Jin's POV:
Aku sedang berada di kamar mandi saat tiba-tiba Taehyung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu. Untungnya aku sudah menggunakan bajuku. "Tae, kau mengagetkanku!" Taehyung hanya membalasku dengan senyuman kotak dia."Ngapain kamu kesini?" Aku bertanya, dia menyuruh aku menunggu. Mengotak-atik hp-nya lalu menunjukkannya padaku. Aku baru sadar kalau itu hpku, dan yang dia beri tunjuk adalah percakapanku antara manger hyung dan aku.
"Hyung! Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau akan membuat acara itu dengan RM?! Kau kan tahu aku adalah salah satu dari fans dia!!" Taehyung mulai loncat-loncat dan hpku nyaris terlempar ke atas. "Inilah salah satu alasannya." Aku berkata sambil memberikan tampang biasa saja ke dia sambil tetap menyisir rambutku. Taehyung memajukan bibirnya ke depan, memang dia terlihat lucu namun aku tidak akan jatuh ke perangkapnya.
"Boleh ya hyung aku ikut?~" Dia mulai memiat aegyo. Benar-benar ini anak, "Nggak Tae, kau di rumah." Aku beranjak keluar dari kamar mandi dan pergi ke arah dapur, dia memelukku dari belakang dan tidak pernah melepaskannya. Aku sengaja selalu menggerakkan tubuhku agar dia melepaskan tangannya namun ternyata dia pantang menyerah.
Dan mungkin.. memang aku bisa jatuh ke perangkapnya."Baik aku akan membawamu, bisakah kau sekarang melepaskanku dan membiarkanku masak dengan tenang?" Dia tersenyum dan melepaskan tangannya perlahan.
Aku melanjutkan acara masakku yang tertunda. Hoseok tiba-tiba ada di sebelahku dan membantuku masak, aku melihat ke arah dia dan dia memberikan senyuman hangatnya. Aku merasa sangat bersyukur memiliki dua adik yang baik ini. Iya, baik.
Setelah selesai masak, aku menatanya di piring dan membawanyake meja makan dengan bantuan Hobi. Kita lalu makan bersama, "Hyung, kapan shootingnya dimulai?" Hobi yang duduk di depanku bertanya. Sejujurnya aku juga tidak tahu kapan, karena si manager juga belum pernah bicara tentang ketemuan. "Aku tidak tahu, mereka belum bilang apa-apa."
Hobi bekerja di perusahaan yang sama dengan orang yang akan membuat acara TV bersamaku nanti. Jadi dia juga sudah mengerti tentang apa yang terjadi, dia bekerja di sana sebagai asisten orang itu. Aku tidak tahu namanya dan aku juga tidak perlu tahu, jadi untuk apa aku bertanya?
Hari ini sangat indah, kita menghabiskan waktu luang kita bersama sambil menonton film kesukaan kita yaitu Terminator. Sebuah film yang sudah lama aku ikuti, film ini sangat menyenangkan hingga aku bisa tidak tidur menonton ini.
Kira-kira apa ya yang orang itu sedang lakukan? Mungkin juga sedang menulis lagu.
Aku bingung apa yang mereka temukan seru, yang aku tahu mereka hanya bekerja sambil berpikir, menulis, mencari alunan lagu. Bukannya itu malah bikin kita lelah?Namjoon's POV:
Aku sudah selesai menulis lirik. Tapi entah kenapa aku masih merasa bosan, aku berencana untuk memanggil Hoseok. Dia adalah sekretaris ku, lebih tepatnya temanku. Namun belakangan ini dia selalu menanyai segala hal tentangku.Mulai dari warna kesukaan, makanan kesukaan, film kesukaan, dll. Aku tidak menganggap serius pertanyaan tersebut. Anggap saja dia mau membelikanku hadiah ulang tahun yang aku suka.
Meski sudah malam, aku tetap memanggil Hoseok untuk datang ke studioku. Dan ternyata dia bisa! Mengapa aku terkejut? Dia itu selalu tidak bisa datang jika sudah malam begini, meski begitu aku akan selalu bertanya untuk memastikan.
Beberapa saat kemudian, bel rumahku berbunyi. Aku menyuruh salah satu bodyguard ku untuk menuntun dia ke studioku (yang berada di rumahku) karena ini merupakan pertama kalinya dia kesini.
Saat aku sampai di studioku, aku melihat ada satu orang lagi. Tidak, dua orang selain Hoseok. "Hoseok, mereka siapa?" Aku merasakan ada hal yang aneh disini. Sepertinya aku pernah melihat orang itu sebelumnya, orang yang berdiri di sebelah Hoseok. Tapi aku tidak mengenal orang yang ada di sebelahnya lagi.
"Yang ada di sebelahku adalah Kim Seokjin, dia kakakku." Aku tersenyum dan menundukkan badanku sedikit menunjukkan rasa hormat. "Dialah yang akan shooting denganmu nanti Joon." Seketika tubuhku menjadi kaku, aku lalu melihat ke arah dia. Mukanya persis dengan foto yang manager tunjukkan kepadaku. "Lalu itu siapa?" Aku menunjuk ke arah orang yang ada di sebelah model itu.
"Dia adikku." Model itu berkata, suara dia begitu kalem dan menenangkan. Aku mengangguk. "Aku membawanya kesini, kita akan bicara di sini. Taehyung namanya, kalau dia Seokjin." Hoseok menjelaskan padaku, aku lalu mengambil 4 kursi dan membiarkan mereka duduk.
Kita berbicara hal-hal yang umum seperti nama, umur, pertemanan, dll. "Nah Namjoon, aku ingin membuat kesepakatan dengan kamu dan kakakku." Suasana menjadi serius, aku tetap tenang. Karena aku tahu bahwa ini rumahku, jadi jika terjadi sesuatu. Aku akan gampang menanggapinya.
"Kesepakatan apa?" Hoseok melihat terlebih dulu ke kakaknya. Lalu ke aku, "Dia orang yang sangat baik, terlalu baik hingga dia memiliki hati yang terlalu lembut. Jadi jika kau menyakiti dia, aku tidak akan memaafkanmu. Dia akan menangis 24/7. Dan aku mohon, ijinkan Taehyung datang jika dia sedang butuh teman untuk bicara."
Jin hyung hanya melihat kebawah, bermain dengan ujung hemnya. Sementara Taehyung mengelus-elus rambut dia. "Aku paham, aku tidak akan menyakitinya." Hoseok tersenyum. Dia berterimakasih padaku dan mengataknku untuk melanjutkan pekerjaan kita. Sementara 2 orang itu aku ijinkan bermain di tamanku.
-------------------------------------------------------
Thx ya guys yang sudah baca
Semoga kalian senang sama ceritanya!
사랑해요!!Word count= 837
KAMU SEDANG MEMBACA
Celeb Crush ✔️
FanfictionNamjoon adalah seorang rapper soloist terkenal, sementara Seokjin hanya seorang model. Apa yang akan terjadi kalau mereka dijodohkan secara palsu, tapi malah jatuh cinta beneran? Since: 31th Oct, 2019 Completed: 8th Mar, 2020