005 - Khawatir

2.5K 201 7
                                    

3rd POV:
Seusainya Seokjin bekerja, mereka berencana untuk pergi menikmati pemandangan kota dari jembatan Sungai Han. Dan kali ini Taehyung ikut datang.

Hoseok yang sedang menyetir menyenggol lengan Taehyung yang berada di passenger seat menandakan dia untuk menoleh ke belakang. Taehyung menurutinya dan apa yang di lihat oleh nya membuat dia ingin tertawa.

Idola dia sedang bersender di jendela dengan mata tertutup menandakan bahwa dia sudah tertidur. Sementara kakaknya berada di keadaan yang sama namun dengan kepala yang "tidak sengaja" berada di pundak Namjoon.

Taehyung pun merogoh kantung celananya dan mengambil beberapa foto. Tentu tidak lupa untuk mematikan flash dan suara. Hoseok yang hanya melihat kelakuan kakak dan adiknya itu hanya tertawa kecil.

Setelah mereka sampai di Sungai Han, pasangan itu masih belum bangun juga. Dan Hoseok memiliki ide yang bagus untuk membangunkan dia. Dia membunyikan hp-nya dengan suara yang paling keras lalu mengetik sesuatu di hpnya.

Dia lalu menyuruh Taehyung yang tidak tahu apa-apa untuk menutup kupingnya. Hoseok lalu memencet tombol play dan tiba-tiba suara air horn yang begitu keras keluar dari mic handphonenya. Jin, sebagai orang yang dicap seorang penakut, langsung loncat dari kursinya dan tanpa sengaja menyenggol muka Namjoon dengan sikunya.

Sementara Namjoon yang baru terbangun karena suara berisik itu tiba-tiba merasa kepalanya melayang lalu bertemuan dengan benda keras. Dia mengerang kesakitan sambil mengerjapkan matanya berulang kali.

Seokjin yang langsung sadar akan apa yang terjadi langsung menjitak Hoseok dan meminta maaf kepada Namjoon. "M-maaf, itu hanya reflek, a-aku tidak bermaksud." Namjoon tertawa kecil melihat dia.

"Hey, Jin hyung, kau ini seperti bicara dengan hantu saja. Aku pasti memaafkanmu tenang saja. Yang butuh dihukum itu Hoseok." Namjoon menyeringai lalu melihat ke arah Hoseok.

"Kau akan menemaniku seminggu penuh dirumahku untuk mengerjakan lagu kita." Hoseok lalu cemberut, Taehyung hanya tertawa melihat hyungnya yang terlihat kesal.

Mereka akhirnya pergi ke luar dan melihat ke arah Sungai Han itu. "Aku dengar banyak yang bunuh diri disini." Seokjin tiba-tiba bicara membuat semua orang terkejut dengan topik pembicaraannya.

"Apa?" Seokjin bertanya melihat pandangan orang-orang itu. "Aku tidak mungkin akan bunuh diri disini bodoh." Lagi lagi menjitak kepala Hoseok yang berada di sebelahnya.

Yang lain hanya terkekeh pelan, tidak tahu ingin berbicara apa. Udara disana memang dingin, apalai saat seperti ini yang sudah mendekati bulan Desember.

Taehyung menggigil kedinginan saat angin menghembus kencang ke arahnya. Taehyung memiliki tubuh yang sensitif terhadap cuaca, dia tidak bisa tahan cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Namjoon memberikan jaketnya kepada dia, Taehyung langsung menerimanya dengan senang hati. Siapa yang tidak senang mendapat pinjaman jaket dari Idol kesukaan mereka? Tidak ada bukan?

Entah apa yang membuat mereka tidak bosan berdiri disana memandangi pemandangan tanpa berkata apapun. Hingga satu orang pun tidak menyadari bahwa mereka sudah ada disana cukup lama dan ini sudah waktunya untuk pulang.

Namjoon memasang muka sedih, dia memang tidak mau terlalu banyak hang out dengan mereka karena takut pacarnya cemburu. Namun dia juga tidak mau tidur sendirian lagi dikamar tanpa si kekasih untuk menaminya.

Namjoon lalu menelpon pacarnya dan berkata apakah dia akan pulang cepat, karena pacarmya itu adalah orang kantoran, seorang CEO. Muka Namjoon berbinar setelah mendengar perempuan idamannya mengatakan bahwa dia akan pulang lebih ccepat.

Dan akhirnya mereka pun berpisah disitu. Namjoon yang diantar dengan supirnya yang baru saja datang dan Hoseok dengan saudara-saudara dia di mobil Seokjin.

~Time Skip~

Hoseok's POV:

Aku sempat terkejut saat tiba-tiba Jin hyung mengatakan hal itu tentang Sungai Han. Memang setelah beberapa hari ditinggal oleh si bajingan itu, hyung terlihat berbeda.

Dia tidak memasang senyuman dia yang lebar lagi, dia lebih jarang tertawa, dan terkadang aku selalu terbangun oleh isakannya yang cukup keras menembus tembok yang memisahkan kamarku dengannya.

Saat hal itu terjadi, apa yang bisa kulakukan hanyalah berdiam di tempat tidurku dan berdoa agar dia kembali tidur dengan cepat. Karena aku pernah, mencoba masuk ke kamarnya, dan yang dia lakukan adalah mengatakan bahwa dia baik-baik saja dan mengusirku dengan cara halus.

Si bajingan itu benar-benar sudah mengambil kebahagiaan hyungku dan Taehyung. Lihat saja nanti, saat aku bertemu dengan dia, hal pertama yang akan kulakukan adalah memberi dia pelajaran.

Dia tidak mengerti betapa baiknya hyung ini dan hanya mempermainkan hatinya, apa-apaan itu?! Saat aku sedang kesal dengan pikiranku sendiri, Taehyung datang ke kamarku.

"Ada apa hyung? Otak lu udah kusut, jangan ketularan ke mukanya dong." Dia berkata berusaha menahan tawanya. Sementara aku berusaha menahan emosiku.

"Aku sedang memikirkan Jin hyung, aku ingin dia melupakan orang bajingan dan tidak punya hati itu. Dia tidak pantas mendapatkan Seokjin hyung." Aku menjelaskan panjang lebar.

Taehyung mengernyitkan alisnya. "Maksudmu Ken?" Aku mengangguk, mendengar namanya saja sudah membuatku naik darah. "Tenang hyung aku akan membantu menghajar orang itu."

Aku tersenyum melihat adikku yang kelihatannya sekarang sudah lebih pintar dalam memilih. Aku lalu menyuruh Tae untuk cepat tidur karena besok dia akan melanjutkan shooting dia.

Aish, andai aku juga bisa menjadi sepopuler Jin hyung dan Taehyung. Mungkin aku bisa mendapatkan pandangan yang baru tentang dunia ini.

-------------------------------------------------------
아녕하서!!
진자 보고시보요!!
I'm sorry if the story is boring as s***
But I hope you don't mind. :)
I love u with all my 💜

I'm Ashley, X💜X💜 baiii!!

Word count= 859 words

Celeb Crush ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang