. "Apapun akan aku lakukan Tuan."

Mendengar suara tertawa pelan dari dia, aku sudah bisa membayangkan seringai liciknya itu. "Lihat saja hyung, aku akan menyiksamu sama seperti dia yang sudah menyiksa Ibuku dulu.."

Yaampun, aku tidak butuh sesi curhat. Ini sudah lebih dari jam delapan, mungkin sembilan. "Katakan saja apa yang harus kulakukan.." "Aku ingin kau untuk membantuku menyingkirkan si sok keren itu."

"Lah, dia kan ngga salah apa-apa." Ini orang gimana sih. "Hei, kau bukan siapa-siapa, turuti saja perintahku!" Aku langsung menjauhkan hp dari telingaku.

"Baik, mau aku bunuh atau-" "Sembunyikan saja bodoh, aku tidak sekejam itu!" Aku mendengar langkah dari belakang, Jin hyung mau menghampiriku.

"Ehh.. Tuan, ada orang yang mendekat, aku harus menutup telfon ini." "Baik, akan aku text nanti." Bip. Hpku aku masukkan ke dalam kantong dan berpura-pura sedang melihat-lihat bunga.

"Yoongi hyung, ayo kita pulang. Kita lanjut shootingnya besok siang." Jin berkata kepadaku sambil memberikanku sekaleng coke. Ya Tuhan, apa aku bisa menyiksa orang sebaik ini?

"Kamu tidak ada jadwal photoshoot Jin?" "Tidak, tidak ada sampai dua minggu kedepan. Mereka menyuruhku untuk fokus ke pekerjaanku yang satu ini."

"Oh oke, yang lain mana?" Dia menunjuk ke arah mobil. "Sudah didepan mobil." Kita berjalan ke arah mobil. "Jadi, ini langsung pulang?"

"Tidak hyung! Kita ke tempat makan dulu saja, aku lapar." Sela Taehyung. Jungkook dan Taehyung tentu masih belum ingin berbicara satu dengan yang lain.

Mereka duduk terpisah, Tae di tengah sementara Jungkook di belakang bersama Hoseok. "Oke kita akan ke restoran biasa" jawabku.

~Time Skip~ (21:11)
Jujur saja aku merasa aku adalah supir pribadi yang paling beruntung di dunia ini. Jin selalu saja membelikanku barang-barang yang kubutuhkan bahkan inginkan. Tidak lupa juga kalau dia memberiku tempat tinggal.

Memang semua ini sudah cukup untukku, lalu kenapa aku bekerja dengan Jimin? Dia telah mengancamku. Jika aku memberi tahu tentang hal ini meski hanya pada satu orang saja.

Dia akan membunuh seluruh keluargaku. Tentu aku bisa melaporkan polisi tentang hal ini. Tapi dia bukan orang biasa. Dia adalah Park Jimin, seorang pemilik perusahaan entertainment terkenal.

Dia bisa saja membela dirinya dengan begitu mudah dan menyuap orang-orang untuk berada di pihaknya. Aku tidak berani untuk melakukan hal sepe-

"Yah! Kau dengar tidak?" Hoseok tiba-tiba bertanya kepadaku. "M-maaf aku tidak mendengarkan." Hoseok memasang senyum malaikatnya, "Kau mau makan apa?"

Akhirnya aku memesan steak ayam. Keadaan di meja makan begitu tenang, memang aku sudah biasa dengan keadaan ini. Tetapi ada sesuatu yang janggal.

Tapi yasudah, untuk apa aku peduli? Toh tidak ada urusannya denganku. "Kau mau nambah?" Jin bertanya dengan mulut yang masih mengunyah itu.

"Oh tidak, sudah cukup." Aku melihat Namjoon dan Jungkook mereka sudah menghabiskan dua piring pasta. Yaampun, bagaimana bisa mereka memakan segitu banyaknya tanpa menambah berat badannya sama sekali.

"Gimana kalau kita pulang? Ini sudah larut malam." Namjoon akhirnya berkata. Jungkook hanya menguap dan menggosok matanya. "Yasudah ayo, biar aku yang setir."

Lho... "Tuan muda, biar ak-" "Kau sudah menyetir dari tadi, dan apa yang aku bilang tentang nama panggilan?" Dia memberiku tatapan yang tak bisa diartikan.

"U-Untuk memanggilmu J-Jin." Dia tersenyum, untuk saja. "Bagus, sekarang biar aku yang mengemudi." Kita lalu beranjak pergi dari restoran.

~Time Skip~ (22:07) Jin's POV:
Yaampun, Yoongi hyung tertidur dong di kursi. "Yah Tae, bisa tolong bangunkan Yoongi hyung?" Aku menoleh kebalakang sambil melepas sabuk pengamanku.

"Ya hyung, sebentar." Aku keluar dari mobil dan menghirup udara, menikmati pemandangan malam ini sejenak. "Hyung! Ayo!" Jungkook berteriak, dia sudah ada didepan pintu rumah.

Aku berlari kesana. Yoongi sudah dipapah Tae ke kamarnya. Sementara Namjoon dan Jungkook masih berada di ruang tamu. "Hoseok, kau pergi bersama Namjoon tidak?" Hoseok mengangguk.

"Aku harus ikut hyung, Namjoon memiliki deadline yang sebentar lagi akan datang untuk lagu dia." Dia memasang muka berbinarnya. Aku mengelus rambutnya sedikit.

"Ya, emangnya lagu apa yang sedang kalian kerjakan?" Aku memang tidak peduli dengan lagu-lagunya untuk sekarang. Tapi melihat muka dia yang berbinar itu, aku mengerti apa maksudnya."

"Judulnya Persona hyung!! Gila bagus banget lho, hyung harus lihat nanti!" Dia meloncat-loncat kegirangan. "Ya akan kudengarkan, sana balik ke kamarmu. Jangan begadang lagi." "Siap hyung!"

Dan dengan itu dia menghilang dari pandanganku. Aku berjalan ke arah ruang tamu dan membangunkan pria ini yang tidak sengaja tertidur di sofa.

"Kook.. Kookie.. Kookie!" Dia membuka matanya sedikit, menggosok matanya. "Apa hyung?" Kata Jungkook. Dia sungguh adalah penggemarku yang paling beruntung.

-------------------------------------------------------
Hey Guys!! Ini nihh next chap-nya!!
Thanks ya buat yang masih baca sampe sekarang!!
I 💜 YOUUU!!!

I'm Ashley, X💜X🖤 baiii!!!!!

Word count= 962 words

Celeb Crush ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang