Jimin's POV:
"Bagaimana bisa kau gagal?! Kalau dia tahu bahwa aku yang merencanakan semua ini bagaimana?!!" Aku menaikkan nadaku kepada Yoongi."Maafkan aku Tuan, berikan aku satu kesempatan lagi, kau tidak akan menyesal." Dia menunduk di depanku. Inilah yang aku suka, ditakuti semua orang.
"Baik, tapi jika gau gagal, kau tak akan ku ampuni." Dia mengangguk yakin. Lalu dia pergi dari penglihatanku. Aku menghela nafas dan melihat ke arah Eunha.
"Sayang, kamu sibuk sekali belakangan ini." Aku tersenyum melihat dia yang melakukan aegyo. "Aigoo.. bayiku, gimana kalau kita bersenang-senang?" Dia lalu menyeringai, dan akhirnya aku membawanya ke kamar.
~Meanwhile~ Jin's POV:
"Ini teh hangatnya hyung." Hoseok memberikanku gelas berisi teh itu. Aku meminumnya pelan, menikmati setiap kehangatan yang ku dapatkan.Lalu tiba-tiba, Yoongi terlihat didepan mataku. "Jin hyung, kau dari mana saja??!!!! Tadi malam kau menghilang tanpa jejak!!" Yoongi berteriak dan mulai mengecek badanku mencari apakah ada yang terluka atau tidak.
"Lho, bukannya kau bersamaku tadi malam?" Aku bertanya kepada dia. "Saat kau memetik buah, aku pergi ke arah mobil untuk mengambil hpku yang tertinggal!!! Kau kemana saja??!!" Oh.. aku kira.
"Ada seseorang.. dia.. menahanku dan menutup mulutku dengan kain basah dan menahan tanganku. Aku tidak melihat mukanya... yang kutahu berikutnya adalah aku bangun disini." Yoongi menghela nafas.
"Untung saja kau tidak apa-apa. Makasih Seok, Tae." Hoseok dan Taehyung hanya mengangguk dan tersenyum. "Lalu apa yang kau lakukan saat aku hilang?" "A-aku.. aku mencari kau di sekeliling taman! Mengitari jalan, siapa tau kau kira aku sudah pulang."
"Oh.. maaf sudah membuatmu khawatir." Dia mengangguk paham. Namjoon tiba-tiba datang bersama Jungkook dengan tatapan sinisnya itu. "Kau tidak usah pura-pura baik sama hyung, aku bisa melihat kemiripan seragam mu itu dengan 'orang' yang mencelakai Jin hyung."
Semua mata menoleh ke arahnya. Dia mulai terlihat panik. Kenapa? "K-kan baju seragam ini tidak hanya aku yang pakai." Dia berkata. Aku mengangguk pelan menyetujui perkataannya. "Dia benar, seragam itu tidak mungkin hanya dia yang gunakan."
Yang lain hanya berdecak dan melihat ke arah lain. Aku bingung, dia tidak mungkin adalah orang yang mencelakai ku. Dia sudah ada bersamaku sejak kecil. "Yah, dia itu lebih tua dari kita semua. Kenapa kalian bertindak tidak sopan padanya?" Aku bertanya pada mereka, mulai merasa kesal.
"Terserah kau hyung." Jungkook pergi ke luar. Apa sih yang dia mau?! Aku mau pergi ke luar mengikuti dia, namun Namjoon menahanku. "Biar dia pergi sendiri." "Tapi Nam-" "Aku kakaknya, aku tahu lebih banyak tentang dia daripada kamu."
Aku menghela nafasku, kembali duduk di kursi menyenderkan kepalaku ke bahu Tae. "Kau pusing hyung?" Tae langsung bertanya dan membetulkan posisinya. Aku menggelengkan kepalaku. "Maaf hyung, aku percaya sama kamu kok." Aku berkata kepada Yoongi.
Yoongi hanya melihat ke aku dan memberi senyuman gummy dia itu. "Tidak apa-apa, aku akan keluar seperti biasa, permisi." Dia lalu pergi ke luar. "Hyung, kenapa kau percaya sekali sama dia?" Hoseok yang dari tadi diam bertanya.
"Dia sudah bersamaku sejak dulu Tae, aku mengerti dia." Jungkook masuk kembali ke rumah dan melihat ke arahku dengan tatapan membakarnya itu. Aku berdiri dan berusaha mendekati dia. Dia berjalan melewatiku tidak peduli akan bahunya yang tidak sengaja mendorongku.
"Yah! Kau bisa marah sama dia tapi setidaknya kau minta maaf!! Jangan hanya karena dia membuatmu marah kau langsung lupa etika!!" Taehyung berteriak langsung berdiri di depanku. "T-Tae sudah Ta-" "Kau diam hyung! Dia sudah tidak sopan sama kau!!"
Hoseok datang dan memelukku erat, dia tahu. Aku sejak dulu tidak suka melihat orang bertengkar. Trauma. Dia yang sudah membuatku seperti ini, karena dia Ibuku meninggal.
"Tae cuku-" belum Hoseok selesai bicara, Taehyung sudah mulai meninju muka Jungkook. "Taehyung!" Aku melepaskan diriku dari Hoseok dan berusaha menenangkan dia. "Jungkook." Jungkook hanya melihat ke arah Tae dengan muka datar, sementara mukaku dengan tatapan seram.
"Kau masih bera-" "Sudah Tae!" Aku berteriak, akhirnya dia tenang. Dia mengeluarkan kata-kata yang tidak pernah aku bayangkan. Dia tidak pernah sekasar ini. "Kau sama saja dengan Ayah hyung, membela orang yang salah.."
Dia pergi dari hadapanku, Jungkook pergi ke kamarnya. Aku.. sudah menjadi orang seperti ayah? Apa aku sejahat itu? "Hyung, dia bilang apa?" "Tidak, dia tidak bilang apa-apa." Lagi-lagi aku memberikan senyumku, senyum palsuku itu.
"Maafkan sikap Jungkook tadi hyung." Namjoon mendekatiku dan menepuk pundakku. "Iya. Manager bilang shootingnya dimulai hari ini, jadi?" Aku mengganti topik pembicaraan.
"Nanti sore, dia akan kesini. Aku akan ke kamar Jungkook, biar aku bicara dengannya." Namjoon memberi senyumannya itu, lesung pipitnya terlihat. Dia teelihat begitu lucu sekarang. "Jangan memarahinya, dia tidak salah." Namjoon hanya mengangguk dan pergi ke kamar Jungkook.
'Kau sama saja dengan Ayah hyung, membela orang yang salah..' Suara Tae terngiang kembali di kepalaku. Dia benar, aku membela Jungkook lebih daripada adikku sendiri. "Hyung? Kau tidak ingin menyusul Tae?"
Suara Hoseok membawaku kembali ke realita. Aku menarik tangannya dan membawanya ke mobil dia. Hoseok mulai mengemudikan mobil itu. Kita sudah tau dimana Tae berada, tentu saja dia pergi ke rumah temannya, Baekhyun.
Saat kita masuk ke rumahnya, kita bisa mendengar suara Tae yang sedang menangis keras. Aku masuk ke dalam, Hoseok mengikutiku dibelakang. Tae melihat ke arahku dengan muka dia yang terlihat penuh dengan amarah.
"Biarkan aku sendiri disini." Suara berat dia membuat sekujur tubuhku merinding. "T-Tae-" "Biarkan aku disini!! Aku tidak mau serumah bersama orang seperti kau!! Kau sama saja seperti Ayah!!"
Apa aku seburuk itu sehingga aku disamakan seperti Ayah? Aku bukan seorang pembunuh, aku hanya membela orang yang salah. Itu saja, apa salahku? "Tae, aku hanya tidak mau Yoongi merasa tidak enak disitu! Bukan berarti aku tidak mendukungmu!" "BOHONG! Kau malah membela dia saat dia melukaimu!" "Tae kau terlalu banyak berpikir negatif."
"Itu yang Ibu katakan persis sehari sebelum dia meninggal!"
-------------------------------------------------------
Hei Guys!!
Sorry ya lama ngga upload😭😭
PAS tinggal 2 hari lagi!!
Wish me luck yahh!!I'm Ashley, X💜X🖤 baii!!!!
Word count= 970 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Celeb Crush ✔️
FanfictionNamjoon adalah seorang rapper soloist terkenal, sementara Seokjin hanya seorang model. Apa yang akan terjadi kalau mereka dijodohkan secara palsu, tapi malah jatuh cinta beneran? Since: 31th Oct, 2019 Completed: 8th Mar, 2020